Duniaindustri.com (September 2014) – Tahukah Anda, sales promotion girls (SPG) selalu menjadi buah bibir dalam pameran mobil (IIMS 2014). Selain menjadi salah satu daya tarik Indonesia International Motor Show dari tahun ke tahun, kalangan agen pemegang merek (APM) mobil menganggap kecantikan dan kemolekan mobil sangat selaras untuk dipadukan.
Kebutuhan SPG yang terus meningkat membuat tarif jaga terkerek. Kini, tarif pasaran SPG Rp 1-1,2 juta per hari. Jadi, seorang SPG merek mobil papan atas bisa mengantongi Rp 2,4 juta dalam dua hari atau setara gaji buruh pabrik di Jakarta selama sebulan.
Seorang humas APM tiga besar Indonesia mengaku mengucurkan Rp 66-72 juta per hari untuk membayar honor 60 SPG. Jadi dalam 11 hari pameran, APM ini merogoh kocek Rp 792 juta atau nyaris Rp 800 juta hanya untuk membayar 60 SPG.
“Ya begitulah bro keadaannya. Tapi investasi ini jauh di bawah keuntungan yang dikeruk selama pameran,” ujar dia di Jakarta, hari ini.
Tahun lalu, total transaksi pameran IIMS mencapai Rp 4,9 triliun. Angka itu sepertinya bakal terlampaui tahun ini, jika melihat pergerakan pengunjung hingga hari ketujuh pameran.
Dari pengakuan salah satu SPG, Nia (nama samaran) tak sungkan menunjukkan kemolekan tubuhnya sembari terus mengumbar senyum. Dengan balutan dress putih ketat di atas lutut dan tanpa lengan, lekuk tubuh Nia kelihatan jelas. Mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta ini mengaku menjadi SPG hanya sebagai batu loncatan saja. “Kalau beruntung jadi model atau artis kalau tidak ya gitu deh,” kata Nia.
Ia mengatakan dalam pameran otomotif terbesar di Indonesia ini banyak agency model yang berburu wanita cantik dengan mengamati para SPG untuk menjadi model mereka. Selain itu, banyak pula pria berduit yang memanfaatkannya untuk mengajak para SPG berkencan. “Gue gak munafik, kalau orangnya keren dan gue suka serta bayarannya gede, kenapa enggak, gue ambil, dan gue kasih pin BB gue” katanya.
Selama 11 hari pameran IIMS itu, Nia mengaku dibayar Rp 10 juta atau Rp 1 Juta per shift (6 jam) dalam sehari. Bayarannya itu diluar uang makan dan transportasi yang ditanggung produsen mobil yang mengontrak Nia, juga rekan-rekannya.
“Sebelas hari berdiri di pameran dibayar Rp 10 Juta, sementara nemenin cukong seharian dan ‘begituan’, dibayar Rp 10 juta. Enakan mana coba? Makanya gue bilang gue gak munafik, apalagi kalau orangnya keren, hehehe,” kata Nia tertawa kecil.
Nia mengaku tak sembarangan pria yang dapat mengajaknya tidur atau berkencan. “Gue milih-milih juga. Kalau bayaran standar dan orangnya gue gak suka, gue tolak,” ujarnya.
Menurut Nia, beberapa rekannya melakoni hal yang sama dengannya. “Tapi gue gak mau dibilang PSK. Gue milih orang dan liat orang, sama bayarannya juga tentunya,” kata dia.
Ia mengatakan biasanya transaksi seks akan dilakoninya usai IIMS berakhir. “Kenalnya memang di IIMS, tapi jalannya setelah IIMS kelar dong,” katanya. Alasan dia, selama kontrak menjadi SPG di IIMS, mereka tak boleh absen selama 11 hari itu. “Kalau bolong sehari, potongannya lumayan gede, sampai Rp 2 juta,” kata dia.
Nia sudah menjadi SPG di IIMS untuk yang kedua kalinya. “Tahun lalu juga jadi SPG di sini. Beberapa temen direkrut jadi model, tapi gue belum. Teman lain ada yang jadi simpanan pejabat juga,” ungkapnya.(*/berbagai sumber)