Duniaindustri.com (Juli 2020) – Sejumlah produsen raksasa farmasi global, seperti AstraZeneca, Pfizer, Merck, Moderna, diketahui sedang berlomba untuk uji coba awal vaksin Covid-19. Sebagai target awal, vaksin Covid-19 akan tersedia pada akhir tahun 2020 dan dijual dengan harga murah sekitar Rp 40.000 per unit.
Saat ini, salah satu raksasa farmasi global yakni AstraZeneca sedang berkolaborasi dengan University of Oxford untuk mengembangkan vaksin coronavirus. Menurut Direktur Umum AstraZeneca, Pascal Soriot, vaksin coronavirus akan tersedia secara global dengan harga murah pada akhir tahun ini. “Maksud kami adalah menyediakan vaksin untuk semua orang, sama-sama melakukannya atas dasar nirlaba sehingga kami akan menyediakan vaksin dengan harga murah,” ungkap Soriot, kemarin, seperti dikutip dari situs berita asing.
Soriot menegaskan bahwa perkiraan harga vaksin akan dijual dengan harga modal sekitar 2,5 euro atau setara Rp40 ribu per unit. Vaksin virus SARS COV-2 (Covid-19) yang dikembangkan bersama Oxford telah menghasilkan respons kekebalan yang menjanjikan dalam uji coba awal yang lebih luas ke manusia. Para peneliti menamakan vaksin eksperimental itu ChAdOx1 nCoV-19 (AZD1222), menggabungkan bahan genetik dari coronavirus dengan adenovirus yang dimodifikasi yang diketahui menyebabkan infeksi pada simpanse. Uji coba fase satu menyertakan lebih dari 1.000 peserta pada individu berusia 18 hingga 55 tahun.
Vaksin tersebut, menurut para peneliti, menghasilkan antibodi dan sel-T pembunuh untuk memerangi infeksi SARS COV-2 berlangsung setidaknya dua bulan. “Kami berharap dapat menghasilkan vaksin pada akhir tahun ini, mungkin sedikit lebih awal jika semuanya berjalan baik, setelah hasil fase tiga yang diharapkan rilis pada musim gugur,” kata Soriot dalam sebuah wawancara.
Sebaliknya, Pfizer, Merck, dan Moderna pada Selasa mengkonfirmasi kepada anggota Kongres AS bahwa mereka tidak akan menjual vaksin produksi mereka dengan biaya modal.
Soriot mengatakan, vaksin tersebut telah bekerja dengan baik dalam uji coba tahap 1 dan 2 yang menunjukkan bahwa vaksin itu memberikan toleransi yang baik tanpa efek samping yang serius. Uji coba Tahap 3 sekarang akan dilakukan pada sampel yang lebih luas sebelum produk akhirnya dapat diluncurkan.
“Kami bekerja bahu membahu dengan para regulator, kami bertukar data setiap hari untuk memungkinkan evaluasi yang sangat cepat. Kami sedang melakukan uji klinis yang memungkinkan kami menghemat waktu,” kata Soriot.
Menurut Soriot, perusahaannya mulai memproduksi produk vaksin di “sejumlah wilayah” sehingga mereka akan siap untuk mulai memberikan “jika uji klinis positif.”
Perlombaan tengah berlangsung di laboratorium di seluruh dunia untuk menghasilkan vaksin untuk menangani krisis kesehatan dunia akibat wabah Covid-19. Lebih dari 200 kandidat vaksin sedang dikembangkan dengan 23 telah berkembang ke uji klinis ke manusia.
Di Amerika Serikat, prinsipal farmasi lain seperti Abbott Laboratories dan Roche Holding AG berlomba mengadakan tes antibody untuk Covid-19. Tes antibodi produk Abbott Laboratories untuk virus corona baru (COVID-19) dikabarkan sangat manjur menentukan apakah seseorang pernah terinfeksi virus atau tidak, klaim perusahaan itu mengutip sebuah penelitian di AS.
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Washington menemukan bahwa alat tes Abbott memiliki tingkat spesifisitas 99,9% dan tingkat sensitivitas 100%, menunjukkan sangat sedikit peluang kesalahan mendiagnosis orang pernah terinfeksi corona atau tidak dan tidak ada peluang munculnya hasil negatif palsu. Tes antibodi dapat mengetahui apakah seseorang pernah terinfeksi dan ini dianggap penting dalam upaya untuk membuat setiap orang bisa kembali bekerja dengan aman karena keberadaan antibodi terhadap virus menunjukkan kemungkinan kekebalan terhadap infeksi di masa depan.
Di sisi lain, prinsipal farmasi Roche Holding AG mengatakan tes antibodinya memiliki tingkat spesifisitas lebih dari 99,8% dan tingkat sensitivitas 100%, dan mengharapkan peningkatan produksi untuk membuat lebih dari 100 juta tes sebulan pada akhir tahun. Tes Roche juga telah menerima otorisasi penggunaan darurat dari FDA.
Sementara itu, di Indonesia, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya memproduksi obat-obatan untuk perawatan pasien Corona atau Covid-19. Dua perusahaan farmasi milik negara ditugaskan untuk hal ini.
Hal ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi memproduksi obat untuk mengatasi virus corona atau covid-19.
Menurut Jokowi, pemerintah sudah menyiapkan obat dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara, agar bisa digunakan untuk mengobati COVID-19 yang sesuai dengan resep dokter. “Obat tersebut akan sampai kepada pasien yang membutuhkan melalui dokter keliling dari rumah ke rumah, melalui rumah sakit, dan puskesmas di kawasan yang terinfeksi. Saya sudah minta kepada BUMN farmasi yang memproduksi ini untuk memperbanyak produksinya,” kata Jokowi.
Menanggapi hal itu, perusahaan farmasi milik negara yakni PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk bakal memproduksi 3 jenis obat-obatan untuk perawatan pasien covid-19. Tak tanggung-tanggung ada tiga jenis obat yang akan diproduksi oleh perusahaan farmasi plat merah tersebut.(*/berbagai sumber/tim redaksi 06 & 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
- Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya: