Duniaindustri.com (Januari 2025) — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) memulai proses mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah ( BVIS ), setelah BTN menandatangani perjanjian jual beli bersyarat ( CSPA ) dengan para pemegang saham BVIS.
Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, aksi korporasi BTN terhadap BVIS merupakan bagian dari rencana BBTN untuk membentuk Bank Umum Syariah (BUS) melalui strategi anorganik. Setelah mendapatkan persetujuan dari regulator terkait rencana aksi akuisisi BVIS, maka perseroan akan memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, yakni BTN Syariah untuk diintegrasikan ke dalam BVIS menjadi BUS.
“BTN menilai perkembangan perekonomian syariah di Indonesia perlu didukung dengan adanya pemain yang memiliki kekuatan daya saing atau competitive advantage, dengan proposisi layanan perbankan dan keuangan komprehensif untuk sektor perumahan,” kata Nixon di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut Nixon menyebutkan, aksi korporasi ini akan mendukung pengembangan BTN Syariah dan menjawab kebutuhan nasabah di pasar syariah. “Kedua belah pihak, yakni BTN dan para pemegang saham Bank Victoria Syariah telah mencapai kesepakatan mutual untuk mendukung upaya tersebut,” tutur Nixon.
Perlu diketahui, penandatangan CSPA antara BBTN dangan para pemegang saham BVIS dilakukan di Jakarta pada 15 Januari 2025. Dalam perjanjian ini, BTN akan mengambil alih 100 persen saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Mengacu pada Ringkasan Rancangan Pengambilalihan yang diterbitkan oleh kedua belah pihak ke publik, VICO merupakan pemegang saham mayoritas BVIS dengan kepemilikan 80,18 persen, lalu BVIC sebesar 19,8 persen dan BHP Jakarta 0,0016 persen.
Melalui akuisisi tersebut, BBTN akan menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100 persen dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh dalam BVIS , dengan total nominal sebesar Rp1,06 triliun. Adapun BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal yang telah disiapkan sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB).
Penandatanganan CSPA didasari atas kesepakatan kedua belah pihak yang telah dicapai setelah proses uji tuntas yang dilakukan BTN terhadap BVIS selama beberapa bulan terakhir. Nixon mengatakan, BBTN memilih untuk mengakuisisi BUS dan menggabungkan dengan BTN Syariah, karena prosesnya tidak rumit dan tidak terlalu memakan waktu. Karena, aturan dan perundang-undangan tentang bank umum konvensional yang memiliki anak usaha bank syariah mewajibkan BTN untuk segera menyapih UUS sebelum tahun 2026.
Berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah juncto Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( POJK ) Nomor 12 Tahun 2023, UUS diwajibkan untuk dipisahkan dari induk bank konvensional, jika nilai aset mencapai 50 persen dari total nilai aset induk atau memiliki aset paling sedikit Rp50 triliun.
Per Kuartal III-2024, BBTN Syariah mencatat aset sebesar Rp58 triliun atau bertumbuh 19,2 persen (year-on-year). Mengacu pada proyeksi yang BBTN, ungkap Nixon, total aset BTN Syariah setelah menjadi bank umum syariah bisa mencapai sekitar Rp66 triliun-Rp67 triliun.
Sementara itu, Bank Victoria Syariah dinilai sebagai kandidat yang tepat, karena secara size sebagai bank umum syariah yang memadai dan bisnis yang terus bertumbuh. Berdasarkan laporan keuangan per Kuartal III-2024, aset Bank Victoria Syariah mencapai Rp3,32 triliun atau meningkat 8,02 persen (y-o-y).
Dengan disepakatinya CSPA tersebut, BBTN selaku pihak pembeli saham BVIS akan melakukan langkah selanjutnya sesuai prasyarat, yakni mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham BTN dan BVIS , memperoleh persetujuan dari OJK untuk BTN selaku calon pemegang saham pengendali dan persetujuan dari OJK atas transaksi pengambilalihan yang diusulkan.
Nixon berharap, seluruh proses akuisisi dapat selesai sebelum Semester I-2025 berakhir, sehingga proses merger antara UUS BTN dan BVIS bisa dijalankan. “Berdasarkan timeline yang telah kami rencanakan, BTN Syariah bisa segera spin-off menjadi bank umum syariah pada tahun ini,” tegas Nixon.
Selama proses akuisisi ini berlangsung, BBTN menyatakan bahwa belum ada perubahan operasional bisnis BTN Syariah, serta aktivitas bisnis BTN Syariah masih berjalan seperti biasa sampai UUS ini berubah secara legal dan formal menjadi BUS dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT).(*/berbagai sumber/tim redaksi 06/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 304 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 304 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: