Duniaindustri.com – Tahukah Anda berapa pendapatan PT Pertamina (persero) sebagai BUMN terbesar di Indonesia? Berdasarkan data Kementerian BUMN, pendapatan Pertamina sepanjang semester I 2011 menembus Rp 279,31 triliun, meningkat 25,15% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp Rp223,19 triliun.
Pendapatan Pertamina di semester I 2011 itu mencerminkan 37,5% dari total APBN Indonesia 2010 sebesar Rp 1.047,7 triliun, atau setara dengan 4,5% dari PDB Indonesia pada 2010 sebesar Rp 6.253 triliun.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menjelaskan, Pertamina berhasil membukukan laba bersih tertinggi di antara BUMN di Indonesia pada semester I 2011. Laba bersih Pertamina meroket 70,39% menjadi Rp14,79 triliun di periode Januari-Juni 2011 dibanding semester I 2010. Aset Pertamina juga naik 3,95% selama enam bulan pertama tahun ini menjadi Rp 327,17 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 314,73 triliun.
Pertamina merupakan perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia. Pertamina berdiri sejak 10 Desember 1957 dengan nama PT Permina. Tahun 1961, perusahaan ini berganti nama menjadi PN Permina dan setelah merger dengan PN Pertamin di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN Pertamina.
Dengan bergulirnya Undang Undang Nomor 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi Pertamina. Sebutan ini tetap dipakai setelah Pertamina berubah status hukumnya menjadi PT Pertamina (persero) pada 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Capaian kinerja Pertamina ditopang oleh kenaikan harga minyak mentah Indonesia yang dipengaruhi peningkatan harga minyak dunia. Pada asumsi APBN 2011, harga ICP dipatok US$ 80 per barel, tetapi realisasinya lebih tinggi yakni US$ 110,97 per barel.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, selama lebih dari setengah abad, Pertamina telah melayani kebutuhan energi dalam negeri dengan mengelola kegiatan operasi yang terintegrasi di sektor minyak, gas, dan panas bumi. Pertamina juga senantiasa berupaya untuk memperbaiki kinerja operasi dan keuangan guna memberikan kontribusi yang terbaik bagi perekonomian Indonesia.
Untuk mendongkrak kinerja, Pertamina terus memperkuat kerjasama dengan berbagai perusahaan minyak dan gas dunia di antaranya pembangunan lube oil plant di Dumai dengan SK Corporation asal Korea Selatan, joint-bidding di sektor hulu dengan Statoil, serta kerjasama di bidang aviasi dengan Shell.(Tim redaksi 02)