Duniaindustri.com (Maret 2014) — PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan kinerja laba bersih yang turun pada 2013 seiring nilai tukar rupiah melemah. Hal ini dilihat dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 23,2% menjadi Rp 2,5 triliun pada 2013. Bila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 3,27 triliun.
Penurunan laba ini disebabkan kerugian selisih kurs dan marjin laba bersih turun menjadi 4,3% dari 6,5%.
Sementara itu, dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit meningkat 3% menjadi Rp 3,37 triliun pada 2013 dari Rp 3,27 triliun pada tahun sebelumnya.
Penjualan perseroan naik 15% menjadi Rp 57,73 triliun pada 2013 dari periode 2013 sebesar Rp 50,20 triliun. Kontribusi penjualan perseroan terbesar dari grup produk konsumen bermerek mencapai 42%.
Lalu kontribusi penjualan perseroan disusul Bogasari sebesar 26%, agribisnis sebesar 20%, dan distribusi sebesar 8%. Sedangkan grup budidaya dan pengolahan sayuran memberikan konstribusi sekitar 4% terhadap penjualan bersih konsolidasi.
Adapun laba bruto perseroan naik 5,4% menjadi Rp 14,33 triliun pada 2013. Sementara itu marjin laba bruto turun menjadi 24,8% akibat turunnya laba bruto yang dihasilan oleh hampir semua grup karena kenaikan beban bahan baku, beban gaji, dan upah.
Lalu laba usaha turun 2,3% menjadi Rp 6,72 triliun pada 2013. Sementara itu, marjin laba usaha tergelincir menjadi 11,6% dari 13,7% karena kenaikan beban operasional. Dengan melihat kinerja itu laba per saham perseroan menjadi Rp 285.
“Kami senang kinerja kami terus menunjukkan pertumbuhan positif meskipun menghadapi berbagai tantangan. Kami akan tetap waspada dan berhati-hati dalam menentukan langkah yang akan diambil untuk mengejar pertumbuhan dan mempertahankan kinerja perusahaan ke depan,” ujar Anthoni Salim, Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dalam siaran pers.
Penurunan laba bersih di full year 2013 lebih rendah dibanding periode kuartal III 2013. Hingga akhir September 2013 Indofood mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp1,92 triliun atau turun 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,55 triliun.
“Penurunan laba ini terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs, margin laba bersih turun menjadi 4,7% dari 6,8%,” kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim, dalam keterangan tertulis.
Meski pengalami penurunan laba, penjualan konsolidasi perseroan meningkat 10,5% menjadi Rp41,28 triliun dibandingkan dibandingkan periode yang sama 2012 sebesar Rp37,36 triliun.
Group Consumer Branded Products (CBP) terus menjadi kontributor utama dengan memberikan kontribusi sekitar 45% terhadap pejualan bersih konsolidasi, sedangkan Group Bogasari, Agribisnis, Distribusi dan Minzong masing-masing sekitar 26%, 20%, 8% dan 1%.
Group CBP yang terutama terdiri dari divisi mi instan, dairy, makan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus mengalami pertumbuhan total penjualan sebesar 13,8%, terutama disebabkan kenaikan volume penjualan dari seluruh divisi utama dalam Group dan kenaikan harga jual rata-rata.
Untuk Group Bogasari mencatat kenaikan total nilai penjualan sebesar 18,1% yang ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan, sedangkan Group agribisnis mengalami penurunan total nilai penjualan sebesar 9,3% yang disebabkan turunnya harga jual rata-rata produk kelapa sawit dan karet serta turunnya penjualan minyak dan lemak nabati.
Sementara Group Distribusi mencatatkan peningkatan total nilai penjualan sebesar 16,3%, terutama karena meningkatnya penjualan Group CBP.
Pada bulan September 2013 Group Minzhong menghasilkan total penjualan senilai Rp365,6 miliar.
“Saat ini Minzhong telah menjadi bagian dari Group Indofood. Minzhong akan memperkuat dan melengkapi model bisnis kami yang mana akan dapat menigkatkan keunggulan kompetitif dan posisi perseroan di pasar,” tuturnya.
Akuisisi Perusahaan China
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah mengakuisisi mayoritas saham China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC) menyusul disampaikannya penawaran tender pada 2 September 2013 seharga USD1,12 per saham atau mencerminkan nilai CMFC sebesar US$ 734 juta.
Perseroan telah melakukan akusisi saham CMFC melalui pembelian secara langsung di pasar, sehingga kepemililan Indofood di CMFC menjadi lebih dai 50%.
Sebelum melakukan penawaran, perseroan hanya berencana mengakuisisi sekitar 33,49% saham CMFC. Namun, setelah penawaran disampaikan melalui kesepakatan bersama, Indofood mengakuisisi sebanyak 25,59 juta lembar saham CMFC pada 2 September 2013 atau mewakili sekitar 3,9% dari total saham yang telah dikeluarkan CMFC.
Perseroan meyakini akuisisi ini dapat meningkatkan nilai perusahaan baik untuk Indofood maupun CMFC dalam jangka panjang, mengingat potensi pertumbuhan yang menarik di dua negara.
Adapun alasan perseroan mengakuisisi CMFC karena memandang kegitan usaha CMFC dapat melengkapi usaha Indofood saat ini dan dapat memberikan peluang untuk melakukan integrasi dan sinegi secara strategis, diantaranya memperkenalkan industrialised farming di Indonesia, memasok berbagai bumbu serta bahan baku lainnya dari CMFC untuk Indofood dan entitas anak.
Selain itu, juga peluang menjual dan mendistribusikan produk-produk CMFC di Indonesia melalui jaringan distribusi Indofood, menerapkan model bisnis CMFC ke kegiatan usaha tertentu di perseroan, kerja sama strategis dalam mata rantai pasokan dan distribusi di pasar Cina maupun Indonesia .
Indofood optimistis akuisisi mayoritas saham CMFC akan menguntungkan dua pihak dan akan memepercepat pertumbuhan maupun pengembangan bisnis CMFC.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan, sebagai perusahaan total food solution dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, kemampuan budidaya dan pemrosesan terpadu dari CMFC sesuai untuk pengembangan bisnis perseroan secara strategis.
“Kami dapat memanfaatkan model bisnis, teknologi dan keahlian yang dimiliki CMFC untuk memperkuat mata rantai pasokan dan memeperluas portofolio produk Indofood. Kami percaya akuisisi ini akan menguntungkan baik bagi Indofood maupun CMFC,” kata dia.(*)