Duniaindustri.com (Oktober 2014) – Perusahaan properti milik keluarga Widjaja, Top Global Ltd, mengakuisisi sebanyak 3,4 miliar (75,52%) saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM). Nilai transaksi mencapai 153 juta dolar Singapura atau setara Rp 1,4 triliun. Keluarga Widjaja adalah pengendali Grup Sinar Mas.
Rencana akuisisi Suryamas telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) Top Global di Singapura, Rabu (15/10). Penyelesaian transaksi akan dilakukan pada 16 Oktober 2014.
Manajemen Top Global mengungkapkan, pihaknya akan semakin fokus mengembangkan pasar properti di Indonesia, antara lain investasi di real estat, golf course, serta hotel. Hal ini akan didukung pengalaman Suryamas dalam menjalankan bisnis properti.
“Suryamas memiliki pengalaman mengembangkan aset real estat, melakukan penjualan tanah dan perumahan, serta mengoperasikan area-area komersial di Indonesia,” jelas manajemen Top Global dalam penjelasan resmi, kemarin.
Hingga Juni 2014, sebanyak 55,71 persen saham Suryamas dimiliki oleh Asia Capital Holding Limited. Sebesar 16,04 persen dimiliki oleh Far East Holding Ltd, sebanyak 11,27 persen dikuasai PT Suryapembangunan Utama, dan 7,62 persen dikantongi oleh Martos Investment Inc. Adapun investor publik menguasai 9,36 persen.
Setelah mengambil alih Suryamas, Top Global akan menerbitkan 19 miliar saham baru yang akan diserap seluruhnya oleh Sukmawati Widjaja. Harga pelaksanaan dipatok sebesar 0,008 dolar Singapura per saham. Dengan begitu, Sukmawati Widjaja akan menguasai 82 persen saham Top Global.
Selama semester I-2014, Suryamas membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 164,7 miliar atau tumbuh 38,2 persen dibandingkan periode sama 2013 senilai Rp 119,1 miliar. Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp 18,8 miliar, naik 104,3 persen dibandingkan semester I-2013 sebesar Rp 9,2 miliar.
Suryamas berencana meluncurkan lima proyek baru hingga 2015. Kelima proyek baru tersebut adalah perumahan Richmond Peak dan apartemen di Rancamaya Golf and Country Estate, perumahan Harvest City tahap II Cileungsi, dan Royal Tajur tahap II, keempatnya di Bogor, Jawa Barat, serta pergudangan Royal Balaraja di Balaraja, Tangerang, Banten.
Sinar Mas Land
Sementara itu, Sinar Mas Land, induk usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), telah mengakuisisi aset properti milik GE Real Estate GPS Ltd. Nilai akuisisi mencapai 120,5 juta dolar Singapura atau setara Rp 1,1 triliun.
Aset yang diakuisisi Sinar Mas berlokasi di Great Pulteney Street dan Lexington Street, London. Aset tersebut mencakup perkantoran Grade A seluas lebih dari 4.000 meter persegi beserta lima blok residensial seluas 272 meter persegi. Seluruh area properti itu telah berpenghuni.
Saat ini, Sinar Mas Land memiliki lebih dari 10.000 hektare (ha) cadangan lahan strategis yang akan dikembangkan menjadi kawasan komersial, residensial, serta industri. Salah satu proyek yang digarap perseroan yakni Indonesia International Expo and Convention Center (IIECC) di BSD City.
Proyek di atas lahan 220.000 meter persegi itu bakal menjadi fasilitas konvensi dan eksibisi terbesar di Indonesia. IIECC ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal ketiga tahun ini.
Sejumlah proyek lainnya meliputi pembangunan AEON Mall, Court Megastore, Casa deParco Apartment, Saveria Apartment, serta Foresta Business Loft.(*/berbagai sumber)