Latest News
You are here: Home | Umum | Tekan Biaya Operasional, Hero Tutup 74 Gerai
Tekan Biaya Operasional, Hero Tutup 74 Gerai

Tekan Biaya Operasional, Hero Tutup 74 Gerai

Duniaindustri.com (September 2015) – PT Hero Supermarket Tbk (HERO), perusahaan ritel yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar Rp 6,3 triliun, terpaksa menutup 74 gerai sejak awal tahun ini untuk menekan biaya operasional. Hal itu dilakukan menyusul kebijakan manajemen untuk melakukan efisiensi di tengah perlambatan ekonomi nasional.

“Keputusan untuk menutup gerai adalah hal yang lumrah karena adanya perubahan perjanjian dan harga sewa, perubahan prospek wilayah toko, dan penyesuaian profitabilitas. Jadi tujuannya meningkatkan profitabilitas. Penutupan gerai lanjutan mungkin saja terjadi namun harus melalui kajian terlebih dahulu,” kata Direktur Keuangan Hero Xavier Thiry.

Sebanyak 74 gerai yang ditutup itu terdiri atas 39 gerai Starmart, 22 outlet Guadian, 10 gerai Hero, dan tiga gerai Giant. Selain melakukan serangkaian program efisiensi, Presiden Direktur Hero Supermarket Stephane Deutsch mengatakan manajemen juga akan fokus menggarap bisnis makanan dan minuman serta kesehatan dan kecantikan pada sisa tahun ini.

“Beberapa inisiatif juga sedang dilaksanakan untuk mengurangi dampak kenaikan biaya. Kami tetap optimistis untuk paruh kedua 2015,” ujarnya.

Pada semester I 2015, Hero Supermarket harus menelan rugi sebesar Rp 31,59 miliar akibat kenaikan beban usaha dan munculnya kerugian penjualan aset. Padahal, di semester I 2014, perseroan masih membukukan laba senilai Rp 94,75 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan Hero, pendapatan perseroan naik 15% menjadi Rp 7,48 triliun pada semester I 2015 dari Rp 6,5 triliun pada paruh pertama tahun lalu. Namun, beban pokok juga ikut naik menjadi Rp 5,8 triliun, dari Rp 4,96 triliun. Demikian juga beban usaha Hero ikut melonjak 13% menjadi Rp 1,79 triliun. Kenaikan beban-beban itu akhirnya menggerus laba bersih Hero menjadi rugi bersih.

Daya Beli Lemah
Duniaindustri.com menilai perlambatan ekonomi nasional memang berpengaruh besar terhadap penurunan daya beli konsumen, sehingga industri ritel mulai terdampak. Dalam kondisi seperti itu, konsumen biasanya mengurangi pembelian atau mencari produk substitusi dengan harga yang lebih murah. Hal itu dilakukan khusus untuk produk-produk kebutuhan harian yang harus dipenuhi, seperti kebutuhan pangan.

Pasar industri ritel di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 326 miliar atau senilai Rp 4.306 triliun tahun ini, menurut data lembaga riset AT Kearney. Tingginya nilai pasar industri ritel di Indonesia ditopang pertumbuhan konsumen kelas menengah, meski perekonomian nasional sedang mengalami perlambatan.

Dalam Indeks Pembangunan Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney, pertumbuhan industri ritel di Indonesia berada di peringkat 12 dunia. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001.

Pertumbuhan industri ritel di Indonesia tumbuh 14,5% pada tahun lalu dan diperkirakan masih dapat mencatat pertumbuhan yang sama di tahun ini. Peringkat GRDI meliputi 30 besar negara-negara berkembang dalam investasi ritel di seluruh dunia. Indeks menganalisis 25 variabel makroekonomi dan ritel khusus untuk membantu menyusun strategi global dalam mengidentifikasi peluang investasi pasar.

AT Karney menyebutkan peringkat Indonesia dibantu prospek positif perekonomian. Pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan akan rebound setelah mencapai angka terendah dalam lima tahun pada awal 2015, dan melebihi pasar regional lainnya ke depan.

“Temuan ini mengkonfirmasi optimisme GRDI jangka menengah di Indonesia dan dunia ritel terkemuka melihat potensi negara ini. Kelas menengah tumbuh, ditambah dengan konsumen dari berbagai format dan saluran menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan Indonesia di masa depan,” kata Presiden Direktur AT Kearney Indonesia John Kurtz dalam keterangan tertulis.

“Semua mata tertuju pada indeks seperti ini untuk menentukan apakah Indonesia akhirnya akan jatuh tempo menjadi pasar yang semua orang harapkan,” tambahnya.(*/berbagai sumber)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top