Duniaindustri.com – Investasi asing di sektor otomotif makin marak. Suzuki Motor Corporation asal Jepang yang menjadi prinsipal Suzuki di Indonesia akan menanam modal hingga US$ 800 juta untuk menambah kapasitas produksi pabrik motor dan mobil di negeri ini. Suzuki menaikkan dana investasi ke Indonesia dari sebelumnya US$ 400 juta menjadi US$ 800 juta untuk menyiapkan produksi mobil murah dan ramah lingkungan.
Tidak tanggung-tanggung, untuk memuluskan rencana investasi itu Chairman Suzuki Motor Corporation Osamu Suzuki datang ke Indonesia dan melobi pemerintah negeri ini. Suzuki mengajukan surat konfirmasi investasi kepada Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat, selanjutnya surat permohonan resmi kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, Suzuki masih memilih lokasi pabrik untuk peningkatan kapasitas produksinya. “Ada tiga lokasi di Jawa Barat yang akan dipilih,” kata Budi usai pertemuan antara Menteri Perindustrian MS Hidayat, Chairman Suzuki Motor Corporation Osamu Suzuki, dan Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk Soebronto Laras.
Budi mengatakan pemerintah mendukung rencana investasi itu dengan pemberian insentif berupa keringanan pajak penghasilan (tax allowance) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No 62 Tahun 2008 tentang Insentif Pajak Penghasilan (PPh) untuk Investasi Bidang Usaha Tertentu dan Wilayah Tertentu.
Suzuki mengatakan kedatangannya ke Indonesia untuk mendiskusikan rencana bisnis di Indonesia yang sudah berlangsung lama. “Kami mendiskusikan rencana perluasan bisnis, produk baru, dan peningkatan kandungan lokal,” katanya.
Dana investasi Suzuki itu akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi, serta memproduksi mobil murah dan ramah lingkungan sesuai program pemerintah. Saat ini kapasitas produksi mobil Suzuki di Indonesia 120.000 unit per tahun dan 1,3 juta unit motor per tahun.
Suzuki juga berencana meningkatkan kandungan lokalnya hingga 80% dalam lima tahun ke depan. Saat ini mobil MPV produksi Suzuki dengan merek APV memiliki kandungan lokal sekitar 70%.
Soebronto Laras menambahkan Suzuki menambah investasi untuk menyiapkan produksi mobil murah dan ramah lingkungan yang aturannya tengah disiapkan pemerintah. “Kami masih menunggu aturan pemerintah,” katanya.
Budi Darmadi memperkirakan, investasi di sektor otomotif tahun ini akan lebih tinggi dibanding tahun lalu. Tahun lalu, nilai penanaman modal di sektor alat angkut mencapai Rp 5,2 triliun.
Nilai investasi itu belum termasuk investasi lain di sektor komponen kendaraan roda empat dan roda dua. Tahun lalu investasi di sektor ini mencapai Rp 3 triliun. Dari nilai itu, nilai investasi baru di industri sepeda motor sekitar Rp 150 miliar. Investasi itu terdiri dari proyek pabrik baru dan penambahan kapasitas produksi.
Investasi Semester I
Dari catatan duniaindustri, sepanjang semester I 2011 aliran investasi otomotif yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 13,67 triliun, dengan memperhitungkan peningkatan investasi Suzuki dari US$ 400 juta menjadi US$ 800 juta. Investasi itu dilakukan oleh tujuh produsen mobil asing yang didominasi agen tunggal pemegang merek mobil asal Jepang, Korea Selatan, dan Eropa.
Selain Suzuki yang akan menanam investasi US$ 800 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIN) berencana memperluas pabrik di Karawang, Jawa Barat, dengan investasi Rp 1,7 triliun. PT Astra Daihatsu Motor juga berencana membangun pabrik perakitan mobil senilai Rp 2,1 triliun pada tahun ini. PT Astra Otoparts Tbk juga berencana membangun pabrik komponen senilai Rp 2,2 triliun di 2011.
Tak ketinggalan, prinsipal mobil asal Korea Selatan, Hyundai, juga ekspansi untuk menambah kapasitas perakitan mobil senilai Rp 36 miliar di Indonesia, disusul Mercedez Benz yang ekspansi perakitan mobil senilai Rp 135 miliar, serta VW dan Hino yang menambah kapasitas produksi senilai Rp 300 miliar.(Tim redaksi 02)