Latest News
You are here: Home | Umum | Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Tertahan PPKM Darurat
Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Tertahan PPKM Darurat

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Tertahan PPKM Darurat

Duniaindustri.com (Juni 2021) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Darurat di Jawa Bali membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merevisi proyeksi pertumbuhan kredit perbankan nasional tahun ini menjadi 6% secara year on year. Sebelumnya, OJK menetapkan target pertumbuhan kredit perbankan di level 7,13%.

“Karena ada PPKM Darurat, target pertumbuhan kredit perbankan kita revisi lagi menjadi plus minus 6%,” kata Ketua OJK, Wimboh Santoso, beberapa hari lalu.

Ini bukan pertama kalinya OJK merevisi proyeksi pertumbuhan kredit perbankan nasional pada tahun ini. Sebelumnya pada 2 Juni 2021, OJK memangkas proyeksi penyaluran kredit perbankan di sepanjang tahun 2021 menjadi 7,13% YoY dari sebelumnya 7,5% YoY.

“Selain PPKM Darurat, demand kredit perbankan oleh para debitur juga belum pulih, terutama dari kalangan usaha besar. Situasi akibat pandemi membuat banyak debitur merasa belum membutuhkan modal kerja dari perbankan,” ujar Wimboh.

OJK memprediksi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan nasional pada tahun ini mencapai plus minus 11% YoY. Menurut Wimboh, kondisi Pandemi Covid-19 membuat likuiditas tidak menjadi masalah perbankan nasional pada saat ini. “Jadi DPK masih tumbuh tinggi tahun ini,” jelas Wimboh.

Wimboh memaparkan data OJK per Mei 2021, penyaluran kredit perbankan nasional baru mencapai Rp5.514 triliun, jumlah ini turun -1,23% YoY. Sementara DPK mencapai Rp6.837 triliun, tumbuh 10,73% YoY.

Walau masih kontraksi, namun Wimboh mengklaim kontraksi pertumbuhan kredit 2021 semakin mengecil. Ia menyebut kredit konsumsi tumbuh positif. Selain itu, pertumbuhan kredit tercatat positif di segmen UMKM dan rumah tangga, namun segmen korporasi masih terkontraksi cukup dalam.

“‘Kredit baru tercatat tumbuh 6,02% YoY pada Mei 2021. Namun masih tingginya pelunasan membuat total kredit masih terkontraksi,” tutup Wimboh.

Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,1 persen – 3,3 persen secara tahunan (yoy) pada semester I 2021, terimbas efek Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Darurat. Laju pertumbuhan ekonomi RI yang masih positif didorong proyeksi pemulihan pada kuartal II 2021 menjadi 7 persen dari zona negatif selama empat kuartal terakhir.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah masih melihat pertumbuhan Produk Domestik Bruto di kuartal II akan mencapai 7 persen (year on year/yoy) karena dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Darurat baru akan terasa di kuartal III dan IV 2021.

“Di kuartal I pertumbuhan ekonomi minus 0,7 persen. Kuartal II kami perkirakan pertumbuhan ekonomi di 7 persen, jadi realisasi di semester I 2021 sebesar 3,1-3,3 persen,” ujar dia.

Menurut Sri Mulyani, dampak PPKM Darurat lebih akan terasa di kuartal III dan IV 2021. Jika skenario pemerintah untuk menekan laju penularan COVID-19 berjalan efektif, maka kemungkinan pada Agustus 2021 aktivitas masyarakat dapat pulih karena pembatasan mobilitas masyarakat dilonggarakan. Jika hal itu terjadi, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 bisa melebihi 4 persen.

“Namun apabila restriksi panjang karena COVID-19 tinggi maka pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa turun di sekitar 4 persen. Ini yang harus diwaspadai,” ujar Mantan Direktur Pelakana Bank Dunia itu.

Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-1 dan percepatan vaksinasi COVID-19 menjadi syarat penting untuk mengendalikan pandemi dan memulihkan kegiatan ekonomi.

“Akselerasi vaksinasi menjadi syarat penting dan oleh karena itu kenaikan jumlah (penyuntikan) vaksin untuk 2 juta per hari atau bahkan kalau kita ingin selesaikan sebelum akhir tahun ini maka diperlukan vaksinasi hingga 3 juta per hari pada periode Oktober November yang akan datang,” jelasnya.

Sementara laju inflasi pada semester I 2021 diperkirakan Sri Mulyani sebesar 1,33 persen, atau lebih rendah dari asumsi di APBN 2021 sebesar 3 persen. Kemudian rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada semester I 2021 berada di Rp14.299 per dolar AS atau lebih kuat dibanding asumsi di APBN 2021 yang sebesar Rp14.600 per dolar AS. (*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 228 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 228 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini: