Duniaindustri.com (Mei 2022) – Pemerintah India resmi melarang ekspor gandum pada Sabtu (14/5) waktu setempat, setelah sempat menargetkan tahun ini akan memecahkan rekor pengiriman. Keputusan ini didorong kemunculan gelombang panas yang merusak hasil panen sehingga harga-harga kebutuhan dalam negeri melambung tinggi.
Mirip dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan minyak goreng untuk meredam volatilitas harga di dalam negeri, India juga bermaksud mengendalikan harga gandum di dalam negerinya.
Saat ini pasar dunia tengah mengandalkan India sebagai produsen gandum terbesar kedua di dunia, setelah ekspor dari wilayah Laut Hitam merosot karena invasi Rusia ke Ukraina yang belum juga selesai hingga saat ini. Sebelumnya India telah berencana mengirimkan 10 juta ton gandum tahun ini, yang merupakan rekor tertinggi mereka.
Pemerintah India menyatakan pesanan ekspor yang sudah mendapatkan izin (letters of credit) masih diperbolehkan, demikian pula pengiriman untuk memenuhi permintaan negara yang tengah dalam krisis pangan.
Dampaknya, larangan ekspor India bisa mengerek harga ke angka tertinggi dan menjadi pukulan bagi konsumen berdaya beli rendah di Asia dan Afrika. “Larangan ini mengagetkan,” demikian pernyataan firma perdagangan skala besar yang berbasis di Mumbai.
“Kami memperkirakan ekspor dibatasi dalam dua hingga tiga bulan ke depan, tapi tampaknya angka inflasi mengubah pemikiran pemerintah.”
Pada April 2022, melesatnya harga makanan dan energi membuat inflasi tahunan meningkat hingga delapan persen, tertinggi di tahun ini.
Harga gandum di India juga telah mencapai rekor tertinggi. Di beberapa pasar bahkan mencapai US$322,71 dolar (25 ribu rupee) per ton, sementara harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah 20.150 rupee.
“Larangan ekspor gandum India akan melambungkan harga gandum dunia. Saat ini tak ada lagi produsen besar di pasaran,” kata pedagang besar lainnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 255 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 255 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: