Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Akselerasi Iklim Bisnis Makin Cepat, Ekonomi RI Kuartal II Bergerak Positif
Akselerasi Iklim Bisnis Makin Cepat, Ekonomi RI Kuartal II Bergerak Positif

Akselerasi Iklim Bisnis Makin Cepat, Ekonomi RI Kuartal II Bergerak Positif

Duniaindustri.com (Mei 2021) – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengaku optimistis dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini. Hal itu tercermin dari proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II yang bergerak positif.

Pemerintah dalam hal ini Kemenko Perekonomian meyakini pertumbuhan ekonomi RI pada tahun 2021 akan mencapai 4,5 – 5,3 persen, dan pertumbuhan di kuartal II 2021 menembus level 7 persen. Hal ini sesuai dengan perkiraan dari lembaga riset internasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan mencapai 4,5 persen. Sedangkan menurut World Bank sebesar 4,4 persen, OECD sebesar 4,9 persen, Internasional Monetery Fund (IMF) sebesar 4,3 persen, AMRO sebesar 4,9 persen dan Bloomberg sebesar 4,7 persen.

“Untuk kuartal II bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri hampir tiap tahunnya mengalami kenaikan. Itu menjadi dorongan bahwa di kuartal II relatif akan lebih baik sesuai dengan prediksi berbagai lembaga,” kata Airlangga di Jakarta, Rabu (19/5).

Airlangga mengatakan bahwa proyeksi tersebut sejalan dengan perhitungan pemerintah dengan mengacu pada beberapa indikator perekonomian yang terus membaik khususnya dari beberapa komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2021. Sebagai contoh konsumsi rumah tangga pada periode tersebut sudah mencapai -2,23 persen, konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit Rumah Tangga) -4,53 persen.

Kemudian konsumsi pemerintah tumbuh 2,96 persen, investasi tumbuh -0,23 persen. Lalu ekspor tumbuh 6,74 persen dan impor tumbuh 5,27 persen. Seluruh komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi tersebut lebih baik dibandingkan dengan realisasi pada triwulan IV 2020 lalu.

“Ini jelas bahwa ke depannya kita perlu dorong baik rumah tangga (konsumsi) maupun LNPRT. Kita melihat sektor PMTB (investasi) kita dorong ke arah positif di kuartal II,” sambung Airlangga.

Dorongan Negara Maju

Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Andry Asmoro, mempekirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 lebih dari 6% (year-on-year). Andry mengatakan dua perekonomian terbesar dunia, Amerika Serikat dan China, mencatat pertumbuhan positif pada kuartal I 2021. Hal itu akan mendorong harga komoditas yang secara tidak langsung membantu ekonomi RI.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi China meningkat tajam sebesar 18,3% (y-o-y) sejalan pulihnya ekonomi dan terkendalinya penyebaran Covid-19. Pulihnya ekonomi China mampu mendorong harga komoditas global (batubara, CPO, minyak bumi).

“Narasi umum terkait pemulihan ekonomi global adalah: Asia bertahan dari Covid-19, sebagian Eropa mulai dibuka, dan Amerika pulih lebih baik,” ujar Andry.

Ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 tercatat masih terkontraksi sebesar 0,74% (y-o-y), meski dengan skala yang lebih kecil. Namun demikian, berbagai indikator mulai menunjukkan perbaikan pada Maret dan April. Hal ini mengindikasikan tren pemulihan ekonomi berlanjut, didukung front-loading stimulus dan belanja modal pemerintah serta dipengaruhi meningkatnya ekspor seiring pulihnya harga komoditas global.

Tingkat kepercayaan masyarakat mulai pulih pada periode Maret-April dipengaruhi menurunnya jumlah kasus harian Covid-19, dimulainya proses vaksinasi, serta bertepatan dengan periode menjelang Hari Raya Idul Fitri, sehingga memicu terjadinya lonjakan belanja konsumen.

Kebijakan fiskal dan moneter masih sangat akomodatif. Suku bunga BI diturunkan hingga mencapai level terendah sepanjang sejarah di 3,5% untuk mendukung pemulihan ekonomi. Stimulus fiskal juga dipercepat realisasinya. Berbagai kebijakan stimulus moneter dan makroprudensial juga dilakukan seperti pelonggaran aturan loan to value ratio (LTV) bagi perbankan untuk memacu pertumbuhan kredit. Digitalisasi sektor pembayaran juga terus ditingkatkan untuk menunjang pola hidup baru yang sangat bergantung pada sistem online.

“Dengan berbagai perkembangan terakhir, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan positif pada triwulan II di atas 6% (baseline figure), dan dapat tumbuh pada 4,4% untuk keseluruhan tahun,” tutur Andry.

Pemulihan ekonomi sektoral sudah terlihat membaik secara perlahan dan bertahap. Beberapa sektor yang pulih lebih cepat yaitu yang terkait kebutuhan pokok baik sisi produksi, distribusi dan perdagangannya, seperti: industri makan dan minum, pendidikan, jasa kesehatan, air, listrik, informasi dan komunikasi. Selanjutnya, pemulihan bergerak ke sektor durable goods dan yang terkait, seperti: industri manufaktur, angkutan darat dan logistik, dan pertambangan. Di tahap akhir, pemulihan ekonomi terjadi di sektor angkutan udara, konstruksi, dan properti.

Saat ini indeks nilai belanja cenderung terus meningkat, mengindikasikan pemulihan level belanja ke atas tingkat prapandemi. Salah satu pendorong kenaikan indeks tersebut adalah momentum belanja di bulan Ramadan dan Idul Fitri.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08 & 10/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 224 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 224 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini: