Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Ditopang Program Hilirisasi, Demand Minyak Sawit di Pasar Domestik Diproyeksi Tumbuh 6,6% Jadi 18,5 Juta Ton
Ditopang Program Hilirisasi, Demand Minyak Sawit di Pasar Domestik Diproyeksi Tumbuh 6,6% Jadi 18,5 Juta Ton

Ditopang Program Hilirisasi, Demand Minyak Sawit di Pasar Domestik Diproyeksi Tumbuh 6,6% Jadi 18,5 Juta Ton

Duniaindustri.com (Juni 2021) – Market demand minyak sawit untuk kebutuhan domestik tahun ini diproyeksi meningkat 6,6 persen atau menjadi 18,50 juta ton, didorong program hilirisasi produk sawit untuk sektor pangan, kosmetik, hingga energi. Hal itu merupakan proyeksi Gapki untuk tahun 2021.

Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono mengatakan, sepanjang tahun 2020 lalu, kinerja industri sawit nasional tak hanya ditopang pasar ekspor, namun juga dari pasar domestik. Konsumsi domestik pada 2020 meningkat sebesar 3,6 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya, atau menjadi sebesar 17,35 juta ton.

Peningkatan sepanjang tahun tersebut dikarenakan naiknya permintaan oleokimia untuk konsumsi sabun dan bahan pembersih, serta meningkatnya permintaan konsumsi untuk biodiesel terkait kebijakan mandatori B30. Secara umum ekspor minyak sawit Indonesia mengalami kontraksi dibandingkan tahun lalu, namun secara nilai tercatat lebih tinggi.

Hingga saat ini pasar minyak sawit masih didominasi pasar ekspor mencapai 70 persen namun tahun ini diperkirakan pasar ekspor akan menurun menjadi 65 persen. Ini terjadi karena pasar minyak pasar domestik menjadi harapan baru bagi sektor tersebut.

Melihat kondisi yang ada dan pemulihan ekonomi yang berlangsung, industri sawit nasional memiliki potensi yang cukup besar untuk terus tumbuh pada 2021.

“Tahun ini kami optimis produksi minyak sawit 2021 akan naik signifikan karena pemeliharan kebun yang baik, cuaca yang mendukung, harga yang menarik sehingga produksi 49 juta ton untuk CPO dan 4,65 juta ton untuk PKO,” kata Joko dalam keterangannya, Jumat (18/6).

Yang menjadi pengerek permintaan domestik tahun ini di antaranya adalah yaitu komitmen pemerintah untuk terus melaksanakan program mandatori B30. Dari program ini konsumsi biodiesel sebesar 9,2 juta kilo liter yang setara dengan 8 juta ton minyak sawit.

“Selain itu ada permintaan dari industri lainnya sebesar 2 juta ton untuk domestik dan ekspor 4,5 juta ton,” tukasnya.

Investasi Oleochemicals

PT Unilever Oleochemical Indonesia terus memperluas investasinya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara. Saat ini, perusahaan berencana menanamkan investasi baru sebesar Rp2,5 triliun di KEK Sei Mangkei. Investasi tersebut berpotensi menciptakan sedikitnya 600 tenaga kerja langsung dan 6.000 lebih tenaga kerja tidak langsung.

“Kami tengah berencana melakukan ekspansi Marvel 2, yaitu perluasan oleochemical produk dan produk dengan nilai tambah lebih yakni soap noodles dan surfaktan melalui inovasi teknologi. Nilai investasinya Rp 2,5 triliun,” kata Arif Hudaya, Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk ( ULVR ) dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6).

Perluasan investasi tersebut akan menghasilkan produk split fatty acid, distilled fatty acid, soap noodles, specialty surfactants dan pharma grade glycerin. Produk utama untuk diekspor ke India (Hindustan Unilever Ltd) adalah split fatty acid.

Rencana tersebut disampaikan Arif Hudaya dalam pertemuan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (7/6) didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso; Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud; Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Wahyu Utomo; Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi, Elen Setiadi dan Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Enoh Suharto Pranoto.

Turut mendampingi Arif Hudaya, pihak Unilever Oleochemical Indonesia juga diwakili oleh Direktur Supply Chain Rizki Raksanugraha, Direktur Legal dan Sekretaris Perusahaan Reski Damayanti, Head of Corporate Affairs & Sustainability Nurdiana B Darus, Head of External Affairs Ribut Tri Purwanti, dan Manufacturing Director PT Unilever Oleochemical Indonesia Endri Suprianto.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik rencana PT Unilever Oleochemical Indonesia menambah investasi baru sebesar Rp2,5 triliun di KEK Sei Mangkei. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan insentif berupa tax holiday terhadap investasi baru yang akan dilakukan oleh Unilever di dalam KEK Sei Mangkei.

Sejak tahun 2013 hingga 2020, Unilever telah menanamkan investasi sebesar Rp2,5 triliun. Portofolio produknya adalah asam lemak (fatty acid), gliserin, soap noodles, dan dove noodles. Kemudian Unilever melakukan investasi lanjutan Marvel 1 sebesar Rp 300 miliar di tahun 2021, yang progress fisik sudah mencapai 92,5%. Dengan rencana tambahan investasi baru sebesar Rp2,5 triliun, total investasi Unilever di KEK Sei Mangkei akan mencapai Rp5,3 triliun.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 226 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 226 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini: