Latest News
You are here: Home | Kimia | Trans Pacific Petrochemical Berencana Bangun Pabrik Rp 4,5 Triliun
Trans Pacific Petrochemical Berencana Bangun Pabrik Rp 4,5 Triliun

Trans Pacific Petrochemical Berencana Bangun Pabrik Rp 4,5 Triliun

Duniaindustri (April 201) – Produsen petrokimia nasional, PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), akan membangun pabrik paraxylene (bahan baku plastik dan serat sintetis) dengan nilai investasi sekitar US$ 500 juta atau Rp 4,5 triliun. Pabrik baru itu direncanakan berkapasitas 600.000 ton per tahun.

Saat ini kebutuhan paraxylene nasional mencapai 1.2 juta ton per tahun. Di Indonesia hanya terdapat dua produsen paraxylene, yaitu TPPI (kapasitas 550.000 ton per tahun) dan PT Pertamina (kapasitas 220.000 ton per tahun). Negeri ini masih mengandalkan impor untuk menutupi kekurangan pasokan paraxylene di dalam negeri.

Paraxylene merupakan bahan baku pembuatan purified therepthalac acid (PTA), yaitu bahan baku serat sintetis untuk tekstil dan polyethylene thereptahate (PET) untuk plastik. Dengan pertumbuhan di sektor hilir, kebutuhan paraxylene akan meningkat pada tahun ini.

PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) mendapatkan pinjaman US$ 1 miliar dari Deutsche Bank untuk membayar utang, mendanai modal kerja, serta ekspansi. “Pemerintah Indonesia sudah bertemu pihak Deutsche Bank dan mereka menyampaikan ketertarikannya untuk investasi sebesar US$ 1 miliar untuk TPPI Kilang Tuban, pada 2011,” ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Dirut Tuban Petro—induk usaha TPPI—Amir Sambodo menjelaskan, investasi tersebut berupa pinjaman yang akan digunakan TPPI untuk membayar utang kepada BP Migas, Pertamina, dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang dimiliki Menteri Keuangan. Total utang TPPI kepada pemerintah sebesar Rp 3,2 triliun dan jatuh tempo di 2014.

Selain itu, pinjaman Deutsche Bank ini juga untuk tambahan modal sehingga perusahaan swasta hasil restrukturisasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tersebut bisa beroperasi hingga 100%.

“Sekarang TPPI beroperasi 60%, tapi ekspansi usahanya tidak cukup. Deutcshe Bank berminat masuk karena TPPI dianggap sudah berjalan, pabrik bagus, tapi tidak cukup modal,” paparnya.(Tim redaksi 01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top