Duniaindustri.com (Maret 2020) – Efek domino ‘tsunami’ wabah virus corona (covid-19) ikut melemahkan perekonomian Singapura di kuartal I 2020 sehingga mengalami kontraksi terparah dalam satu dasawarsa terakhir. Kondisi ini sekaligus membunyikan alarm waspada untuk regional Asia Tenggara.
Penyebaran virus corona secara massif dalam gelombang kedua setelah China membuat hampir seluruh negara di Asia Tenggara membentengi diri secara ekstrem, ditandai lockdown di Malaysia dan Filipina. Pembatasan ekstrem telah melumpuhkan sendi-sendi ekonomi secara temporer, guna memprioritaskan Kesehatan masyarakat di sejumlah negara di Asia Tenggara. Akibatnya tidak bisa dihindari kontraksi ekonomi mulai terasa.
Pemerintah Singapura memperkirakan akan terjadi kontraksi tajam selama setahun penuh dalam perekonomian sebesar 1% hingga 4%, menurut sejumlah media asing. Produk domestik bruto Singapura pada kuartal I-2020 anjlok 10,6% secara tahunan, dari tiga bulan sebelumnya.
Singapura merupakan negara Asia pertama yang mempublikasikan data perekonomian triwulanan, sehingga kontraksi dalam perekonomian Singapura memberi pertanda buruk untuk keseluruhan ekonomi kawasan. Thailand sudah memproyeksikan kontraksi ekonomi terbesar sejak krisis keuangan Asia, lebih dari dua dekade lalu, dan beberapa negara bersiap untuk hasil terburuk dalam beberapa tahun.
“Karena situasi covid-19 global masih berkembang pesat, masih ada level ketidakpastian yang signifikan tentang tingkat keparahan dan lamanya wabah global, dan lintasan pemulihan ekonomi global setelah wabah itu teratasi,” tulis Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura dalam sebuah pernyataan.
Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat akan mengumumkan paket stimulus kedua untuk menopang perekonomian yang sedang lesu. Para ekonom memperkirakan Singapura akan menggunakan cadangan masa lalunya untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global, meskipun Heng memperingatkan untuk tidak “berekspektasi berlebihan” tentang besaran paket tersebut.
Sebelumnya, makin meluasnya dampak wabah virus corona secara global, dengan isolasi lockdown diterapkan sejumlah negara, berpotensi membuat shock perdagangan global. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan volume perdagangan global bakal terkoreksi 8% pada 2020 dan mempengaruhi pelemahan ekspor Indonesia hingga 6,8%.
“Menurut perhitungan saya, perdagangan dunia akan menurun 8% pada 2020, dan dampak terhadap Indonesia cukup besar, dimana ekspor kita berpotensi anjlok 6,8%. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan kalkukasi Global Trade Analysis Project (GTAP),” ujar Ahmad Heri Firdaus, Peneliti INDEF, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (15/3).
Ahmad menerangkan, shock dalam perdagangan global terjadi secara jangka pendek telah terlihat saat kuartal I 2020, ketika pandemi virus corona merebak di China. Setelah itu, dampak virus corona makin meluas hingga ke Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat. “Yang paling penting adalah bagaimana upaya pemerintah agar lebih cepat dalam mengembalikan kondisi stabil, dengan memitigasi dampak negatif dan mengoptimalkan peluang yang ada,” ujarnya.
Dia menilai stimulus yang telah diberikan belum lengkap karena terkesan hanya meringankan beban (PPh holiday) dan upaya non fiskal (kemudahan prosedur administrasi tata niaga). “Di luar paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah baru-baru ini, perlu strategi jangka pendek untuk mengupayakan agar produktivitas output industri dan perdagangan tetap tumbuh sesuai target,” jelasnya.
Tim duniaindustri.com mencoba menghubungi sejumlah pengusaha di China untuk mengetahui bagaimana perkembangan pelaku industri di sana. Diperoleh kabar bahwa pelaku industri China baru mulai melakukan persiapan untuk kembali beroperasi. Hal itu pun masih belum optimal karena beberapa daerah seperti Wuhan belum lepas dari isolasi regional. “Situasi di China tambah baik, tapi belum pulih seperti sedia kala,” kata Vivien, pelaku industri kosmetik, saat dihubungi tim duniaindustri.com.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 180 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 180 database, klik di sini
- Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya: