Duniaindustri (September 2014) – PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk terus melakukan ekspansi bisnis ke pasar global untuk menciptakan mesin pertumbuhan baru antara lain dengan rencana akuisisi 27% saham operator asal Selandia Baru, Telecom New Zealand.
“Kita sudah tetapkan bahwa mesin pertumbuhan baru Telkom adalah broadband dan ekspansi internasional, kita tengah due diligence untuk mengakuisisi 27% saham milik Telecom NZ,” kata Direktur Utama Telkom Arief Yahya, Senin (1/9).
Menurut Arief, alasan perseroan membidik saham Telecom NZ karena sejalan dengan strategi untuk menjadi pemain global.
Saham yang dibidik nantinya berasal dari private equity dimana pendanaan untuk akuisisi ini berasal dari dana internal dan eksternal.
“Nilai transaksi belum bisa diungkap karena masih proses due diligence. Tapi kami (Telkom) memiliki aktiva lancar sekitar Rp40 triliun,” ujarnya.
Dia mengemukakan jika Telkom berhasil mengakuisisi saham dari operator yang juga dikenal dengan nama Spark tersebut maka kekuatan dari Telkom Grup akan lebih maksimal.
Pada situs resmi Telecom New Zealand, pada 8 Agustus 2014 telah memperkenalkan merek baru menjadi Spark. Kinerja Spark untuk tahun fiskal 2014 atau periode yang berakhir Juni 2014 adalah memiliki sekitar 2 juta pelanggan seluler dan 669.000 pengguna broadband.
Spark tahun ini akan berinvestasi besar memaksimalkan frekuensi 700 MHz dengan nilai investasi sekitra US$158 juta.
Pada periode yang berakhir Juni 2014 pendapatan dari Spark sekitar US$3,638 miliar atau turun 2,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$3,735 miliar, dengan keuntungan sekitar US$460 juta, naik 93,3% dibandingkan sebelumnya sebesar US$238 juta.
Sejumlah analis memprediksi aksi akuisisi Telkom ke Selandia Baru tersebut bisa menjadi katalis baru bagi saham Telkom.
Performa saham Telkom pada semester I 2014 sejauh ini mencatat hasil yang memuaskan pada level Rp2.785 per lembar saham, naik 48% dibandingkan harga saham pada akhir tahun 2012.
Telkom melalui PT Telkomunikasi Indonesia Internasional (Telkin) juga akan membangun Submarine Cable System SEA-US merupakan sistem kabel bawah laut yang mempunyai panjang sekitar 15.000 km dengan investasi US$ 250 juta. Telkom menjadi leading sector konsorsium tujuh perusahaan telekomunikasi global dengan kontribusi sekitar 30%.
Jaringan kabel membentang dari Indonesia ke Amerika. Kabel laut SEA-US menghubungkan lima area dan teritori yaitu Menado (Indonesia), Davao (Philipines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, USA) dan Los Angeles (California, USA)
“Sebagai leading konsorsium, kita juga akan mengajak negara-negara sekitar seperti Papua Nugini dan perusahaan telekomunikasi Australia terlibat. Dalam kunjungan saya ke Australia besok saya akan bicarakan dengan mereka dan potensi Australia bergabung dalam konsorsium sangat besar,” kata Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya didampingi Presiden Telin, Syarif Syarial Ahmad dan Direktur Wholesale & international Services Telkom, Riroek Adriansyah.
Kabel bawah laut itu akan mempercepat saluran internet di kawasan Asia Tenggara terutama Indonesia. Dengan makin membaiknya kapasitas dan kecepatan internet, kondisi itu akan mendorong pertumbuhan bisnis online di negeri ini. Salah satu bisnis online yang tumbuh pesat di Indonesia adalah e-commerce. Menjamurnya e-commerce juga menumbuhkan perusahaan start-up lokal yang potensial.
Start-up Potensial
Salah satu start-up potensial yang terus berkembang di Indonesia adalah Desain Bagus Group. Desain Bagus Group merupakan kelompok bisnis yang menaungi desainbagus.com (multiplatform digital agency), duniaindustri.com (pioner komunitas industri di Indonesia), nuleutik.com (online shop khusus segmen anak), karyaweb.com (hosting and server company), rajabagus.com (perusahaan afiliasi), dan autokilap.com (lini usaha baru salon mobil).
Sejak 2011, Desain Bagus Group tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus.com menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design, online application hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia. Hingga awal Juni 2014, total jumlah website dan aplikasi online yang telah dikembangkan Desain Bagus Group mencapai 300, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah aset Desainbagus Group juga melonjak 200% pada periode tersebut.
Begitu juga dengan kinerja finansial Desain Bagus Group. Pertumbuhan permintaan mendorong kenaikan pendapatan dan profitabililitas, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan. Nilai tambah itu berupa pembagian dividen dari laba bersih perusahaan yang dibagikan pada Juli 2013. Bahkan, pada akhir Maret 2014, Desain Bagus Group mampu memberikan dividen kedua bagi pemegang saham yang meningkat dibanding dividen pada 2013, sekitar 30% dari laba bersih perusahaan.
“Dengan strategi yang tepat dan terarah, Desain Bagus Group akan terus berekspansi dan menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan kinerja yang efisien dan berkesinambungan,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah. Untuk mengembangkan bisnis ke depan, Desain Bagus Group membuka peluang untuk kerjasama menguntungkan dengan mitra strategis untuk menangkap peluang pertumbuhan lebih pesat. Desain Bagus Group juga memiliki rencana jangka panjang yakni go public dalam 10 tahun mendatang.
Pada pertengahan tahun ini, Desainbagus.com meluncurkan paket website murah hanya Rp 750 ribu untuk lebih menangkap peluang di mass market. Harga tersebut dinilai murah karena mencakup domain dan hosting, search engine optimization (SEO), custom desain banner dan slider, support lifetime, jasa upload dan setting, serta alamat email pribadi.(*tim redaksi)