Latest News
You are here: Home | Otomotif | Kejutan Awal 2021, LG Energy Bakal Investasi US$ 9,8 M Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik
Kejutan Awal 2021, LG Energy Bakal Investasi US$ 9,8 M Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik

Kejutan Awal 2021, LG Energy Bakal Investasi US$ 9,8 M Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik

Duniaindustri.com (Januari 2021) – Awal 2021 diwarnai dengan kejutan positif seiring rencana investasi besar-besaran dari LG Energy Solution Ltd. Raksasa asal Korea Selatan itu bakal membenamkan investasi jumbo sekitar US$ 9,8 miliar di Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa komitmen investasi LG Energy Solution Ltd tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang telah ditandatangi pada tanggal 18 Desember 2020. MoU berisi tentang kerjasama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri prekursor dan katoda dengan nilai rencana investasi mencapai USD9,8 miliar.

“MoU menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri baterai terintegrasi. Nilai investasinya fantastis untuk satu korporasi, yaitu mencapai US$ 9,8 miliar,” kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Kementerian BUMN telah menyiapkan konsorsium MIND ID yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). MIND ID akan berkolaborasi dengan LG. Pada masa pandemi yang begitu penuh tantangan, keberhasilan menjalin komitmen investasi menjadi hal yang luar biasa sebab banyak perusahaan yang justru mengalami slow down akibat pandemi.

Sebagian proyek nantinya akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah yang sudah ditinjau oleh Presiden Jokowi pada akhir Juni lalu. Rencananya, sebagian baterai yang dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah lebih dahulu ada dan dalam waktu dekat akan segera memulai tahap produksi.

Menurut Bahlil, pengembangan industri baterai listrik terintegrasi ini diyakini akan mendorong daya saing industri nasional dari sebelumnya sebagai produsen dan eksportir bahan mentah menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik. Diketahui bahwa baterai memegang peranan kunci dalam pengembangan kendaraan listrik karena baterai memegang 40 persen dari total biaya untuk membuat sebuah kendaraan listrik.

“Jadi, investasi ini akan menjadi model kolaborasi komplet yang melibatkan perusahaan asing dengan reputasi global, BUMN yang mumpuni, dan pelaku ekonomi swasta nasional atau daerah yang kuat,” tegas Bahlil.

Berdasarkan data BKPM , investasi asal Korea Selatan tahun 2015-triwulan 3 tahun 2020 tercatat sebesar USD8,12 miliar dengan 17 ribu proyek, 3.162 perusahaan dan menyerap tenaga kerja langsung 660.555 orang. Meski tahun 2020 dunia mengalami perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19, investasi Korea Selatan terus bergerak positif.

Prospek Positif

Setelah mengalami penurunan pertumbuhan hingga terkontraksi -2,22%, industri manufaktur (pengolahan nonmigas) di Indonesia diproyeksi bakal tumbuh 3,95% pada 2021. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimis perbaikan sektor industri akan terus terjadi seiring dengan peningkatan ekspor dan purchasing manufacturing index (PMI).

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan, untuk tahun 2020 secara full year diperkirakan pertumbuhan industri pengolahan non migas masih akan terkontraksi yaitu sebesar -2,22 persen. Namun diyakini tahun depan akan terjadi rebound sehingga bisa kembali ke jalur positif.

“Proyeksi kami untuk tahun 2020 yang tinggal beberapa hari lagi akan terkontraksi -2,22 persen dan asumsi pada 2021 selama pandemi bisa dikendalikan kami proyeksikan industri akan tumbuh 3,95 persen,” ujar Agus Gumiwang dalam konferensi pers akhir tahun 2020, Senin (28/12).

Dia menerangkan, pertumbuhan industri manufaktur khususnya non migas pada tahun 2021 akan mencapai 3,95 persen. Perkiraan tersebut dengan asumsi bahwa pandemi Covid-19 bisa dikendalikan dan sudah ada vaksinasi sehingga aktivitas ekonomi bisa berjalan.

Beberapa sektor industri yang diperkirakan akan tumbuh paling tinggi di tahun 2021 diantaranya adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang diperkirakan akan tumbuh 8,20 persen. Sektor industri barang galian bukan logam yang diproyeksikan akan tumbuh 7,36 persen, kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer sebesar 7,72 persen. Dilanjutkan sektor alat angkutan lainnya sebesar 6,62 persen.

“Untuk 2021 semua sektor subsektor industri manufaktur akan mampu tumbuh positif. Dan untuk tahun 2020 yang tumbuh positif adalah industri farmasi, produk obat kimia dan tradisional, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, industri logam dasar dan industri makanan,” sambungnya.

Sementara itu terkait dengan realisasi investasi pada sektor industri, Agus menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19 hingga September 2020 investasi pada industri manufaktur justru naik 37,1 persen  year on year . Hingga akhir tahun ini diperkirakan realisasi investasi industri pengolahan non migas mencapai Rp265,28 triliun.

“Investasi untuk tahun depan diproyeksikan akan tetap naik hingga mencapai Rp323,6 triliun. Investasi akan tetap jadi faktor penggerak tahun depan karena dibantu dengan terbitnya UU Cipta Kerja dan komitmen pemerintah untuk selesaikan aturan turunannya,” ujar Agus.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07 & 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 214 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 214 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 16 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini: