Duniaindustri.com (November 2015) – Singapura Airlines, maskapai asal Singapura, berencana menguasai seluruh saham Tigerair, maskapai penerbangan murah (low cost carier/LCC). Rencana tersebut akan direalisasikan dengan membeli sisa saham Tigerair yang tidak dimiliki perseroan. Singapura Airlines menyiapkan dana US$ 322 juta untuk mendukung rencana tersebut.
Strategi Singapura Airlines itu bertujuan untuk membangun kembali Tigerair sebagai bagian dari portofolio grup.
Singapura Airlines saat ini menguasai 55,8% saham Tigerair, dan menawarkan dengan sukarela membeli saham yang tidak dimilikinya dengan nilai US$ 322 juta, demikian laporan AFP, di Singapura, Jumat (6/11).
Singapore Airlines berencana men-delisting (mengeluarkan) anak perusahaannya itu dari bursa saham.
Perseroan menawar saham Tigerair pada posisi 0,41 Sin$ per lembar saham, sedangkan dana pembelian saham berasal dari sumber internal perusahaan.
Singapore Airlines membukukan laba bersih sampai September 2015 sebesar 213,6 juta Sin$ atau melonjak 135% dari periode yang sama tahun lalu.
Tigerair sebelumnya sempat menjalin kerjasama dengan PT Mandala Airlines, namun berakhir pada tahun lalu. PT Mandala Airlines yang memiliki brand Tigerair Mandala secara resmi berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2014. Keputusan itu diambil dewan Mandala dengan mempertimbangkan sejumlah faktor mulai dari kondisi pasar dan biaya operasional meningkat akibat depresiasi rupiah yang cukup tajam.
“Kami telah berusaha mencari berbagai solusi untuk tetap beroperasi, termasuk berdiskusi dengan calon mitra strategis dan penanam modal. Kelebihan kapasitas maskapai dibandingkan dengan jumlah penumpang, melemahnya nilai tukar Rupiah yang mencapai dua puluh persen sejak awal 2013 membuat meningkatnya biaya operasional Mandala secara signifikan,” kata Jusman Syafii Djamal, Ketua Dewan Komisaris dalam keterangannya, Rabu (18/6/2014).
Sejak beroperasi kembali di April 2012, Mandala terus mengalami kerugian. Perkembangan industri yang menantang membuat pemegang saham sulit untuk terus memberikan dukungan keuangan kepada Mandala.
Dewan meninjau posisi Mandala dan memutuskan Mandala tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya. Maskapai telah secara resmi menyampaikan informasi terkait penghentian operasional terhitung 1 Juli 2014 ini kepada Direktorat Jenderal Perhubungan.
Setelah pengumuman ini, penerbangan terakhir yang akan dioperasikan oleh Mandala adalah RI545 pada tanggal 1 Juli 2014, yang dijadwalkan berangkat dari Hong Kong menuju Denpasar pada pukul 02.35 WIB. Selain penerbangan di atas, seluruh penerbangan Mandala pada tanggal 1 Juli 2014 dan seterusnya dibatalkan.
Tigerair Group akan membantu semua penumpang yang terkena dampak penghentian kegiatan operasi ini baik melalui pengalihan penerbangan ke penerbangan yang dioperasikan Tigerair (TR) jika ada kursi yang tersedia atau melalui pengembalian dana tiket yang dipesan untuk periode perjalanan pada atau setelah 1 Juli 2014.
Tigerair tidak memiliki kewajiban untuk melakukan hal ini, namun tindakan ini dilakukan secara sepihak sebagai bentuk dari niat baik Tigerair.
Pada saat yang bersamaan, Dewan sedang membahas dengan para pemegang saham untuk menyelesaikan kewajiban utama Mandala kepada para karyawan dan kreditornya.
“Kami sangat menyesalkan dengan keputusan ini, dan memohon maaf kepada para karyawan dan keluarga, para penumpang, serta mitra atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Dewan juga berterima kasih kepada para penumpang, pemerintah, pejabat Bandar udara dan penyedia layanan atas dukungannya selama ini,” tambah Jusman.(*/berbagai sumber/tim redaksi 03)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: