Latest News
You are here: Home | Semen | Pandemi Gerus Market Demand Semen, Solusi Bangun Indonesia Hentikan Sementara 6 Fasilitas Produksi
Pandemi Gerus Market Demand Semen, Solusi Bangun Indonesia Hentikan Sementara 6 Fasilitas Produksi

Pandemi Gerus Market Demand Semen, Solusi Bangun Indonesia Hentikan Sementara 6 Fasilitas Produksi

Duniaindustri.com (Juni 2020) – Pandemi Covid-19 yang membawa perubahan besar dan mendasar di hampir seluruh sektor industri mulai dirasakan dampaknya oleh pabrikan semen di negeri ini. Bahkan, salah satu market leader industri semen, yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), terpaksa harus melakukan penutupan sementara beberapa fasilitas produksi semen seperti klin di pabrik Tuban, Cilacap, dan Narogong, serta cement mill di Narogong, Cilacap, dan Tuban.

“Penutupan sementara beberapa fasiltias produksi semen itu antara lain dikarenakan akibat dari permintaan yang turun akibat Covid-19, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan besar juga tertunda karena keterbatasan resources serta dalam rangka menghindari interaksi orang banyak,” ujar Andika Lukmana, Sekretaris Perusahaan Solusi Bangun Indonesia, dalam keterbukaan informasi di Jakarta, Jumat (12/6).

Menurut dia, penghentian operasional sebagian dari fasilitas operasional itu akan terjadi lebih dari 3 bulan. Meski demikian, dia menerangkan kontribusi fasilitas operasional terhadap pendapatan perseroan dinilai tidak signifikan, yakni kurang dari 25%. PT Solusi Bangun Indonesia juga tidak melakukan PHK serta memotong gaji pegawainya. Namun, akibat dari situasi tersebut, perseroan memperkirakan terjadi penurunan laba (rugi) bersih konsolidasi untuk periode terkini di 2020 sebesar 25%-50% dibanding periode yang sama tahun 2019.

Dia menambahkan untuk entitas anak PT Solusi Bangun Andalas, fasilitas cement mill di pabrik Lhoknga juga dilakukan penutupan sementara yang antara lain dikarenakan dari akibat Covid-19, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan besar juga tertunda karena keterbatasan resources serta dalam rangka menghindari interaksi orang banyak.

Entitas anak Solusi Bangun Beton unit produksi beton siap pakai juga telah menghentikan sementara kegiatan operasional produksi untuk batching plant (BP) Legok (Banten), BP Ciwandan (Banten), BP Dadap (Jakarta), BP Pondok Indah (Jakarta), BP Pulogadung 1 (Jakarta), BP Cibitung (Jawa Barat), dan BP Rungkut (Surabaya) disebabkan permintaan beten yang berkurang.

Sedangkan untuk unit produksi aggregate karena berkurangnya permintaan pasar, quarry Maloko melakukan penyesuaian operasional quarry, mulai dari mengurangi jam produksi sampai dengan penghentian sementara produksi.

Saat ini PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) beserta anak perusahaannya telah mempersiapkan skenario New Normal. Perseroan akan menjalankan operasional bisnisnya di tengah kondisi New Normal dengan dilengkapi protokol perlindungan dan kesehatan guna mengutamakan keselamatan karyawan dan masyarakat.

Sementara itu, Vita Mahreyni, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonsia Tbk (SMGR)—induk usaha PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, juga menyatakan Semen Indonesia terdampak dari pandemi Covid-19. “Beberapa pabrik (kiln dan FM) di lokasi-lokasi yang dimiliki mengalami stop stand by menyesuaikan dengan demand. Sementara pabrik-pabrik yang tetap beroperasi secara normal dijalankan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan sistem parsial WFH/WFO.

Dia menjelaskan strategi perseroan untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi Covid-19 antara lain menjaga level stok minimum untuk material, meningkatkan koordinasi dengan critical supplier, mencari sumber/potensial supplier dalam negeri untuk mensubstitusi material impor, serta pengelolaan cash flow secara ketat.(*/tim redaksi 04/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 183 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 183 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”