Latest News
You are here: Home | Umum | Smelter Freeport Butuh Investasi Rp 39,2 Triliun, Pemerintah Akselerasi Regulasi Pendukung
Smelter Freeport Butuh Investasi Rp 39,2 Triliun, Pemerintah Akselerasi Regulasi Pendukung

Smelter Freeport Butuh Investasi Rp 39,2 Triliun, Pemerintah Akselerasi Regulasi Pendukung

Duniaindustri.com (Oktober 2019) — Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah terus melakukan sinkronisasi peraturan antara kementerian dan lembaga agar mampu mendorong daya saing industri manufaktur di Tanah Air. Salah satu upaya yang sedang digenjot adalah percepatan pengoperasian fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter PT Freeport Indonesia yang membutuhkan investasi US$ 2,8 miliar atau setara Rp 39,2 triliun.

“Progres pembangunan smelter Freeport sudah sesuai jadwal, tetapi kami ingin proyek ini bisa lebih cepat walaupun sebenarnya line pertamanya ditargetkan bisa berproduksi pada tahun 2022,” kata Menperin di Jakarta, Selasa (29/10).

Agus menuturkan, untuk memacu percepatan pembangunan smelter Freeport yang dibangun di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur tersebut, pemerintah terus melakukan sinkronisasi regulasi, misalnya tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

“Harus ada aturan-aturan yang mendukung di antara kementerian, seperti aturan berkaitan dengan Amdal, sehingga itu harus kami sinkronkan agar izin lingkungan bisa dikeluarkan lebih cepat,” ujarnya.

Menperin Agus mengungkapkan, percepatan proyek pembangunan smelter yang membutuhkan dana investasi sekitar US$ 2,8 miliar tersebut, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk terus memacu daya saing industri dalam negeri melalui peningkatan nilai tambah sumber daya alam atau hilirisasi industri.

“Banyak produk hilirisasi yang bisa kami kejar agar di Indonesia bisa ada pabrik-pabrik yang nanti akan menggunakan hasil (pemurnian) dari Freeport. Nilai tambahnya kami dorong,” ungkapnya.

Smelter Freeport yang dibangun di atas lahan 100 hektare itu diproyeksikan mampu menghasilkan produk hilir, antara lain 550 ribu ton per tahun katoda tembaga, 1,3 juta ton terak, 150 ribu ton gipsum, serta 6.000 ton lumpur anoda per tahun. “Tentunya ditargetkan dapat mempercepat proses hilirisasi logam tembaga dan emas, sekaligus tumbuhnya industri hilir produk tembaga, seperti industri kabel, aquapipe dan semikonduktor,” imbuhnya.

Kemenperin memproyeksikan, industri smelter tembaga masih sangat dibutuhkan untuk mengolah konsentrat tembaga dan anode slime yang mengandung emas. Terlebih, saat ini konsumsi tembaga nasional mencapai sebesar 500 ton per tahun, dan terus meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan, serta perkembangan kendaraan listrik.

Saat ini, industri dalam negeri mampu menghasilkan konsentrat tembaga sebanyak 3 juta ton per tahun, baik di Timika, Papua maupun di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Konsentrat tersebut baru terserap sebesar 30% oleh smelter tembaga dengan kapasitas 300 ribu ton per tahun.

Selain itu, smelter Freeport diproyeksikan menghasilkan pula produk utama sebesar 30 hingga 60 ton emas per tahun dengan konsumsi dalam negeri sebanyak 10 ton emas. Sedangkan sisanya akan diekspor. Lalu, turunan lain yang dapat diproduksi juga oleh smelter di Gresik adalah 120 ton logam perak.(*/release/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 174 database, klik di sini

** Butuh competitor intelligence, klik di sini

*** Butuh copywriter specialist, klik di sini

**** Butuh content provider (branding online), klik di sini

***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 174 database, klik di sini
  • Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik
Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Pemasok alkes berkualitas dan termurah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top