Latest News
You are here: Home | Farmasi | Potensi Pasar Alkes Rp 16 Triliun, Tersebar di 3.000 RS serta 9.000 Puskesmas dan Klinik Swasta
Potensi Pasar Alkes Rp 16 Triliun, Tersebar di 3.000 RS serta 9.000 Puskesmas dan Klinik Swasta

Potensi Pasar Alkes Rp 16 Triliun, Tersebar di 3.000 RS serta 9.000 Puskesmas dan Klinik Swasta

Duniaindustri.com (Januari 2023) – Potensi pasar alat kesehatan (alkes) dan laboratorium di Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 16 triliun per tahun mulai 2019, menurut analisis tim Duniaindustri.com. Angka tersebut diprediksi melonjak drastis selama era Covid-19, yang tersebar di sekitar 3.000 rumah sakit serta 9.000 Puskesmas dan klinik swasta.

Salah satu anggota holding BUMN Farmasi PT Phapros Tbk melihat kebutuhan masyarakat akan operasi implantasi pada tulang dan gigi akibat kecelakaan cukup tinggi. Tahun ini perusahaan publik dengan kode emiten PEHA tersebut  akan meluncurkan alat kesehatan (alkes) tulang dan gigi berupa bone filler yang merupakan kolaborasi bersama Universitas Airlangga dan RSUD dr. Soetomo, Surabaya.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan bahwa alkes tulang dan gigi memiliki pasar yang cukup besar di Indonesia sehingga perusahaan menjadikannya sebagai bagian perencanaan produksi 2023. Sebagai perusahaan milik negara yang berorientasi pada kebutuhan publik, pihaknya fokus pada inovasi produk berbasis riset yang dibutuhkan masyarakat. Menurutnya, kebutuhan bone filler tidak saja untuk korban kecelakaan patah tulang dan gigi, tapi juga pada masyarakat usia senja yang membutuhkan rekonstruksi persendian seperti penggantian panggul dan lutut.

“Banyak faktor yang menyebabkan kerusakan pada tulang dan gigi. Selain karena kecelakaan, ada juga karena penyakit berat seperti tumor dan juga osteoporosis yang menjadi penyebab utama fraktur tulang. Di sini Phapros mencoba hadir dengan material sintetik untuk implantasi yang bisa menggantikan peran bagian tulang yang telah hilang,” tuturnya di Jakarta (26/1).

Ia menambahkan bahwa hilirisasi riset dilakukan dengan proses transfer teknologi pada fasilitas produksi milik Phapros. “Target kami pada akhir tahun 2023 ini alkes tersebut sudah bisa dipasarkan. Apalagi ini merupakan bone filler pertama buatan dalam negeri, produk kompetitor yang ada saat ini masih impor.”

Senada dengan itu, pengamat Pemasaran Strategis dari BINUS Business School Asnan Furinto mengatakan bahwa kesadaran masyarakat, khususnya korban maupun keluarga korban kecelakaan terhadap kebutuhan implantasi tulang cukup tinggi. Mereka ingin hidup kembali normal setelah mengalami kejadian yang mempengaruhi kondisi fisik mereka.

“Produk bone filler buatan lokal untuk membantu implantasi cukup berpotensi memiliki market share yang besar di Indonesia, karena rata-rata produk yang sudah dipasarkan adalah impor.  Dan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menggunakan produk lokal, khususnya di industri kesehatan,” ungkapnya.

Kecelakaan lalu lintas dan kerja umumnya berakibat pada tulang dan gigi yang patah pada korban. Agar persendian mereka kembali normal, dibutuhkan alkes yang bisa membantu proses pemulihan.

“Jadi Phapros melihat segmen alkes gigi dan tulang ini adalah “hidden gem” yang di masa depan menjadi sangat penting, dan mereka menangkap peluang masa depan ini dengan jeli.”

Menurut Deputi Dekan BINUS Business School tersebut, segmen alkes gigi dan tulang ini dapat menjadi pilar baru sumber pertumbuhan masa depan untuk Phapros. Ini merupakan bagian dari hilirisasi riset sekaligus perluasan portofolio Phapros yang bisa menambah kelengkapan produk mereka.

Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAkI) menyatakan bahwa pasar alat kesehatan di Indonesia sangat menggiurkan. Angkanya bisa mencapai US$2,2 juta per tahun dengan jumlah potensi tersebar di sekitar 3000 rumah sakit serta 9000 puskesmas dan klinik swasta di seluruh Indonesia. Di kawasan ASEAN, pasar alkes diyakini juga akan tumbuh pesat paska pandemi.

“Pertumbuhan pesat ini tentunya menggambarkan ukuran pasar yang membesar sangat cepat, salah satunya tentunya dipicu oleh kejadian pandemi Covid 19 dan juga akibat dari terjadinya transformasi digital selama lima tahun terakhir ini. Oleh karena itu, Indonesia berpeluang menjadi pemasok kebutuhan alat kesehatan ke negara-negara ASEAN melalui transformasi sistem kesehatan, penetrasi digitalisasi serta bioteknologi. Secara historis, Indonesia sudah sejak lama mampu membuat alat-alat kesehatan berstandar internasional dan mengekspornya ke pasar global.”

Menurut data Kemenkes, dari 2015 hingga 2021, jumlah perusahaan yang memproduksi alkes meningkat dari 193 menjadi 891 perusahaan. Dalam lima tahun terakhir, industri perangkat medis dalam negeri mengalami pertumbuhan sebesar 361,66%.

“Potensi pasar adalah salah satu indikator penting bagi investor dalam menentukan apakah mereka akan membeli saham sebuah perusahaan. Karena itu jika investor percaya bahwa perusahaan punya pasar yang akan tumbuh di masa depan, walaupun saat ini mungkin belum besar ukuran pasarnya, maka nilai saham perusahaan tersebut akan naik,” tutupnya.(*/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top