Latest News
You are here: Home | Makanan & minuman | Terhempas Kemerosotan Daya Beli Konsumen, Emiten Teguk Efisiensi Masif dan Sisakan 4 Karyawan Tetap
Terhempas Kemerosotan Daya Beli Konsumen, Emiten Teguk Efisiensi Masif dan Sisakan 4 Karyawan Tetap

Terhempas Kemerosotan Daya Beli Konsumen, Emiten Teguk Efisiensi Masif dan Sisakan 4 Karyawan Tetap

Duniaindustri.com (Februari 2025) — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirim surat kepada PT Platinum Wahab Nusantara Tbk selaku pemilik merek minuman Teguk (TGUK). Salah satu isu yang disoroti adalah keberadaan karyawan tetap perseroan yang hanya empat orang.

Direktur Utama TGUK, Maulana Wahab, menyebut jumlah karyawan perseroan memang terdiri dari empat orang yang pada akhir 2024 berkurang menjadi tiga orang. Mereka masing-masing mempunyai jabatan Supply Chain Manager, IT Manager, serta F&B Manager.

“Selebihnya adalah karyawan kontrak,” katanya dalam surat jawaban kepada BEI, kemarin.

Per 30 September 2024, total karyawan TGUK, baik tetap, kontrak, maupun magang mencapai 88 orang. Karyawan kontrak tersebut juga mencakup jabatan manajerial lain seperti HRD Manager, Area Manager, dan Marketing Manager

Maulana menjelaskan, setiap jabatan mempunyai peran dan tanggung jawab sesuai deskripsi jabatan. Supply Chain Manager misalnya, bertanggung jawab atas pengelolaan rantai pasokan perseroan mulai pengadaan bahan baku sampai distribusi ke gerai-gerai.

Soal keuangan, dia juga memastikan prosesnya tetap dilakukan transparan dan akuntabel. Pembuatan laporan keuangan dilakukan Finance Manager dan akan diverifikasi oleh Komite Audit, Direktur Keuangan, dan Direktur Utama sebelum disampaikan ke Bursa Efek.

Maulana menegaskan, sedikitnya jumlah karyawan tetap TGUK menyesuaikan kondisi perusahaan. Dia juga tidak menutup peluang ke depan akan menambah jumlah karyawan sesuai pertumbuhan perseroan.

Bisnis TGUK saat ini tengah menghadapi tekanan. Dia menyebut, pendapatan TGUK hingga kuartal III-2024 turun 30 persen yang disebabkan tekanan daya beli pada kelas menengah bawah yang merupakan pasar utama perseroan. “Daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan pada Q1, Q2, dan Q3 (2024),”

Sebelumnya, produsen minuman boba dengan merek Teguk ini melakukan efisiensi besar-besaran dengan mengurangi jumlah karyawan demi menekan biaya operasional. Berdasarkan penyampaian dalam materi Public Expose, perusahaan ini awalnya memiliki 628 karyawan pada Desember 2023. Namun, dalam sepuluh bulan berselang atau tepatnya hingga Oktober 2024, jumlah tersebut menyusut drastis menjadi 88 orang, atau perusahaan melakukan pengurangan sebanyak 540 karyawan.

Langkah ini juga secara total mengurangi biaya operasional sebesar 68,9%. “Menurunnya pendapatan dari bulan April 2024 hingga Sept 2024, mendorong corporate action untuk mengendalikan biaya operasional perusahaan dengan melakukan pengurangan outlet, jumlah karyawan dan pemindahan lokasi kantor utama,” jelas perusahaan dikutip, Senin (23/12).

Berdasarkan laporan keuangan, produsen minuman TGUK mencatatkan kerugian sebesar Rp 20,1 miliar hingga September 2024. Angka ini berbanding terbalik dengan kinerja pada periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perusahaan masih mencatatkan laba sebesar Rp 4,1 miliar.

Jika dirinci, penurunan laba ini terjadi karena adanya penurunan pendapatan TGUK yang tercatat turun menjadi Rp 69,8 miliar di periode September 2024 dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 100,1 miliar.  Penurunan pendapatan TGUK dari September 2023 ke September 2024 tercatat sebesar Rp 30,3 miliar, atau sekitar 30,27%.

Proses efisiensi ini dilakukan selang setahun pengelola bisnis warabala minuman Teguk, menetapkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham Rp 110 per lembar. Awalnya TGUK menawarkan saham perdananya dengan kisaran harga antara Rp 105-112 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau setara 1,07 miliar saham dengan nilai nominal Rp 16 per lembar. Melansir prospektusnya, Selasa (4/7/2023) maka dana yang bisa diraih perseroan sebanyak-banyaknya Rp 117,8 miliar dari IPO.

Sementara terkait efisiensi, perseroan telah menutup ratusan gerai sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan Desember 2023, TGUK memiliki pengakuan atas sewa 152 gerai. Adapun dalam Public Expose tanggal 30 Desember 2024, tercatat hanya 35 gerai Teguk tersisa.

Manajemen TGUK menyatakan bahwa pihaknya menghadapi sejumlah tantangan di tahun 2024 yang memaksa penutupan gerai. Di antara tantangan tersebut adalah kondisi dinamika pasar yang menekan daya beli kelompok menengah ke bawah yang merupakan target pasar TGUK.

Hal tersebut sudah dirasakan pada kuartal satu hingga tiga tahun lalu. Selain itu konsumen saat ini merasa membeli makanan dan minuman secara online lebih mahal.

“Tantangan tersebut membuat seseorang lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan pokok. Tantangan ini juga dialami oleh beberapa F&B lain, baik yang sejenis minuman ataun non minuman. Hal ini menyebabkan TGUK harus melakukan efisiensi dengan cara penutupan store,” ungkap perseroan dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat, (10/1/2025).(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 304 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 304 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top