Latest News
You are here: Home | Otomotif | Subsidi Motor Listrik Sepi Peminat, Salah Sasaran atau Market Demand Menyusut?
Subsidi Motor Listrik Sepi Peminat, Salah Sasaran atau Market Demand Menyusut?

Subsidi Motor Listrik Sepi Peminat, Salah Sasaran atau Market Demand Menyusut?

Duniaindustri.com (Mei 2023) – Pemerintah menyebutkan bahwa penjualan motor listrik yang diberi subsidi belum mampu menarik perhatian konsumen. Bahkan, Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Ketua Perkumpulan industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengungkapkan penjualan motor listrik subsidi sampai saat ini hanya 108 unit. Padahal pemerintah sudah memberikan subsidi/insentif pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit.

“Persoalannya pertumbuhan pembelian sepeda motor masih lambat. Kemarin terakhir pada Jumat baru 108 unit yang sudah terbeli. Kenapa ada keringanan pemerintah kok disambut seperti ini di masyarakat,” ungkap Moeldoko, beberapa hari lalu.

Menurut Moeldoko, penyebabnya adalah karena masyarakat belum tahu soal program subsidi pemerintah tersebut.

Achmad Nur Hidayat, MPP Pakar Kebijakan Publik Narasi Insitute, menilai serapan subsidi motor listrik sangat rendah bukan disebabkan kurangnya sosialisasi namun lebih disebabkan desain kebijakan yang tidak tepat dan membuat publik menjadi tidak percaya kredibilitas pemberian subsidi motor tersebut.

“Desain kebijakan subsidi motor listrik dikhususkan masyarakat kecil seperti penerima KUR, penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BUPM), penerima bantuan subsidi upah, dan penerima subsidi listrik sampai dengan 900 VA. Mereka tidak familiar dengan pengunaan aplikasi canggih seperti Sisapira, website informasi yang memuat program subdisi motor listrik Rp 7 juta,” kata Achmad.

Menurut dia, mereka bukan pemilik smartphone dan familiar dengan dunia internet dan kecanggihan mobile aplikasi. itu kesalahan desainnya. Desain subsidi motor listrik juga tidak sesuai dengan keadilan dan kesetaraan ekonomi. Bukan kalangan kecil, motor listrik bukan kebutuhan utama. Mereka lebih membutuhkan bantuan biaya BBM, LPG, sembako dan minyak goreng daripada subsidi membeli motor listrik baru.

“Proyeksi 2023, program subsidi motor listrik ini tidak akan tercapai target 200 ribu unit baru motor listrik. ada dua alasan pertama syarat penerima subsidi motor listrik ini tidak sesuai dengan target pemerintah. Penerima adalah orang kecil yang tidak menjadikan sepeda motor listrik prioritas hidup mereka. Targetnya salah dari awal dimana yang menjadi target adalah mereka yang tidak memerlukan motor bahkan untuk aktivitasnya,” jelasnya.

Konversi motor listrik cenderung tepat, lanjut dia, untuk mereka kalangan driver motor online dimana sebenarnya mereka tidak merasa urgen mengkonversi motor mereka menjadi listrik. Prioritas mereka adalah tarif gojek online yang lebih adil dan lebih tinggi untuk mengkompensasi biaya hidup yang semakin mahal bukan mengkonversi motor mereka, toh motor eksisting mereka kebanyakan masih kredit.

“Sementara pemilik motor dari kalangan para pekerja kantoran dan pegawai diatas UMR, mereka berminat untuk mendapatkan subsidi motor listrik namun mereka tergolong orang yang tidak perlu disubsidi menurut kriteria pemerintah karena mereka kelompok menengah atas yang mampu,” paparnya.(*/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 266 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 266 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top