Duniaindustri.com (Agustus 2017) – Traveloka, perusahaan travel online, mengumumkan telah menerima injeksi modal investasi senilai kurang lebih US$ 500 juta (sekitar Rp 6,65 triliun kurs Rp 13.300/US$) dari perusahaan perjalanan online dunia, Expedia Inc (NASDAQ: EXPE), East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, dan Sequoia Capital dalam setahun terakhir ini. Investasi itu akan memperdalam kemitraan yang telah terjalin dalam penyediaan kamar hotel.
“Bekerja sama dengan perusahaan perjalanan online terdepan di dunia memungkinkan kami fokus pada upaya untuk terus tumbuh dalam industri perjalanan online,” kata Co-founder dan Chief Executive Officer Traveloka Ferry Unardi, dalam keterangan tertulis. Tujuannya, lanjut dia, untuk mencapai tujuan dalam menyediakan pilihan perjalanan terbaik dan pengalaman pemesanan berkualitas tinggi bagi wisatawan.
“Kerja sama yang lebih luas ini memberikan akses bagi wisatawan Traveloka ke pilihan akomodasi internasional yang beragam dan unik dan kami sangat menantikan kerja sama dengan Expedia untuk memperluas layanan kami di Asia dan sekitarnya,” tutur Ferry.
Menurut Presiden dan Chief Executive Officer Expedia Inc, Traveloka telah diakui keunggulannya dan berkembang sangat pesat di seluruh kawasan Asia Tenggara. “Kemitraan kami akan saling menguntungkan melalui keahlian dan pengetahuan lokal masing-masing pihak dan akan mempercepat pertumbuhan kami bersama.”
Expedia Inc merupakan perusahaan perjalanan online internasional yang telah dikenal di seluruh dunia, dan investasi yang baru-baru ini diberikan kepada Traveloka menegaskan skala dan peningkatan minat dunia internasional terhadap sektor perjalanan Asia Pasifik. Menurut ASEAN, Asia Tenggara khususnya diperkirakan akan meraih pendapatan sebesar US$ 83 miliar dari sektor pariwisata pada akhir 2017.
Traveloka merupakan perusahaan perjalanan terkemuka di Asia Tenggara yang menyediakan berbagai produk perjalanan dalam satu platform. Traveloka telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 100 maskapai penerbangan domestik dan internasional baik low cost maupun full service, melayani lebih dari 200 ribu rute perjalanan di seluruh Asia Pasifik dan Eropa. Perusahaan perjalanan online ini memiliki pilihan akomodasi langsung terbanyak di Asia Tenggara, mulai dari hotel, apartemen, guest house, homestay, resort, dan villa.
Ekspansi Grab
Perusahaan aplikasi transportasi online, Grab, menyatakan sepakat untuk mengakuisisi perusahaan startup pembayaran online di Indonesia, Kudo, pada Mei 2017. Tidak tanggung-tanggung, nilai akuisisi tersebut diperkirakan lebih dari US$ 100 juta.
Kesepakatan tersebut menandai investasi perdana seiring rencana yang baru-baru ini diumumkan bahwa Grab berkomitmen untuk menggelontorkan dana US$ 700 juta di pasar Indonesia, seperti dilaporkan Reuters. Grab tidak mengungkapkan nilai kesepakatan itu. Namun, pada Februari lalu rencana Grab untuk mengambil alih Kudo diperkirakan senilai lebih dari US$ 100 juta, mengutip narasumber yang tidak disebutkan identitasnya.
Dalam keterangan tertulis, Ming Maa, President of Grab mengatakan, perusahaan startup pembayaran online Kudo telah merevolusi cara konsumen Indonesia membayar barang dan jasa. Oleh sebab itu perusahaan menyambut baik kehadiran Kudo sebagai bagian dari keluarga Grab.
“Penggabungan solusi inovatif serta jaringan agen Kudo dengan basis pengguna GrabPay yang besar akan mendukung misi kami untuk menghadirkan solusi pembayaran non-tunai yang nyaman serta membuka peluang baru dalam meningkatkan pembelanjaan online di Indonesia,” kata Ming Maa.
Setelah proses akuisisi rampung, tim dan platform Kudo akan terintegrasi secara penuh ke dalam ekosistem pembayaran milik Grab, GrabPay. Platform O2O Kudo yang unik memungkinkan konsumen Indonesia yang belum memiliki akses terhadap layanan perbankan untuk berbelanja online.
Hal ini dilakukan dengan cara menghubungkan para konsumen dengan pedagang dan penyedia jasa pembayaran online melalui jaringan agen Kudo yang jumlahnya lebih dari 400.000 agen terdaftar dan tersebar di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Keunggulan jangkauan GrabPay di kota-kota besar akan semakin diperkuat dengan jangkauan luas Kudo di kota-kota kecil di seluruh Indonesia. Grab berencana mendukung dan meningkatkan ekspansi jaringan agen Kudo di seluruh Indonesia serta memanfaatkan jangkauan Kudo untuk meningkatkan jumlah penumpang, mitra pengemudi dan pengguna GrabPay di platform Grab.
Albert Lucius, CEO Kudo, mengatakan Grab memiliki visi yang sama dengan Kudo, yaitu menciptakan solusi pembayaran online bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan perbankan agar mereka dapat menikmati layanan e-commerce. “Kami bersemangat untuk memulai babak baru dalam perjalanan kami sebagai bagian dari tim Grab,” ujarnya.
Dengan mengetahui bahwa GrabPay kini merupakan salah satu platform pembayaran yang paling banyak digunakan di Indonesia dia yakin akuisisi ini menciptakan sinergi yang bersifat segera bagi bisnis perusahaan.
“Sehingga kami tidak sabar untuk segera bekerja bersama dengan Grab dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi non-tunai bagi setiap lapisan masyarakat di Indonesia,” tuturnya.
Sebagai informasi, Kudo didirikan pada Juli 2014 oleh Albert Lucius, yang sebelumnya bekerja sebagai analis Goldman Sachs dan product engineer di Apple bersama dengan Agung Nugroho, yang sebelumnya bekerja sebagai konsultan di Boston Consulting Group.
Pendanaan yang didapatkan Kudo termasuk investasi dari EMTEK, East Ventures, GREE Ventures, Singapore Press Holdings, IMJ Investment Partners, 500 Durians, Beenext, dan SkyStar.
Akuisisi ini merupakan investasi pertama dari master plan ‘Grab 4 Indonesia’ 2020. Melalui master plan ini, Grab berkomitmen untuk menanamkan investasi sebesar US$700 juta untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia melalui dukungan terhadap inovasi teknologi, ‘technopreneurship’ di bidang teknologi mobile dan keuangan, serta peningkatan akses masyarakat terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan.(*/tim redaksi 05)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: