Duniaindustri.com– Sinarmas Group melalui sejumlah anak usahanya, antara lain PT Sinarmas Agro Resources Technology Tbk (SMART), akan membuka lowongan bagi 12.000 tenaga kerja baru di sektor pengolahan sawit yang terintegrasi dengan perkebunan sawit. Hal itu sejalan dengan ekspansi kelompok usaha tersebut yang akan membangun empat pabrik pengolahan sawit menjadi minyak goreng dan margarine di Kalimantan dan Sumatera.
“Untuk tahap pertama, Sinarmas akan membangun pabrik pengolah sawit di Kecamatan Badau dan Silat Hilir,” kata Pimpinan Sinarmas Group VIII Wilayah Kalimantan Barat Susanto Yang.
Dana investasi guna membangun satu pabrik pengolah sawit diasumsikan Rp150 miliar. Dalam jangka menengah, Sinarmas Group akan membangun empat pabrik senilai Rp 600 miliar. Perusahaan juga akan membangun jalan dari Silat ke Badau sekitar 300 kilometer, karena produksi pabrik baru Sinarmas itu akan diekspor ke Malaysia.
Sinarmas memiliki 11 anak usaha di antaranya PT Kartika Prima Cipta, Duta Nusa Lestari, dan Paramitra Internasional Pratama, di Kecamatan Badau, PT Benua Tunas Sejahtera, Sentra Karya Manunggal, Kapuasindo Palm Industri, Sawit Kencana Kapuas dan Citra Nusa Indonesia, PT Dinamika Multi Prakarsa, dan Perkasa Mas Langgeng dengan perkiraan menyerap sekitar 12 ribu tenaga kerja.
Komisaris Utama Sinarmas Franky Osman Widjaja mengatakan, perusahaan menyiapkan belanja modal sebesar US$ 400 juta sampai US$ 500 juta untuk 2011. Dana akan digunakan untuk memperkuat lini bisnis terpadu sektor hulu sampai hilir.
Franky mengisyaratkan Sinarmas memiliki beberapa program terkait pengembangan bisnis di industri hilir minyak sawit mentah. Tahun ini, perusahaan menargetkan pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit mentah di Tarjun, Kalimantan, dengan potensi pengolahan hingga 1 juta ton per tahun.
Selain itu, perseroan juga berniat meningkatkan kapasitas pengolahan minyak sawit mentah untuk oleochemical di Sumatera sebesar 150 ribu-200 ribu ton per tahun. “Kami kembangkan olechemical karena nilai tambahnya tinggi,” katanya.
Pemerintah memberikan insentif fiskal berupa keringanan pajak atau tax allowance sebesar 30% selama lima tahun kepada PT Sinarmas Agro Resources Technology (SMART) Tbk. Insentif ini diberikan karena SMART termasuk menjadi pionir dalam usaha hilirisasi kelapa sawit.
“Untuk PT SMART, kami berikan insentif 30% selama 5 tahun ke depan karena SMART yang memulai hilirisasi kelapa sawit,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.
Pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut didirikan SMART di tanah seluas 10 hektar dengan nilai investasi sebesar Rp 2,3 triliun. Dengan kapasitas pengolahan sekitar 300 ribu ton minyak sawit mentah (CPO) per tahun, pabrik tersebut diperkirakan mampu menghasilkan 168 ribu ton minyak goreng dan 112 ribu ton margarin per tahun.(Tim redaksi/02)
Tolong info kn.apa kah masih ada lorongan krja buat suami saya.die di bagian IT.tolong di balas.trima kasih..
Lihat di kolom lowongan kerja (bagian kanan tengah) web ini Bu. Terima kasih.
masih ada lowongan kerja di pabrik kah????? saya punya pengalamn kerja….PT> MUSTIKA SEMBULUH sabagai mandor maintenance selama 3 setangah tahun….dan di pabrik bukit santuai mill PT. AGRO WANA LESTARI sebagai supervisor Greding Quality Control selama 1 thun dan terakhir di PT korintiga hutani (korindo) sebagai produksi selama 2 thun…. kalau ada informasikan dong…
mohon informasinya loker bagian gudang untuk lulusan smu dan pengalaman kerja 15 th
bos alamat PT. sinarmas yg dikalimantan barat tepatnya di pontianak dimana ya