Latest News
You are here: Home | Farmasi | Struktur Pasar Industri Farmasi Indonesia Terfragmentasi
Struktur Pasar Industri Farmasi Indonesia Terfragmentasi

Struktur Pasar Industri Farmasi Indonesia Terfragmentasi

Duniaindustri.com (September 2015) – Struktur pasar industri farmasi Indonesia dapat dikatakan terfragmentasi, artinya tidak ada suatu perusahaan tertentu yang mendominasi dalam industri, menurut penelusuran duniaindustri.com. Di antara lebih dari 200 perusahaan yang ada dalam industri farmasi saat ini, Kalbe Group menguasai 14% pangsa pasar farmasi pada 2010 yang mencakup pasar obat resep dan obat bebas, berdasarkan data dari Intercontinental Marketing Services Health (IMS Healt). Sementara 61% pangsa pasar lainnya dikuasai oleh berbagai perusahaan swasta dan perusahaan multinasional dengan kepemilikan pasar di bawah 2%.

Terkait dengan rencana penggabungan BUMN-BUMN farmasi, keempat BUMN farmasi yang mencakup Kimia Farma, Indofarma, Bio Farma, dan Phapros tercatat hanya menguasai 15,5% pangsa pasar, sebesar 84,5% pasar sisanya dimiliki oleh perusahaan swasta dan perusahaan multinasional.
Spesifik pada obat generik, berdasarkan survei Indian Pharmaceutical Association (IPA) dan Indian Hospital Pharmacist Association (IHPA) pada 2007, Dexa Medica menguasai pasar obat generik terbesar di Indonesia, yakni sebesar 15,73%. Urutan kedua dan ketiga baru ditempati oleh 2 BUMN, yakni Indofarma yang menguasai 12,69% pasar dan Kimia Farma dengan 8,6% pasar. Pada posisi keempat dan kelima masing-masing terdapat Hexpharm dan Sanbe Farma yang menguasai 4,72% dan 3,20% pangsa pasar.

Menurut data IPA dan IHPA di atas, pangsa pasar obat generik gabungan Kimia Farma dan Indofarma saja telah mencapai 21,3%. Hal ini sekaligus menjadikan perusahaan hasil penggabungan sebagai pemimpin pasar dengan mengalahkan posisi Dexa Medica. Dengan pangsa pasar pada obat generik yang lebih besar ini, perusahaan hasil penggabungan dapat memperkuat posisinya di pasar, juga dapat terus memperbesar pasarnya seiring dengan target pemerintah memberikan prioritas bagi BUMN untuk memproduksi obat generik.

Duniaindustri.com juga melihat peluang lain pasca penggabungan BUMN-BUMN farmasi dilakukan. Perusahaan farmasi setelah penggabungan dapat memfokuskan produksi dan pemasaran obat generik pada satu unit bisnis, lalu mengembangkan unit bisnis yang fokus pada pengembangan obat resep yang saat ini sebagian besar pasarnya masih dikuasai oleh perusahaan-perusahaan swasta dan asing.

Bio Farma juga dapat terlibat dalam pengembangan obat resep ini, bahkan dapat difokuskan pada riset pengembangan jenis obat resep baru yang bukan sekadar merupakan obat me-too. Bio Farma dengan kinerja keuangannya yang solid dihadapkan pada risiko bahwa ketika program imunisasi telah dilakukan di seluruh dunia, maka Perusahaan harus menghentikan produksi dan menutup pabriknya. Untuk program polio, misalnya, WHO awalnya menargetkan imunisasi dapat selesai pada 2013, sebelum akhirnya diperpanjang hingga 2017. Saat ini, Bio Farma menguasai lebih dari 50% pasar vaksin polio di dunia, khususnya yang ditujukan untuk WHO dan UNICEF.

Tumbuh Paling Tinggi
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan pada 2015, namun pertumbuhan industri terus melaju. “Pertumbuhaan ekonomi kita di semester I 2015 hanya 4,7%, sedangkan pertumbuhan industri kita mencapai 5,21%. Saat ini pertumbuhan industri kita di semester II diperkirakan meningkat menjadi 5,27%, tapi pertumbuhan ekonomi semester II turun 4,67% jika dibandingkan kita semester satu,” kata Saleh.

Saleh mengatakan, sektor farmasi menjadi sektor tertinggi yang menyumbang nilai pertumbuhan ekonomi sekitar 9%, kemudian disusul sektor makanan dan minuman sekitar 8%, industri logam 7%, dan industri otomotif 5%.

“Pertumbuhan industri farmasi menjadi sektor terkuat dalam pertumbuhan industri saat ini. Saya berharap, seluruh sektor bisa bangkit di semester II ini,” ujarnya.(*/berbagai sumber)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top