Latest News
You are here: Home | Baja | Timpang, RI Produsen Stainless Steel Terbesar Kedua di Dunia, Tapi Impor Produk Akhir 
Timpang, RI Produsen Stainless Steel Terbesar Kedua di Dunia, Tapi Impor Produk Akhir 

Timpang, RI Produsen Stainless Steel Terbesar Kedua di Dunia, Tapi Impor Produk Akhir 

Duniaindustri.com (November 2025) — Indonesia saat ini merupakan produsen stainless steel terbesar kedua di dunia, mengekspor 4,7 juta ton pada 2024. Namun Indonesia juga mengimpor produk akhir  stainless steel  senilai USD44,2 miliar, termasuk pipa, sekrup, peralatan masak, dan komponen industri. Ketimpangan ini perlu disoroti secara khusus, menurut salah satu riset terbaru dari Energy Shift Institute (ESI).

Peluang pengembangan produk hilir stainless steel perlu menjadi perhatian khusus dan prioritas mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah. “Menumbuhkan klaster manufaktur lokal di seputar  stainless steel  dan logam lainnya dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja, membangun merek domestik, dan memberikan efek pengganda ekonomi yang lebih luas dibandingkan dorongan terhadap program pengembangan kendaraan listrik (EV),” tulis riset ESI.

Indonesia perlu beralih ke strategi industri “jalur ganda” yang mendukung pengembangan kendaraan listrik (EV) sekaligus ekspansi industri metalurgi. Riset terbaru menunjukkan bahwa EV hanya akan menyerap sebagian kecil dari lonjakan produksi nikel Indonesa dalam dekade mendatang.

Laporan Energy Shift Institute (ESI), lembaga kajian keuangan energi yang berfokus ke Asia, menyatakan bahwa meskipun industri terkait EV sering menjadi sorotan dan menarik investor asing  high-profile , penggunaan nikel di sektor metalurgi – seperti baja tahan karat ( stainless steel ), pelapisan logam, dan paduan nikel – jauh lebih mudah ditingkatkan skala produksinya dan lebih selaras dengan kekuatan industri Indonesia saat ini.

Menurut ESI, sektor-sektor tersebut menyerap nikel dalam jumlah jauh lebih besar, menghadapi hambatan ekspor yang lebih sedikit dibandingkan mobil atau baterai, dan menawarkan peluang lebih luas bagi pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ). “Indonesia memproduksi lebih banyak nikel daripada yang pernah dibutuhkan oleh sektor EV domestiknya. Strategi jalur ganda yang membangun adopsi EV sekaligus industri metalurgi akan memastikan pertumbuhan jangka panjang yang lebih tangguh,” tulis ESI.

Pemerintah Indonesia telah mempromosikan ekosistem EV untuk mendorong pertumbuhan, memanfaatkan posisinya sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Namun, ESI menilai adopsi EV di Indonesia masih tertinggal, dengan porsi kurang dari 5 persen dari total 168 juta kendaraan di jalan.

ESI memperkirakan bahwa meskipun Indonesia memproduksi satu juta EV per tahun pada 2035 dan memperluas penggunaan baterai NMC ( nickel manganese cobalt ) yang kaya nikel, sektor ini tetap hanya akan menyerap kurang dari 1 persen dari produksi nikel tahun 2024. Sebaliknya, penggunaan metalurgi dapat menyerap hingga 60 persen dari produksi nikel Indonesia pada 2035, atau lebih dari satu juta ton per tahun.
Temuan ini menantang asumsi utama dalam strategi industrialisasi Indonesia – bahwa hilirisasi nikel secara otomatis akan menciptakan ekosistem EV domestik yang berkembang.

ESI menyoroti bahwa produksi mobil global pada umumnya bersifat regional; hanya 3 persen kendaraan ringan diperdagangkan lintas benua, sehingga membatasi potensi Indonesia sebagai eksportir EV utama. Tren manufaktur baterai juga memperumit kondisi. Baterai  lithium-iron-phosphate  (LFP) yang lebih murah dan tidak mengandung nikel kini mendominasi penjualan EV di China dan Asia Tenggara, sehingga melemahkan alasan kebijakan yang mendorong baterai NMC yang kaya nikel.

Skenario dasar ESI memproyeksikan bahwa jika Indonesia mengembangkan hilirisasi nikel ke produk seperti bahan bangunan, peralatan rumah tangga, dan elektronik, konsumsi nikel domestik dapat mencapai 900.000 ton per tahun, naik dari 400.000 ton pada 2024. Dalam skenario terbaik, Indonesia bisa merebut sebagian pangsa pasar China, meningkatkan konsumsi nikel domestik menjadi 1,5 juta ton per tahun, atau sekitar 64 persen dari produksi tambang tahun lalu. (*/berbagai sumber/tim redaksi 09)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top