Duniaindustri.com (Juli 2022) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa Indonesia dan banyak negara di dunia tengah memasuki masa sulit karena berbagai tantangan global yang terus meningkat. Imbas dari kondisi global yang semakin meningkat tersebut berimbas pada perdagangan global termasuk Indonesia.
Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan tantangan pertama adalah pembatasan atau pelarangan ekspor komoditas utama dari sejumlah negara. Akibat dari restriksi ekspor ini mengakibatkan sejumlah komoditas dan pangan pokok di sejumlah negara menjadi mahal dan sulit didapatkan termasuk di Indonesia.
Disebutkan komoditas gandum dilarang ekspor dari negara produsen seperti Rusia, India, Serbia, Mesir, Afganistan, Kazakhstan, Kyrgzstan dan Kosovo. Berikutnya untuk komoditas gula juga dilarang oleh Rusia, India, Pakistan, Algeria, Lebanon, Kazakhstan, Kyrgzstan dan Kosovo.
Kemudian Argentina, Kyrgzstan dan Turki juga melarang ekspor daging sapi. Sementara produk pupuk dilarang keluar dari negara Rusia, Tiongkok, Ukraina, Vietnam, dan Kyrgzstan. Lalu untuk produk kedelai dan turunannya juga dipastikan dilarang keluar dari Argentina dan Ghana.
Tantangan lainnya, Margo menambahkan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga mengancam perdagangan internasional Indonesia. Tercatat kurs JISDOR sempat mencapai level Rp15.015 per dolar AS pada 6 Juli 2022. Angka ini merupakan level paling lemah sejak awal Mei 2020 lalu atau dalam kurun waktu 26 bulan terakhir.
“Nilai tukar kita di bulan terakhir terjadi pelemahan, terlihat bahwa nilai tukar kita terus melemah, ini tentu akan berpengaruh pada perkembangan ekspor impor kita,” ulas Margo, akhir pekan lalu.
Tantangan ketiga secara global adalah perkembangan harga komoditas yang tinggi. Tingginya harga komoditas utama seperti batubara, minyak mentah, CPO dan lainnya membuat nilai perdagangan juga terpangaruh termasuk Indonesia.
Pada Juni 2022 harga CPO mencapai USD1.501,10 per MT atau naik dibandingkan Juni 2021 yang hanya USD1.004,42 per MT. Lalu harga batubara naik dari USD112,9 per MT menjadi USD284,9 per MT. Kemudian minyak mentah naik juga naik dari USD71,8 per barel menjadi USD116,8 per barel.
“Akibat ada restriksi dan perkembangan nilai tukar tadi juga ada pergerakan indeks komoditas global. Contohnya energi yang terus meningkat nilai indeksnya 171,24 poin,” ucapnya.
Terkait kinerja ekspor Indonesia, BPS mencatat neraca perdagangan pada Juni tahun 2022 surplus sebesar USD5,09 miliar. Sedangkan untuk neraca perdagangan secara kumulatif pada Januari – Juni 2022 juga terjadi surplus sebesar USD24,89 miliar.
“Kalau dilihat trennya surplus pada Juni 2022 ini merupakan surplus yang ke 25 bulan berturut – turut sejak 2020” ujar kepala BPS, Margo Yuwono.
Tercatat nilai ekspor pada bulan Juni 2022 sebesar USD26,09 miliar. Jika dibandingkan bulan Mei 2022 (month to month / mtom), ekspor tersebut naik 21,30 persen dimana pada periode itu nilai ekspornya sebesar USD21,51 miliar.
Sementara itu ekspor pada Juni 2022 jika dibandingkan periode Juni 2021 (year on year / yoy) mengalami kenaikan sebesar 40,68 persen. Tercatat pada periode itu nilai ekspornya sebesar USD18,55 miliar. Struktur ekspor menurut sektor didominasi oleh produk non migas yang menyumbang 24,58 persen dari total ekspor. “Per sektornya tertinggi peningkatan ekspornya pada kelompok industri pengolahan yang meningkat 29,21 persen menjadi USD18,27 miliar,” lanjutnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: