Latest News
You are here: Home | Umum | Suku Bunga Acuan Tetap, Neraca Pembayaran Surplus US$ 10,7 Miliar
Suku Bunga Acuan Tetap, Neraca Pembayaran Surplus US$ 10,7 Miliar

Suku Bunga Acuan Tetap, Neraca Pembayaran Surplus US$ 10,7 Miliar

Duniaindustri.com (November 2021) – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan kembali mempertahankan kebijakan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7 DRRR ) sebesar 3,50 persen. Seiring dengan itu, BI melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2021 surplus USD10,7 miliar setelah mengalami defisit USD0,4 miliar pada triwulan sebelumnya.

Bank sentral Indonesia ini juga mempertahankan suku bunga deposit facility di level 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan keputusan mempertahankan suku bunga ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang diperkirakan tetap rendah. Selain itu kebijakan ini juga sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Dengan melihat dan mempertimbangkan serta mencermati berbagai hal, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 November 2021, memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate di level 3,50 persen,” kata Perry, Kamis (18/10).

Ke depan, kata dia, BI akan terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan kestabilan sistem keuangan nasional. Keputusan ini juga ditetapkan demi mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut melalui berbagai langkah yang ditetapkan.

“Keputusan ini sejalan dengan perlunya upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Di sisi lain, BI mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2021 surplus USD10,7 miliar setelah mengalami defisit USD0,4 miliar pada triwulan sebelumnya. Dengan catatan surplus ini maka dapat menopang ketahanan eksternal.

Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono, mengatakan surplus NPI tersebut ditopang oleh transaksi berjalan yang mencatat surplus serta surplus transaksi modal dan finansial yang makin meningkat. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 mencapai USD146,9 miliar atau lebih tinggi dibandingkan USD137,1 miliar pada akhir Juni 2021.

“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional,” kata Erwin dalam keterangannya, Jumat (19/11).

Dikatakan bahwa transaksi berjalan pada triwulan III 2021 juga mencatat surplus sebesar USD4,5 miliar (1,5 persen dari PDB) setelah pada triwulan sebelumnya mengalami defisit USD2,0 miliar (0,7 persen dari PDB). Kinerja positif tersebut terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat. Ini terjadi didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional.

Selain itu, defisit neraca jasa tercatat lebih rendah, antara lain disebabkan oleh perbaikan kinerja jasa transportasi yang didukung oleh meningkatnya penerimaan jasa freight. Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi langsung yang dipengaruhi oleh perbaikan kinerja korporasi berbasis sumber daya alam (SDA).

Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2021 surplus sebesar USD6,1 miliar (2,0 persen dari PDB) lebih tinggi dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar USD1,6 miliar (0,6 persen dari PDB). Surplus tersebut bersumber dari aliran masuk neto (net inflows) investasi langsung yang tetap terjaga sebesar USD3,3 miliar. Selain itu, investasi portofolio selama triwulan III 2021 juga mencatat net inflows yaitu sebesar USD1,1 miliar. Hal ini menurun dari triwulan sebelumnya yang sebesar USD4,0 miliar.

“Investasi lainnya juga mengalami surplus, setelah mengalami defisit pada triwulan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh penurunan pembayaran neto pinjaman luar negeri, peningkatan penempatan simpanan nonresiden di dalam negeri, serta tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR),” pungkas dia. (*/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 244 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 244 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top