Duniaindustri.com (Maret 2022) – Volatilitas harga komoditas di pasar internasional makin liar, didorong perang terbuka Rusia-Ukraina yang membuat pasokan sejumlah komoditas terganggu. Dimulai dari harga gandum, gas, dan minyak bumi yang terkendala pasokannya akibat perang tersebut, kemudian menjalar ke komoditas substitusi lainnya.
Posisi strategis Rusia dalam memasok kebutuhan komoditas dunia seperti gandum, nikel, gas membuat pasokan dunia terhambat, sehingga melambungkan harga. Harga nikel untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange meroket hampir 111% ke rekor tertinggi US$ 101.365. Rusia memasok dunia dengan sekitar 10% dari kebutuhan nikelnya, terutama untuk digunakan dalam stainless steel dan baterai kendaraan listrik.
Harga logam industri lainnya juga melonjak, dengan patokan seng dan timah melesat ke rekor tertinggi masing-masing US$ 4.896 per ton dan US$ 50.510 per ton.
Harga minyak juga melonjak ke level tertinggi sejak 2008. Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melesat 4,3% menjadi US$ 123,21 per barel. Harga minyak sawit mentah (CPO) juga terus melonjak dan sempat cetak rekor baru di 7.108 ringgit Malaysia per ton. Demikian juga harga emas yang terus merangkak naik.
Indonesia dinilai bakal terkena imbas konflik antara Rusia dan Ukraina karena naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak dunia yang semakin menjauh dari asumsi Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) bakal menjadi beban keuangan negara.
Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Agus Herta, mencontohkan harga minyak dunia dalam asumsi APBN hanya ditetapkan sebesar US$ 63 per barel. Padahal hingga 7 Maret 2022, harga minyak Brent sudah ditransaksikan telah mencapai USD128,76 per barel. Menurut dia, dengan naiknya harga minyak dunia tersebut, subsidi energi juga diperkirakan akan naik terutama subsidi untuk LPG 3 kg dan subsidi listrik.
“Pasalnya, kenaikan harga gas dunia akan meningkatkan harga gas non subsidi sehingga banyak masyarakat yang sebelumnya mengkonsumsi gas non subsidi akan beralih pada LPG 3 kg,” ujar Agus dalam keterangannya, Rabu (8/3).
Tak hanya harga minyak dunia, sejumlah harga komoditas unggulan juga melonjak. Harga batubara acuan bulan Februari 2022 CV 6.322 kkal/ kg sebesar USD188,38 per ton. Kemudian tembaga (cu) sebesar USD9.687,33/ dmt, lalu nikel (Ni) USD21.113,7/ dmt. Kobalt (Co) USD70.178,5/dmt. Selain itu aluminium (al) USD2.883,35/ dmt, timbal (Pb) USD2.331,65/ dmt, seng (Zn) USD3.564,5/ dmt dan harga mangan (Mn) USD4,13/ dmt.
Dia juga memperkirakan utang pemerintah akan mengalami tekanan seiring dengan peningkatan pengeluaran untuk subsidi dan pembangunan infrastruktur. Meskipun demikian, lanjut dia, volatilitas nilai tukar yang tidak terlalu liar di tengah konflik Rusia-Ukraina mengurangi tekanan terhadap nilai utang pemerintah.
“Langkah realokasi dan refocusing anggaran dinilai tidak akan cukup di tengah masih tingginya pembiayaan untuk penanggulangan pandemi dan pemulihan ekonomi,” ucapnya.
Dalam APBN 2022, pemerintah bersama DPR telah menetapkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp14.350 per dolar AS. Sampai dengan 7 Maret 2022, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berada di kisaran Rp14.380 per dolar AS. Hal ini menjadi pertanda kuat bahwa dolar Amerika Serikat sudah tidak lagi menjadi safe haven asset bagi para pelaku ekonomi.
“Para pelaku ekonomi lebih memilih emas sebagai safe haven asset yang tampak dari kenaikan harga emas hingga lebih dari 8,5 persen dalam satu bulan terakhir,” pungkasnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: