Latest News
You are here: Home | Umum | Rachmat Gobel Merambah Bisnis Batubara
Rachmat Gobel Merambah Bisnis Batubara

Rachmat Gobel Merambah Bisnis Batubara

Duniaindustri.com — Rachmat Gobel, pengusaha nasional yang menjadi mitra lokal prinsipal elektronik dunia Panasonic Corp, mengakuisisi 16,5% saham Churchill Mining Plc, emiten batubara yang tercatat di Bursa Efek London dan menguasai aset pertambangan batubara di Kutai Timur, Kalimantan Timur, senilai US$ 12,8 juta atau Rp 110 miliar.

Dalam keterbukaan informasi Churchill Mining Plc kepada Bursa Efek London disebutkan, Gobel bersama Fara Luwia melalui PT Gobel International membeli 16,5% saham Churchill Mining Plc melalui mekanisme private placement sebanyak 19 juta saham.

“Kehadiran Gobel akan sangat membantu urusan dengan pemerintah Indonesia dalam pengembangan proyek di Kutai Timur,” kata Executive Chairman Churchill Mining Plc David Quinlivan dalam keterbukaan informasi tersebut.
Atas pembelian saham ini, Rahmat dan Fara Luwia akan menjadi pemegang saham yang berhak masuk atau menempatkan orang ke dalam jajaran direksi Churchill Mining.

PT Gobel International membeli saham Churchill Mining Plc di harga 40 pence per lembar, atau premium 60% dari harga rata-rata saham Churchill di Bursa Efek London selama 20 hari terakhir sampai 28 April 2011, atau sehari sebelum transaksi dilakukan.
Churchill dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek London menilai Gobel dan Luwia merupakan investor lokal yang disegani, dan memiliki kemampuan finansial yang mumpuni.

Ekspansi Logistik
Sebelum masuk ke bisnis batubara, Rachmat Gobel juga merambah sektor logistik di Indonesia. Melalui PT GoTrans Logistics Internasional, Gobel menggandeng PT Hino Motor Sales Indonesia untuk memperbesar bisnis dengan menambah jumlah angkutan darat sebanyak 200 truk ringan senilai Rp 4,5 miliar.

“Peremajaan angkutan tersebut untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan barang, khususnya elektronik, yang tumbuh sekitar 30%,” kata Rachmat Gobel. PT GoTrans Logistics Internasional bernaung di bawah bendera Gobel Group.
Kebutuhan dan perkembangan bisnis logistik di Indonesia akan semakin cerah seiring percepatan pertumbuhan perekonomian nasional. Ke depan, sektor logistik diperkirakan tumbuh 30% per tahun.

Pada 2008, Gobel digandeng Qatar Telecom (Qtel) untuk menguasai mayoritas saham PT Indosat (ISAT). Qtel meranggkul Gobel untuk menambah porsi saham di Indosat dari 40,8% menjadi 51%.(Tim redaksi 03)