Latest News
You are here: Home | Umum | Jaga Inflasi dan Nilai Kurs, BI Pertahankan Lagi Suku Bunga Acuan
Jaga Inflasi dan Nilai Kurs, BI Pertahankan Lagi Suku Bunga Acuan

Jaga Inflasi dan Nilai Kurs, BI Pertahankan Lagi Suku Bunga Acuan

Duniaindustri.com (Mei 2023) — Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan level Suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7- DRRR) sebesar 5,75 persen untuk Mei 2023. Suku bunga deposit facility juga tetap di level 5 persen serta suku bunga lending facility di level 6,50 persen.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan bahwa dengan keputusan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan ini sejalan dengan kebijakan moneter untuk memastikan inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3 plus minus 1 persen hingga akhir 2023.

“Selain itu juga untuk memastikan inflasi indeks harga konsumen (IHK) dapat segera kembali ke kisaran sasaran 3 plus minus 1 persen pada triwulan III 2023,” kata Perry, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, fokus kebijakan BI diarahkan untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai rukar rupiah untuk mengendalikan barang impor. Selain itu juga untuk memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.

“Kebijakan likuiditas dan makroprudential BI yang longgar akan terus dilanjutkan untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan dan menjaga stabilitas sistem keuangan,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 tumbuh 5,03 persen jika dibandingkan kuartal I 2022 (year on year/ yoy). Namun secara kuartalan (qoq) pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi -0,92 persen.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menjelaskan terkontraksinya pertumbuhan ekonomi secara kuartalan merupakan hal yang biasa karena tren penurunan pertumbuhan di kuartal I mengikuti pola musiman dari tahun-tahun sebelumnya.

“Memang beberapa tahun sebelumnya khusus di triwulan I selalu kontraksi. Kita lihat di triwulan I 2022 terkontraksi -0,94 persen, tahun 2021 terkontraksi -0,93 persen, tahun 2020 terkontraksi -2,41 persen. Jadi memang secara QtoQ polanya memang demikian selalu terkontraksi,” ujar Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/5).

Sementara jika dilihat secara tahunan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif atau cenderung stabil. Kalau diperhatikan dari tahun 2021, perekonomian nasional tumbuh di level 5 persen ke atas.

Menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi itu ditopang oleh pertumbuhan industri. Sektor ini tumbuh sebesar 4,43 persen dengan distribusi mencapai 18,57 persen. Selanjutnya sektor perdagangan tumbuh sebesar 4,89 persen dengan tingkat distribusi mencapai 12,95 persen.

Namun jika dilihat dari tingkat pertumbuhan paling tinggi yaitu sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 15,93 persen. Kemudian sektor akomodasi dan makan minum tumbuh 11,55 persen.

“Secara distribusi perekonomian kita masih didominasi oleh industri, perdagangan, pertanian, pertambangan dan konstruksi,” ulasnya.

Sementara itu berdasarkan pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2023 ditopang oleh konsumsi rumah tangga sebesar 2,44 persen. Kemudian nett ekspor sebesar 2,10 persen dan PMTB sebesar 0,68 persen. Sementara dari konsumsi pemerintah sebesar 0,22 persen persen.

“Kalau diperhatikan dari grafik, pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2023 dari sisi permintaan konsumsi rumah tangga dan perdagangan luar negeri masih kuat dan sekaligus menjadi pendorong utama pertumbuhan,” tukasnya.

Lebih lanjut pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2022 jika dilihat berdasarkan nilai PDB atas dasar harga berlaku ( ADHB ) sebesar Rp5.071,7 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan (ADHK) senilai Rp2.961,2 triliun.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 266 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 266 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah: