Latest News
You are here: Home | Umum | Terapkan Burden Sharing, BI Bayar Bunga Lebih Tinggi untuk Dana Simpanan Pemerintah
Terapkan Burden Sharing, BI Bayar Bunga Lebih Tinggi untuk Dana Simpanan Pemerintah

Terapkan Burden Sharing, BI Bayar Bunga Lebih Tinggi untuk Dana Simpanan Pemerintah

Duniaindustri.com (September 2025) — Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) berupaya meredakan kekhawatiran terkait kerja sama yang tidak biasa dalam mendanai program pemerintah. Para analis mempertanyakan apakah langkah ini dapat mengurangi independensi BI.

Dalam skema tersebut, BI akan membayar bunga lebih tinggi atas simpanan pemerintah yang ditahan di bank sentral. Dana ini akan membantu membiayai proyek perumahan dan koperasi Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan ini disebut sebagai bentuk burden sharing, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap beban anggaran akibat program besar tersebut.

Menurut ekonom Paramadina University, Wijayanto Samirin, kesepakatan ini berpotensi merusak reputasi BI sebagai lembaga independen. Ia menilai langkah BI terlalu jauh masuk ke ranah fiskal sehingga bisa mengganggu ekosistem kebijakan moneter.

Kementerian Keuangan dan BI menegaskan bahwa kesepakatan ini akan dijalankan secara “transparan, akuntabel, dan dengan tata kelola yang kuat”. Dalam pernyataan bersama, keduanya menyebut bunga yang lebih tinggi akan dibayarkan hingga program selesai, namun tanpa merinci tingkat bunga, jumlah biaya, maupun durasi proyek.

Mereka menekankan bahwa sinergi tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian fiskal dan moneter, serta menjaga disiplin dan integritas pasar.

Kesepakatan baru ini memicu kembali kekhawatiran soal independensi BI, hampir tiga tahun setelah mandat bank sentral diperluas tidak hanya menjaga stabilitas harga, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Analis S&P Global Ratings, Rain Yin, menyebut pengaturan ini tidak lazim, karena umumnya bank sentral memberikan dividen kepada pemerintah, bukan menaikkan bunga simpanan. Ia menilai langkah ini sebagai cara pemerintah mencari tambahan dana agar defisit anggaran tetap sesuai target.

Sementara itu, Jahen Rezki dari Universitas Indonesia memperingatkan bahwa kesepakatan ini berisiko mendorong inflasi dalam jangka panjang, dengan mencontohkan Turki sebagai kasus ekstrem di mana intervensi pemerintah terhadap bank sentral memicu lonjakan inflasi.

80 Ribu Koperasi, 3 Juta Rumah

Pemerintah menargetkan pendirian 80.000 koperasi desa, masing-masing berhak mengakses pinjaman hingga Rp3 miliar dari bank milik negara. Presiden Prabowo juga berkomitmen membangun tiga juta rumah terjangkau setiap tahun, dengan pemerintah menanggung subsidi bunga kredit perumahan dari bank-bank BUMN .

Menurut Jahen, kesepakatan ini bisa membuka ruang bagi pemerintah untuk lebih berani meluncurkan kebijakan populis.

Raza Agha, Kepala Strategi Pasar Berkembang Sovereign di L&G Asset Management London, menilai kesepakatan ini mengejutkan, mengingat tidak ada indikasi tekanan biaya pendanaan yang signifikan. Ia menyoroti bahwa biaya pinjaman di Indonesia justru menurun berkat penurunan suku bunga acuan BI sebesar 125 basis poin dalam setahun terakhir, dan masih berpotensi turun lebih lanjut.

“Lembaga publik yang kuat, termasuk bank sentral independen, merupakan pilar penting dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan kepercayaan investor,” ujar Agha.(*/tim redaksi 09)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top