Duniaindustri.com (Mei 2016) – PT Sharp Electronics Indonesia (SEID), produsen elektronik home appliances, mulai mengoperasikan pabrik LED televisi terbaru di Karawang International Industrial City (KIIC), Desa Sirnabaya, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Karawang, Jawa Barat. Pabrik baru yang menelan investasi Rp 1,2 triliun ini menjadi yang terbesar di antara pabrik Sharp di seluruh dunia, guna memperkuat penetrasi market share perseroan.
Dengan pengoperasian pabrik tersebut, investasi Sharp di Indonesia sejak 1970 hingga saat ini sudah mencapai Rp 4 triliun. Pabrikan asal Jepang ini pun mampu mempekerjakan 4.000 orang. ”Kami mengapresiasi Sharp yang mau berinvestasi lebih besar lagi di Indonesia. Kami berharap dengan era perdagangan bebas seperti sekarang, misalnya Masyarakat Ekonomi ASEAN, Sharp mau meningkatkan volume ekspornya,” ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam kata sambutan peresmian pabrik LED TV Sharp di Karawang kemarin.
Menurut Saleh, nilai investasi itu memperlihatkan keseriusan pabrikan asal Jepang ini berusaha di Indonesia. ”Namun, kami berharap dengan MEA sekarang, Sharp mau meningkatkan volume ekspornya dari yang sekarang hanya 6%,” harapnya. Selain meningkatkan volume ekspor, pemerintah berharap persentase komponen lokal ditambah lebih banyak lagi. Saat ini kementeriannya mencatat komponen lokal Sharp baru 40%.
Presiden Direktur SEID Fumihiro Irie mengatakan, ke depan Sharp akan mendongkrak penjualan ekspor. Namun, saat ini perusahaan hanya fokus untuk penjualan dalam negeri. ”Untuk ekspor pasti akan dilakukan, tapi saat ini kami fokus memenuhi kebutuhan dalam negeri,” papar Fumihiro.
Terkait pabrik LED televisi, dia berharap kapasitasnya bisa menutupi pertumbuhan pasar televisi yang dalam masa transisi dari CRT atau televisi tabung ke layar datar. ”Permintaan LED TV di Indonesia terus meningkat. Karena itu, kami memutuskan untuk memindahkan pabrik di Pulogadung (Jakarta) ke Karawang (Jabar).
Dengan pemindahan ini, maka kapasitas produksi LED TV kami makin besar,” kata Fumihiro. Pabrik Sharp di Pulogadung sebelumnya hanya mampu memproduksi televisi di bawah 50.000 unit per bulan. Sedangkan, di pabrik baru Sharp mampu memproduksi 70.000 unit. ”Sementara, kapasitas pabrik 1 juta unit dengan dua line produksi dan satu shif kerja,” katanya.
Dengan penambahan kapasitas ini, Sharp ingin menaikkan pangsa pasar televisinya di Indonesia, yakni dari 13,4 persen pada 2015 menjadi 25 persen pada tahun ini. Investasi pabrik baru seluas 11.000 meter persegi tersebut menghabiskan Rp55 miliar. Memulai konstruksinya sejak Maret 2015, pabrik ini menjadi satu-satunya pabrik TV Sharp di ASEAN yang fokus menggarap pasar domestik.
”Indonesia memegang peranan sangat besar terhadap bisnis Sharp secara global. Dengan kontribusi lebih dari 40 persen dari total penjualan Sharp di ASEAN, Indonesia menjadi pasar terbesar ketiga untuk produk Sharp di luar Jepang setelah China dan Amerika Serikat,” ungkap Irie.
Di pabrik barunya ini, Sharp akan memproduksi 11 model LED TV yang fitur-fiturnya disesuaikan dengan kebutuhan maupun selera lokal. Tentunya melalui riset yang dilakukan oleh tim khusus pengembangan produk SEID. Di pabrik Karawang Sharp memproduksi LED TV dengan dua ukuran bentang layar, yaitu 32 inci sebanyak 70 persen dan sisanya 24 inci.
Dalam mengoperasikan pabrik televisi ini, Sharp menyerap sekitar 172 orang tenaga kerja lokal dan 1 tenaga kerja asing, serta 44 pemasok lokal. Salah satu model LED TV yang diproduksi di pabrik baru ini adalah Sharp Aquos IIOTO. Pabrik di Karawang merupakan perluasan dari pabrik sebelumnya di kawasan Pulogadung, Jakarta, yang mulai dibangun pada 2012 guna meningkatkan kapasitas produksi lemari es dan mesin cuci.
Dengan diresmikannya pabrik LED TV Sharp ini, maka seluruh pabrik SEID telah terintegrasikan di Karawang. Kawasan pabrik SEID di Karawang seluas 31 hektare dengan investasi Rp1,2 triliun ini menjadi pabrik home appliances terbesar di antara pabrik Sharp lainnya di seluruh dunia.(*/berbagai sumber/tim redaksi 02)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: