Latest News
You are here: Home | Otomotif | TKDN untuk Mobil Listrik Dimundurkan, Apakah Indonesia Benar-Benar Diuntungkan?
TKDN untuk Mobil Listrik Dimundurkan, Apakah Indonesia Benar-Benar Diuntungkan?

TKDN untuk Mobil Listrik Dimundurkan, Apakah Indonesia Benar-Benar Diuntungkan?

Duniaindustri.com (Agustus 2023) — Keputusan pemerintah untuk memundurkan relaksasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik dari tahun 2024 menjadi 2026 telah memunculkan pertanyaan tentang keuntungan sebenarnya yang dapat diperoleh oleh Indonesia dari kebijakan ini. Pada awalnya, langkah ini terlihat sebagai dorongan bagi perkembangan industri kendaraan listrik untuk mobil yang ramah lingkungan yang dapat mengurangi tingkat polusi di indonesia dan memberikan keuntungan atas penggunakan bahan lokal.

“Namun, saat kita menggali lebih dalam, muncul pertanyaan krusial: apakah Indonesia benar-benar akan mendapat manfaat ekonomi yang nyata dari kebijakan TKDN ini, ataukah kita hanya akan tetap berada dalam ketergantungan pada pihak asing, terutama dalam hal penguasaan bahan baku kunci seperti nikel?” tanya Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta dan CEO Narasi Institute, dalam keterangan tertulis, kemarin.

TKDN telah dirancang untuk mendorong penggunaan komponen lokal dalam produk impor, yang pada dasarnya adalah langkah yang bijak. Namun, tantangan terbesar muncul dalam produksi baterai kendaraan listrik yang sangat bergantung pada bahan baku kritis, seperti nikel.

Meskipun Indonesia memiliki cadangan nikel yang melimpah, dia menilai, terdapat paradoks: sumber daya alam kita digunakan dalam produk impor, tetapi manfaat ekonomi dari penggunaan nikel ini malah berada di tangan pihak asing yaitu perusahaan-perusahaan Cina yang menguasai rantai pasokan.

“Ketika TKDN direvisi hingga tahun 2026, seakan-akan kita hanya memperpanjang status quo. Meskipun kandungan lokal mencapai angka yang ditetapkan, masih sulit untuk melihat bagaimana Indonesia secara substansial akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari potensi sumber daya alamnya,” ujarnya.

Perusahaan-perusahaan asing yang menguasai pasokan nikel akan tetap mengambil manfaat ekonomi, sementara Indonesia mungkin hanya mendapatkan sedikit bagian dari nilai tambah yang dihasilkan.

Dia menilai ada jalan keluar dari kebuntuan ini. Langkah pertama adalah dengan mengambil kendali atas sumber daya alam kita, terutama nikel. Investasi dalam pengembangan teknologi dan fasilitas pengolahan nikel adalah langkah kritis yang harus diambil.

“Kita harus berusaha untuk memproduksi baterai kendaraan listrik lokal yang sepenuhnya independen (diproduksi sendiri) melalui BUMN, sehingga manfaat ekonomi yang dihasilkan tidak lagi terkonsentrasi dan memberikan manfaat besar hanya kepada pihak asing,” paparnya.

Namun, lanjut dia, kesuksesan langkah ini memerlukan keberanian pengambil kebijakan, kerja sama yang kuat antara pemerintah, industri, dan lembaga riset. Rencana jangka panjang harus berfokus pada upaya nyata untuk mengatasi ketergantungan pada sumber daya asing dan meraih kemandirian dalam produksi baterai kendaraan listrik. Ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan langkah penting untuk membuka pintu menuju masa depan perekonomian di Indonesia.

Dalam kesimpulannya, revisi TKDN mobil listrik yang diundur hingga tahun 2026 adalah pertanyaan kritis bagi Indonesia. Kita harus melihat jauh melampaui target TKDN semata dan menggali potensi nyata yang dimiliki oleh negeri ini.

Dengan mengambil kendali atas sumber daya alam kita, mengembangkan teknologi lokal, dan meraih kemandirian dalam produksi baterai kendaraan listrik, Indonesia dapat mengubah permainan dalam industri ini dan mendapatkan manfaat ekonomi yang substansial serta kedaulatan atas sumber daya alamnya.(*/tim redaksi 08/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 275 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 275 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top