Duniaindustri.com (November 2013) – Imbalan kerja jangka pendek bagi direksi dan komisaris PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada periode Januari-September 2013 mencapai Rp 57,7 miliar, naik 22% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 47,3 miliar. Data tersebut disebutkan dalam laporan keuangan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Dewan direksi PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) beranggotakan Direktur Utama Dwi Soetjipto, Direktur Keuangan Ahyanizzaman, Direktur Produksi Suparni, Direktur Pemasaran Amat Pria Darma, Direktur Litbang dan Operasional Suharto, Direktur Sumber Daya Manusia Bambang Sugeng SI, Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis Erizal Bakar.
Sementara Dewan Komisaris PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) beranggotakan Komisaris Utama Mahendra Siregar, Komisaris Achmad Jazidie, Komisaris Sumaryanto Widayatin, Komisaris Imam Apriyanto Putro, Komisaris Independen Hadi Waluyo, Komisaris Independen Djawahir, Komisaris Independen Setia Purwaka.
Kenaikan imbalan kerja jangka pendek seiring dengan kenaikan pendapatan dan laba bersih perseroan. Menurut laporan keuangan perseroan, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menorehkan pendapatan Rp 17,39 triliun periode Januari-September 2013, meningkat 27% dari periode Januari-September 2012. Sementara laba bersih Semen Indonesia melonjak 18% dari Rp 3,3 triliun per September 2012 menjadi Rp 3,9 triliun per September 2013.
Semen Indonesia menargetkan kapasitas produksi pada 2016 mencapai 36,5 juta ton. “Peningkatan kapasitas produksi hingga 36,5 ton per tahun itu karena ada tambahan pabrik semen baru, seperti di Kabupaten Rembang dan Sumatera Barat, serta pabrik-pabrik baru lainnya,” kata Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto.
Saat ini, Semen Indonesia memiliki kapasitas produksi 27 juta ton, memberikan andil sekitar 45% dari total kapasitas produksi pabrik semen di Tanah Air.
Dari kapasitas produksi 27 ton semen per tahun tersebut, di antaranya dihasilkan oleh Pabrik Semen Gresik sebanyak 13 juta ton, Pabrik Semen Padang sebanyak 6,5 juta ton, dan Pabrik Semen Tonasa sebanyak 7,5 juta ton.
“Jika kapasitas produksi yang ada saat ini ditambah dengan Pabrik Semen Thang Long Vietnam, maka kapasitas total group PT Semen Indonesia menjadi 29,3 juta ton,” ujarnya.
Dia mengatakan, peningkatan kapasitas produksi dilakukan secara terukur, yang merupakan salah satu strategi perseroan untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di industri semen nasional.
Peningkatan kapasitas produksi, kata Dwi, sebagai bagian dari tanggung jawab perseroan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional dengan memenuhi permintaan semen yang terus meningkat.(*/tim redaksi)