Latest News
You are here: Home | Umum | Wacana Negara Akuisisi 51% Saham BCA: Menata Ulang Keadilan Perbankan
Wacana Negara Akuisisi 51% Saham BCA: Menata Ulang Keadilan Perbankan

Wacana Negara Akuisisi 51% Saham BCA: Menata Ulang Keadilan Perbankan

Duniaindustri.com (Agustus 2025) — Mari memulai dari fakta yang belakangan menjadi bahan perbincangan nasional: wacana pengambilalihan 51% saham sebuah bank swasta terbesar—BCA—oleh negara kembali mengemuka.

“Argumen pro di ruang publik bertolak dari memori krisis 1998, dari beban rekapitalisasi dan jejak BLBI, sementara pihak yang menolak menilai langkah seperti itu akan menggerus kepastian hukum dan iklim investasi,” kata Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta di Jakarta, kemarin.

Bahkan, lanjut dia, sempat muncul klaim bahwa pengambilalihan akan menambah ruang fiskal lembaga investasi negara, namun pihak bank dan lembaga dimaksud menyatakan tidak ada rencana akuisisi.

Di tengah silang pendapat itu, pelaku pasar mewaspadai potensi gejolak persepsi, sementara publik mempertanyakan makna keadilan setelah dua dekade lebih negara menanggung biaya penyelamatan sistem.

“Pertanyaan yang lebih jernih lalu muncul: apakah setiap gagasan koreksi pasti identik dengan ‘pengambilalihan paksa’ dan kekacauan pasar, ataukah masih ada jalan yang sahih, terukur, dan pro-pasar untuk menata ulang relasi negara dengan sektor keuangan strategis?”

Menurut dia, negara boleh bertindak korektif tanpa membuat pasar panik; yang dibenci pasar adalah ketidakpastian, bukan kebijakan yang jelas. “Kecurigaan terhadap intervensi negara sering berangkat dari trauma masa lalu: begitu negara menyentuh kepemilikan, pasar ditakuti akan lari,” paparnya.

Tetapi pasar sebenarnya tidak alergi terhadap tindakan pemerintah; yang ditolak pasar adalah ketidakpastian. Selama kerangka hukumnya jelas, kompensasi kepada pemegang saham wajar, mandatnya terbatas, dan komunikasi kebijakannya konsisten, langkah korektif justru dibaca sebagai pengurangan risiko sistemik, bukan penambahan risiko politik.

Dengan kata lain, inti persoalan kita bukan “apakah negara boleh bertindak”, melainkan “bagaimana negara bertindak”—dan bagaimana memastikan tindakannya memperkuat keadilan fiskal tanpa meruntuhkan kepercayaan investor.

Krisis 1998 memaksa negara membangun “jembatan darurat” agar sistem perbankan tidak runtuh. Biayanya raksasa, ditanggung publik, dan saat itu merupakan pilihan yang tak terhindarkan.

Dua puluh tahun lebih berlalu, beberapa institusi yang dulu ditopang negara tumbuh dominan dan sangat menguntungkan.

“Di sinilah problem kebijakan publik mengeras: ketika ongkos ditanggung rakyat, tetapi surplus pascakrisis terkonsentrasi pada segelintir privat, muncul risiko moral hazard yang menembus generasi,” jelasnya.

“Move on” dari krisis tidak berarti menutup buku tanpa koreksi; “move on” berarti menyelaraskan akibat agar rasa keadilan sosial tidak kering.

Maka yang kita butuhkan bukan peninjauan kembali transaksi lama, melainkan desain kebijakan ke depan yang menangkap sebagian nilai sistemik bagi publik tanpa mematikan insentif swasta.(*/tim redaksi 09)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top