Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Redam Dampak Covid-19, Efek China dan Pemangkasan Suku Bunga Acuan Beri Angin Segar
Redam Dampak Covid-19, Efek China dan Pemangkasan Suku Bunga Acuan Beri Angin Segar

Redam Dampak Covid-19, Efek China dan Pemangkasan Suku Bunga Acuan Beri Angin Segar

Duniaindustri.com (Juli 2020) – Dua sentimen positif pada minggu ketiga Juli 2020 memberikan angin segar bagi upaya pemulihan sektor bisnis di Indonesia akibat imbas tsunami pandemi Covid-19. Kedua sentimen positif itu adalah rebound ekonomi China serta pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Ekonomi China pada kuartal II 2020 dilaporkan tumbuh 3,2%, di atas dari proyeksi awal yang hanya 2,5%. Meski demikian, ekonomi China pada kuartal II 2020 tercatat lebih rendah dibanding kuartal I tahun ini sebesar 6,8% akibat kebijakan lockdown saat gelombang pertama pandemi Covid-19 menghantam negeri tersebut. Namun, realisasi pertumbuhan ekonomi China yang jauh di atas ekspektasi di kuartal II 2020 menyiratkan sinyal positif bagi perekonomian global.

Kabar dari China itu ikut menghembuskan dorongan positif bagi ekspor produk dari kawasan Asia Pasifik, terutama ASEAN. Sebab, negara-negara Asia Tenggara mengekspor sekitar 18,8% dari total produknya ke China. Selain China, Korea Selatan juga melaporkan purchasing manager index (PMI) yang meningkat sebagai acuan pesanan ekspor.

Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan, BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI-7 DRRR ) sebesar 25 basis poin (bps) dari level 4,25 persen menjadi 4,00 persen. Pemangkasan suku bunga acuan itu menjadi yang ke-4 dalam tahun ini, masing-masing sebesar 25 bps.

Keputusan tersebut didasarkan pada hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 15-16 Juli 2020. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa pihaknya juga menurunkan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps dari level 3,50 persen menjadi 3,25 persen. Kemudian suku bunga lending facility juga diturunkan sebesar 25 bps dari 5 persen menjadi 4,75 persen.

“Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas ekonomi terjaga serta sebagai langkah lanjutan untuk percepat program pemulihan ekonomi nasional (PEN),” kata Perry dalam konferensi pers via live streaming, Kamis (16/5).

Perry menegaskan bahwa ke depan BI akan terus melihat kondisi ekonomi global dan juga domestik untuk menentukan langkah-langkah kebijakan moneter lanjutan terutama di tengah wabah corona yang saat ini kasus positifnya kembali meningkat di beberapa negara seperti di Amerika Serikat, Brazil dan India. Bahkan di Indonesia juga tercatat kasus positif covid-19 juga semakin tinggi.

“Keputusan ini sebagai bagian dari penguatan bauran kebijakan nasional untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional dengan tetap menjaga inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah,” pungkasnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 05 & 07/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”