Duniaindustri.com (Juli 2019) – Dua raksasa otomotif dunia, yakni Hyundai Motor Co dan Toyota Motor Corp, menyiapkan investasi puluhan triliun untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Minat investasi itu terutama didorong segera terbitnya regulasi mobil listrik di Indonesia.
Pemerintah seperti diketahui sedang merancang regulasi berupa peraturan presiden (perpres) mobil listrik. Aturan baru telah ditandatangan menteri keuangan dan akan segera dirilis.
Seiring dengan itu, Hyundai Motor Company akan membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat. Tidak tanggung-tanggung, investasi yang disiapkan Hyundai mencapai US$ 1 miliar dolar AS atau setara Rp14 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan Hyundai berencana investasi US$ 1 miliar. “Itu angka investasi kira-kira, dan sudah dapat tanahnya di Karawang. Nanti November mereka akan tanda tangan di Seoul, Korea Selatan,” katanya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan, penandatangan kesepakatan investasi akan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Produsen mobil terbesar di Negeri Ginseng itu akan membangun pabrik mobil listrik yang semua proses perakitannya akan dilakukan di Indonesia.
Investasi satu miliar dolar AS akan digelontorkan secara bertahap untuk pembangunan pabrik di Karawang. Namun, ia belum bisa memastikan kapan peletakan batu pertama proyek tersebut bisa dilakukan. Yang pasti, saat ini pemerintah tengah mendorong agar ada percepatan penyelesaian perizinan investasinya. “Nanti dia (Hyundai) mau bikin dua pabrik, satu di situ (Karawang) dan kita tawarkan satu lagi di Jawa Tengah,” katanya.
Sementara itu, Toyota Motor Corp menyiapkan Rp28,3 triliun untuk mengembangkan mobil berteknologi hibrida di Indonesia. Rencana investasi tersebut disampaikan oleh President Toyota Motor Corp, Akio Toyoda, kepada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Osaka, Jepang.
Airlangga mengatakan investasi Toyota selaras dengan kebijakan pemerintah RI yang ingin mendorong pengembangan mobil bertenaga listrik yang akan dirangkum dalam dua peraturan pemerintah. Pertama, peraturan pemerintah mengenai percepatan kendaraan berbasis elektrik. Kedua, penerapan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk industri berbasis elektrik.
“PPnBM itu akan menjadi nol kalau berbasis kepada elektrik dan emisinya paling rendah,” ungkap Airlangga dalam siaran pers, Kamis (27/6).
Menperin menyampaikan bahwa Kemenperin bersama salah satu produsen otomotif Jepang telah melakukan studi pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik yang melibatkan enam perguruan tinggi di Indonesia.
“Dari hasil studi itu terlihat hybrid menjadi salah satu alternatif karena well to wheel. Ini dilihat juga ekosistem pembangkitan energi, mulai dari primary energy sampai kepada penggerak otomotif,” terangnya.
Kemenperin juga mendorong pengembangan teknologi kendaraan listrik di dalam negeri termasuk pengembangan teknologi fuel cell.(*/berbagai sumber/tim redaksi 06 & 09/Safarudin)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 169 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 169 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
Pemasok alkes berkualitas dan termurah: