Duniaindustri (Mei 2012) – PT Toyota Astra Motor, produsen mobil terbesar di Indonesia, menorehkan penjualan sebanyak 131.012 unit periode Januari-April 2012, naik 23% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan pencapaian itu, Toyota menguasai pangsa pasar otomotif nasional hingga akhir April tahun ini sebesar 40%.
Presiden Direktur Toyota-Astra Motor Johnny Darmawan dalam keterangan pers mengatakan, “Saat terjadi kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi maupun aturan peningkatan uang muka pembelian kendaraan bermotor, penjualan Toyota tetap stabil.”
Pada April 2012, Toyota menorehkan penjualan mobil sebanyak 34.314 unit, naik 1,2% dibanding Maret 2012. Di segmen sedan, Toyota mencetak angka penjualan sebesar 1.640 unit, meningkat 31% dibandingkan Maret 2011. Toyota menguasai hampir 60% pasar sedan nasional.
Toyota Vios tetap menjadi kontributor terbesar dengan angka penjualan 1.065 unit. Sementara Toyota Corolla Altis berhasil terjual sebanyak 228 unit. Toyota All New Camry yang baru diluncurkan pada awal April juga telah terjual sebanyak 347 unit.
Di segmen mobil kompak, All New Toyota Yaris pada April 2012 membukukan penjualan tertinggi selama 2012 yaitu 2.381 unit, meningkat 157% dari bulan sebelumnya. Di kelas Sport Utility Vehicle (SUV), Toyota Fortuner membukukan penjualan sebanyak 1.548 unit pada April 2012, tumbuh 2% dibanding bulan sebelumnya.
Sedangkan Toyota Alphard mencetak penjualan 355 unit hingga akhir April 2012. Hal itu menjadikan Toyota Alphard memimpin di segmen 4×2 Luxury MPV dengan pangsa pasar sebesar 33,6%. Toyota Avanza dan Kijang Innova masing-masing membukukan penjualan sebesar 16.042 unit dan 6.373 unit pada April 2012.
Toyota Astra Motor diperkirakan memperoleh penjualan Rp 27,7 triliun di 2010, naik 4,9% dari 2009 yang mencapai Rp 24,6 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari perhitungan rata-rata satu mobil seharga Rp 110 juta. “Satu unit rata-rata Rp 110 juta, misalnya. Jangan lupa ditambah penjualan komponen sekitar Rp 1,3 triliun,” ujar Johnny.
Lipatgandakan Investasi
Toyota Motor Corporation (TMC) akan melipatgandakan investasi di Indonesia hingga tiga kali lipat dari rencana semula menjadi sekitar Rp 8,7 triliun. Selain berencana membangun pabrik baru di Karawang, Toyota Motor Corp melalui anak usahanya di Indonesia, yaitu PT Toyota Astra Motor (TAM) akan menginvestasikan dana lebih besar untuk penambahan distribusi dan pemasok komponen otomotif. “Investasi baru bisa tiga kali lipat dari komitmen Toyota terakhir, sebesar Rp 2,9 triliun,” kata Johnny Darmawan.
Tambahan investasi itu akan membuat Indonesia sebagai basis produksi Toyota di regional Asia. Toyota akan membangun pabrik di Karawang di lahan seluas 76.000 meter persegi, dengan target tambahan kapasitas produksi 70.000 unit per tahun. Jika ditambah kapasitas produksi sebelumnya, total produksi perseroan bisa mencapai 180.000 unit per tahun.
Toyota Motor Corp, prinsipal otomotif global asal Jepang, sebelumnya menyebutkan rencana pembangunan pabrik di Indonesia dengan investasi sekitar US$ 385 juta (30 miliar yen). Saat ini Toyota mengoperasikan satu pabrik di Karawang, Jawa Barat. Pabrik baru itu diharapkan bisa mulai beroperasi pada 2013.
Toyota Motor Corp melalui anak usahanya di Indonesia, yaitu PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIN), juga berencana memperluas pabrik di Karawang, Jawa Barat, dengan investasi Rp 1,7 triliun. PT Astra Daihatsu Motor juga berencana membangun pabrik perakitan mobil senilai Rp 2,1 triliun pada tahun ini. Selain itu, PT Astra Otoparts Tbk berencana membangun pabrik komponen senilai Rp 2,2 triliun.
Johnny Darmawan mengatakan Indonesia memiliki potensi pasar otomotif yang besar. Ekspansi Toyota akan menambah tenaga kerja 400-500 karyawan.
Dari catatan duniaindustri, sepanjang 2011 aliran investasi otomotif yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 13,67 triliun. Investasi itu dilakukan oleh tujuh produsen mobil asing yang didominasi agen tunggal pemegang merek mobil asal Jepang, Korea Selatan, dan Eropa.
Selain Toyota, Suzuki Motor Corp juga akan menanam investasi US$ 800 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun. Suzuki menaikkan dana investasi ke Indonesia dari sebelumnya US$ 400 juta menjadi US$ 800 juta untuk menyiapkan produksi mobil murah dan ramah lingkungan.
Tak ketinggalan, prinsipal mobil asal Korea Selatan, Hyundai, juga ekspansi untuk menambah kapasitas perakitan mobil senilai Rp 36 miliar di Indonesia, disusul Mercedez Benz yang ekspansi perakitan mobil senilai Rp 135 miliar, serta VW dan Hino yang menambah kapasitas produksi senilai Rp 300 miliar.(Tim redaksi 02)