Duniaindustri.com (September 2014) – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sedang dalam tahap pencarian dana yang cukup besar. Tahun depan, TLKM mengincar pendanaan eksternal sekitar Rp 5 triliun sampai Rp 10 triliun.
Meski begitu, belum jelas instrumen pendanaan seperti apa yang akan TLKM lakukan. Ini bisa saja obligasi Rupiah, global bond, atau pinjaman perbankan.
“Kita akan coba. Ini bisa bertahap. Mungkin Rp 10 triliun akan coba tahun depan dari financing. Instrumen cari yang paling bagus,” ungkap Direktur Keuangan TLKM, Honesti Basyir, Rabu (17/9).
Nantinya, pendanaan ini akan digunakan sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex) TLKM. Honesti bilang bahwa total capex, 40% akan diperoleh dari eksternal. Padahal selama ini, TLKM selalu mengandalkan kas internal untuk sumber pendanaannya. Adapun, kas dan setara kas TLKM tercatat Rp 16,28 triliun di semester pertama.
Honesti mengatakan, pihaknya tengah memperhitungkan kebutuhan pendanaan dalam jangka waktu 3 sampai 5 tahun ke depan. Ia pun masih melihat seperti apa perkembangan portfolionya.
Setiap tahunnya, TLKM menganggarkan capex Rp 20 triliun. Di situ, penggunan untuk Telkomsel memegang porsi 70%. Sedangkan anak usaha lainnya hanya 30%.
Honesti menjelaskan, capex TLKM biasanya berporsi sekitar 20% sampai 25% pendapatan. Tahun ini, TLKM menargetkan pendapatannya tumbuh 7% sampai 8% menjadi Rp 88,76 triliun sampai Rp 89,59 triliun.
Telkom melalui PT Telkomunikasi Indonesia Internasional (Telkin) membangun Submarine Cable System SEA-US merupakan sistem kabel bawah laut yang mempunyai panjang sekitar 15.000 km dengan investasi US$ 250 juta. Telkom menjadi leading sector konsorsium tujuh perusahaan telekomunikasi global dengan kontribusi sekitar 30%.
Jaringan kabel membentang dari Indonesia ke Amerika. Kabel laut SEA-US menghubungkan lima area dan teritori yaitu Menado (Indonesia), Davao (Philipines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, USA) dan Los Angeles (California, USA).
Konsorsium SEA-US terdiri dari 7 (tujuh) perusahaan telekomunikasi global, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), Globe Telecom, RAM Telcom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation dan Telekomunikasi Indonesia International Inc (Telkom USA).
Kabel bawah laut itu akan mempercepat saluran internet di kawasan Asia Tenggara terutama Indonesia. Dengan makin membaiknya kapasitas dan kecepatan internet, kondisi itu akan mendorong pertumbuhan bisnis online di negeri ini. Salah satu bisnis online yang tumbuh pesat di Indonesia adalah e-commerce. Menjamurnya e-commerce juga menumbuhkan perusahaan start-up lokal yang potensial.
Start-up Potensial
Salah satu start-up potensial yang terus berkembang di Indonesia adalah Desain Bagus Group. Desain Bagus Group merupakan kelompok bisnis yang menaungi desainbagus.com (multiplatform digital agency), duniaindustri.com (pioner komunitas industri di Indonesia), nuleutik.com (online shop khusus segmen anak), karyaweb.com (hosting and server company), rajabagus.com (perusahaan afiliasi), dan autokilap.com (lini usaha baru salon mobil).
Sejak 2011, Desain Bagus Group tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus.com menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design, online application hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia. Hingga awal Juni 2014, total jumlah website dan aplikasi online yang telah dikembangkan Desain Bagus Group mencapai 300, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah aset Desainbagus Group juga melonjak 200% pada periode tersebut.
Begitu juga dengan kinerja finansial Desain Bagus Group. Pertumbuhan permintaan mendorong kenaikan pendapatan dan profitabililitas, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan. Nilai tambah itu berupa pembagian dividen dari laba bersih perusahaan yang dibagikan pada Juli 2013. Bahkan, pada akhir Maret 2014, Desain Bagus Group mampu memberikan dividen kedua bagi pemegang saham yang meningkat dibanding dividen pada 2013, sekitar 30% dari laba bersih perusahaan.
“Dengan strategi yang tepat dan terarah, Desain Bagus Group akan terus berekspansi dan menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan kinerja yang efisien dan berkesinambungan,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah. Untuk mengembangkan bisnis ke depan, Desain Bagus Group membuka peluang untuk kerjasama menguntungkan dengan mitra strategis untuk menangkap peluang pertumbuhan lebih pesat. Desain Bagus Group juga memiliki rencana jangka panjang yakni go public dalam 10 tahun mendatang.
Pada pertengahan tahun ini, Desainbagus.com meluncurkan paket website murah hanya Rp 750 ribu untuk lebih menangkap peluang di mass market. Harga tersebut dinilai murah karena mencakup domain dan hosting, search engine optimization (SEO), custom desain banner dan slider, support lifetime, jasa upload dan setting, serta alamat email pribadi.(*tim redaksi)
Halo,
Hal ini untuk memberitahukan kepada masyarakat umum bahwa Nyonya Anita, pemberi pinjaman pinjaman swasta memiliki membuka kesempatan keuangan untuk semua orang yang membutuhkan bantuan keuangan. Kami memberikan pinjaman dengan bunga 2% kepada individu, perusahaan dan perusahaan di bawah syarat dan kondisi yang jelas dan dimengerti. hubungi kami hari ini dengan e-mail di: (jonesanita48@gmail.com)