Latest News
You are here: Home | Otomotif | Menko Airlangga: Insentif Diskon PPnBM Gairahkan 7.451 Pabrik Otomotif
Menko Airlangga: Insentif Diskon PPnBM Gairahkan 7.451 Pabrik Otomotif

Menko Airlangga: Insentif Diskon PPnBM Gairahkan 7.451 Pabrik Otomotif

Duniaindustri.com (Maret 2021) – Insentif diskon pajak atas penjualan barang mewah (PPnBM) diprediksi akan menggairahkan sektor otomotif nasional. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kebijakan tersebut akan berdampak positif bagi 7.451 pabrik otomotif di Indonesia.

Menurut Airlangga, kebijakan ini diyakini memulihkan industri otomotif sehingga bisa menyerap 1,5 juta tenaga kerja langsung dan 4,5 juta tenaga kerja tidak langsung. “Kebijakan ini akan berdampak pada 7.451 pabrik yang menyumbang Rp700 triliun pada PDB dan memiliki multiplier effect yang cukup luas,” ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (1/3).

Airlangga menegaskan pemberian stimulus bagi kendaraan bermotor dibutuhkan karena industri manufaktur berkontribusi 19,88% terhadap PDB. Secara khusus, pangsa industri alat angkutan memiliki kontribusi 1,35% terhadap PDB, namun pertumbuhannya mengalami kontraksi paling dalam, yaitu -19,86%.

Akibat pandemi Covid-19, sektor otomotif juga menjadi salah satu sektor yang mengalami hantaman keras. Pada 2020, terjadi penurunan penjualan motor, mobil dan suku cadang. Utilisasi industri juga turun tajam, baik industri mesin maupun industri kendaraan bermotor.

“Motor turun 43,57%, mobil turun 48,35% dan suku cadang turun 23%. Nah sektor di bawah 1.500 (cc) tingkat kandungan dalam negerinya tertinggi, sehingga diberikan fasilitas pengurangan PPnBm selama 3 bulan yaitu 100%, 50% dan 25%. Selain itu sudah dapat kredit dari BI (Bank Indonesia) maupun OJK dan sudah diatur DP 0 persen,” ujar Airlangga.

Tim Duniaindustri.com merangkum sejumlah sentiment positif ke depan yang dapat menjadi benchmark perbaikan prospek bisnis. Sentimen itu antara lain melandainya penyebaran virus Covid-19 secara harian, insentif yang lebih terarah dari pemerintah seperti diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan bermotor, serta momentum peak season Lebaran dan Idul Fitri 2021.

Meski demikian, bobot dari sentiment positif itu belum dikalkulasi lebih lanjut untuk mengukur seberapa signifikan mendorong prospek bisnis ke depan. Yang pasti, tim Duniaindustri.com menilai, lebih baik jika korporasi dan industri mempersiapkan diri dengan ekspektasi optimisme terhadap perbaikan kondisi daripada tertinggal. Toh, jangka waktu setahun terakhir dalam masa pandemi, telah dapat dihitung dampak pelemahan terhadap kinerja mikro per korporasi.

Justru sebaliknya, dampak berantai dari perbaikan kondisi dan prospek bisnis per sektor industri menjadi perhatian utama, untuk menunggangi tren pasca Covid-19. Tim Duniaindustri.com meyakini sejumlah sektor industri dapat bangkit lebih awal, didorong dengan insentif yang terarah.

Ambil contoh, insentif diskon PPnBM kendaraan bermotor akan menggairahkan sektor otomotif sehingga menghasilkan dampak berantai pada sektor terkait lainnya. Sinyal insentif diskon PPnBM telah diutarakan Kementerian Keuangan dalam keterangan tertulis pekan lalu.

Kemenkeu berencana mengucurkan diskon PPnBM untuk kendaraan bermotor dengan besaran potongan yang diberikan bertahap mulai Maret hingga Desember 2021. Diskon pajak sebesar 100 persen dari tarif normal akan diberikan pada tiga bulan pertama, kemudian 50 persen dari tarif normal pada tiga bulan berikutnya, dan 25 persen dari tarif normal pada tahap ketiga untuk empat bulan.

Besaran diskon pajak akan dievaluasi efektifitasnya setiap tiga bulan. Diskon pajak itu diberikan untuk kendaraan bermotor segmen kurang atau sama dengan 1.500 cc kategori sedan dan 4×2. Segmen tersebut dipilih karena merupakan segmen yang diminati kelompok masyarakat kelas menengah dan memiliki local purchase di atas 70 persen.

Keputusan itu diambil setelah dilakukan koordinasi antarkementerian dan diputuskan dalam rapat kabinet terbatas. Menkeu Sri Mulyani akan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait diskon pajak itu dan ditargetkan akan mulai diberlakukan pada Maret 2021.

Kemenkeu menyatakan pemberian diskon pajak itu didukung Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong kredit pembelian kendaraan bermotor, melalui pengaturan uang muka nol persen dan penurunan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ( ATMR ) Kredit.

Kombinasi kebijakan ini harapannya juga dapat disambut positif oleh para produsen dan diler penjual untuk memberikan skema penjualan yang menarik agar potensi dampaknya semakin optimal.

Kebijakan ini diharapkan mampu mengungkit kembali penjualan kendaraan mobil penumpang yang mulai bangkit sejak bulan Juli 2020. Diskon pajak ini juga berpotensi meningkatkan utilitas kapasitas produksi otomotif, mengungkit gairah Konsumsi Rumah Tangga kelas menengah dan menjaga momentum pemulihan pertumbuhan ekonomi yang telah semakin nyata.(*/tim redaksi 08 & 10/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 221 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 221 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini: