Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Bergerak Liar, Rupiah Lampaui Level Rp 14.800 per Dolar AS
Bergerak Liar, Rupiah Lampaui Level Rp 14.800 per Dolar AS

Bergerak Liar, Rupiah Lampaui Level Rp 14.800 per Dolar AS

Duniaindustri.com (Juli 2020) – Pergerakan kurs rupiah semakin liar pada pekan ketiga Juli 2020 di tengah ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19 dan suramnya ekspektasi pemulihan ekonomi global. Pada perdagangan Senin (20/7), rupiah ditransaksikan di level Rp 14.832 per dolar AS di kurs tengah Bank Indonesia atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).

Pelemahan rupiah terjadi sejak pekan lalu dari level Rp 14.600-an per dolar AS. Proyeksi pelemahan ekonomi Indonesia hingga level minus 4,3% pada kuartal II 2020 ikut menekan pergerakan kurs rupiah. Tim Duniaindustri.com menilai efek pelemahan ekonomi Singapura yang parah ikut memperparah proyeksi pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, meskipun ada angin segar dari China.

Tim Duniaindustri.com juga menyoroti pelonggaran pembatasan sosial skala besar (PSBB) belum berdampak signifikan untuk mendorong akselerasi pemulihan ekonomi nasional, tanpa dorongan yang lebih besar dari otoritas terkait.

Bank dunia (World Bank) sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun signifikan hingga 0 persen, kendati begitu Bank Dunia mengatakan perekonomian Indonesia akan terbuka kembali per bulan Agustus 2020.

“Untuk Indonesia kami memprediksi pertumbuhan ekonomi akan turun dengan cukup signifikan. Dan perlu kita lihat bahwa forecast sebesar 0 persen diprediksi berdasarkan tiga hal,” kata Country Director World Bank Indonesia dan Timor Leste, Satu Kristina Kahkonen.

Pertama, kontraksi ekonomi global sebesar 5,2 persen tahun 2020; kedua, ekonomi Indonesia akan terbuka kembali per bulan Agustus; ketiga, tidak ada gelombang kedua dari pandemi. “Bila ketiga asumsi kita berubah, maka forecast juga akan berubah,” katanya.

Menurut dia, pandemi ini menjadi tantangan bagi perubahan di bidang pembangunan, karena peristiwa ini ia belum pernah melihat adanya lockdown di tingkat global. Bahkan prediksi kontraksi ekonomi 5,2 persen dalam PDB global tahun ini, dia menyebut angka ini mencerminkan resesi global terparah sejak perang dunia II, dan hampir tiga kali lebih tajam dari pada resesi global tahun 2009, baik negara maju, negara emerging, dan berkembang semuanya terdampak termasuk Indonesia.

“Untuk tahun ini perekonomian negara maju juga menyusut dengan signifikan. Untuk wilayah Asia dan Pasifik diproyeksikan akan semakin menajam pada tahun 2020, hampir 6 persen pada tahun 2019,” ujarnya.

Penyebabnya sebagian negara  harus melaksanakan lockdown untuk bisa mengontrol pandemi, bergantung pada waktu, namun mempengaruhi tingkat PDB negara-negara tersebut. Serta disrupsi ekonomi yang dirasakan terparah pada negara-negara  yang mengalami domestik breakout, bagi negara-negara yang bergantung pada perdagangan global, pariwisata, ekspor komoditas, serta pembiayaan atau keuangan dari eksternal.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 menjadi minus 4,3 persen. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang hanya berada dikisaran minus 3 persen.

Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini berada di antara minus 3,5 persen sampai minus 5,1 persen dengan titik terdalam yang paling baru di level minus 4,3 persen.

“Titik poinnya kita ada di minus 4,3 persen jadi lebih dalam dari yang kita sampaikan minus 3,8 Persen,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan turunnya pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih tajam ini dikarenakan beberapa sektor industri kinerjanya terkontraksi dalam, mulai dari perdagangan, pertambangan, manufaktur, hingga transportasi.

“Transportasi itu walaupun sudah ada relaksasi tapi tidak pulih karena orang tidak melakukan traveling, walau terjadi tapi masih kecil sekali, pertambangan berkontribusi negatif growth cukup dalam di kuartal II,” kata dia.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08 & 09/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”