Duniaindustri.com (September 2015) – Dari jutaan web yang beredar di negeri ini, ada satu web termahal di Indonesia seharga Rp 275 miliar. Data dari webstatsdomain.org yang dikutip duniaindustri.com menyebutkan, Detik.com menduduki urutan pertama website termahal di negeri ini dengan estimasi valuasi nilai US$ 19.408.035 (atau setara Rp 275 miliar dengan kurs Rp 14.170/US$).
Secara global, Detik.com menduduki peringkat 267 di dunia, dari sekitar 30 juta website. Sekitar 74,3% traffic berasal dari Indonesia, dan skor search engine optimization (SEO) 76%.
“Situs ini relatif populer di kalangan pengguna di Indonesia, dengan ditopang 737 backlink. Detik.com diperkirakan bernilai US$ 19.088.035,” tulis webstatsdomain.org dalam hasil analisisnya.
Berdasarkan sosial monitoring webstatsdomain.org, Detik.com memperoleh traffic sekitar 95% dari twitter (991.299 tweets) dan 2.883 Facebook likes. Tingkat kunjungan per halaman per pengguna mencapai 6,15 dan rata-rata kunjungan sebesar 9 menit 41 detik.
Detik.com merupakan salah satu pionir portal berita di Indonesia. Situs Detik.com didirikan oleh empat orang, yakni Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman, dan Didi Nugrahadi. Dalam perjalanannya, Detik.com diakuisisi oleh CT Corp, perusahaan milik taipan Chairul Tanjung, pada 2011 sebesar Rp 540 Milliar.
Berdasarkan penelusuran, pendapatan Detik.com diperkirakan mencapai Rp 4-5 milliar per bulan dari iklan. Space iklan ini berada pada domain utama dan beberapa sub domain milik Detik.com, di antaranya detik finance, detik health, detik oto, detik sport, detik net, detik hot, detik news, dan wollipop. Tarif iklan di situs ini juga sangat beragam, yaitu berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp 200 juta.
Website dengan traffic tinggi dan brand equity kuat serta mampu menghasilkan pendapatan besar merupakan salah satu aset likuid yang diincar investor seiring booming era digitalisasi di Indonesia. Untuk mengukur nilai pasar (valuasi) sebuah website, setidaknya terdapat beberapa parameter yang menjadi acuan.
Pertama, umur website. Secara umum, semakin tua umur website, semakin tinggi nilainya. Selain itu, pengaruh dan reputasi website juga mempengaruhi faktor valuasi. Website yang lebih tua lebih mungkin untuk memiliki profil link yang lebih mapan dan loyalitas merek, serta lebih banyak lalu lintas dan data keuangan dari sebuah situs baru.
Kedua, peringkat web (pagerank). Peringkat web adalah sebuah algoritma yang digunakan oleh Google untuk menentukan otoritas situs berdasarkan profil backlink-nya. Semakin tinggi peringkat website tertentu, maka semakin tinggi juga kemungkinan akan dihargai.
Ketiga, traffic (lalu lintas/interaksi) menjadi salah satu pengaruh yang paling signifikan saat melakukan valuasi website. Dalam hal ini, kuantitas traffic dan kualitas traffic juga menjadi bahan penting dalam valuasi. Soalnya, valuasi akan menyentuh hal-hal terkecil seperti sistem SEO (search engine optimization), misalnya apakah pemilik website membayar jasa untuk menarik traffic? Berapa rata-rata pendapatan yang diperoleh per kunjungan unik (average revenue per unit/ARPU)?
Keempat, kinerja finansial. Salah satu metode valuasi website yang umum dan terbaik digunakan adalah memeriksa pendapatan dan keuntungan website tersebut. Dalam jual-beli atau akuisisi secara umum, website bisa dihargai 12 kali hingga 18 kali dari keuntungan rata-rata bulanan–menurut Flippa.com, broker jual-beli website nomor 1 di dunia. Terkecuali jika website tersebut telah memiliki brand equity yang besar, bisnis yang mapan, pangsa pasar yang jelas, bisa dihargai hingga 72 kali dari keuntungan rata-rata bulanan.
Namun, ada metode lain yang bisa memvaluasi website melalui total addressable market (TAM). Menurut modal ventura skala besar seperti Fenox Venture Capital, ukuran pasar menentukan penaksiran terhadap nilai website (website values). Jika pasar dihitung pada ukuran kurang dari US$ 100 juta, maka website (startup) tidak bisa dinilai lebih dari US$ 10 juta.
Metode pasar modal juga sebenarnya bisa menjadi salah satu pendekatan valuasi website. Jika website memiliki laporan keuangan yang rapi dengan memerinci pendapatan, beban, dan laba, maka metode book value (BV) bisa digunakan untuk menghargai sebuah website.
Konsep Baru
Di tengah hiruk pikuk persaingan e-commerce yang makin ketat, Desainbagus.com sebagai salah satu creative digital agency terdepan di Indonesia ikut mendukung pertumbuhan bisnis berbasis online di Indonesia. Menyadari pesatnya bisnis e-commerce di Indonesia, Desainbagus.com menawarkan konsep dan pendekatan baru bagi pebisnis di industri ini.
Desainbagus.com mengusung konsep targeting experience bagi pebisnis online dengan memfokuskan perhatian terhadap target (sasaran/goal) dari pebisnis online. Dengan pengalaman dan line-up tool yang lengkap, konsep baru ini memudahkan pebisnis online untuk mencapai target dalam waktu singkat. Secara praktis, pebisnis online tinggal mengutarakan target yang diinginkan, sementara Desainbagus.com akan bekerja dari mulai ide, strategi, sarana dan alat kelengkapan (tools), analisis dan riset persaingan, hingga evaluasi hasil.
“Konsep baru ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pebisnis online ataupun pendatang baru untuk menjawab tantangan yang makin ketat,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah.
Dengan dukungan kompetensi yang mumpuni dari pembuatan desain, web dan aplikasi, programming, scripting, hingga web maintenance, SEO, copywriting, competitor analysis, social media management dan viral apps, hingga branding strategy, konsep baru ini mampu membawa industri berbasis online ke level baru yang lebih tinggi. Hal itu juga tentu didukung dengan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Sejak 2011, Desainbagus.com telah dipercaya ribuan costumer mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Sebut saja, PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), PT Hexa Eka Life Insurance, PT Megapolitan Development Tbk (EMDE), PT Argo Selaras, PT Synergi Dinamik Jaya, PT Kombat Excelindo, PT Dyas Mitra Selaras, PT Nadiso Ridean Teknologi, hingga brand terkemuka seperti Kusuka dan Catylac.(*tim redaksi)