Duniaindustri.com (Agustus 2022) – Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi bagi sejumlah pelaku industri skala global. Minat investasi ini salah satunya datang dari Negeri Sakura melalui produsen elektronika ternama, yani Sharp Corporation, melalui anak usahanya yakni PT Sharp Electronics Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan President & Chief Executive Officer Sharp Corporation Mr. Wu Po-Hsuan didampingi Presiden Direktur PT. Sharp Electronics Indonesia (SEID) Shinji Teraoka di Jakarta. Pertemuan ini di antaranya membahas rencana bisnis Sharp di Indonesia sekaligus melaporkan realisasi investasi pabrik AC.
“Pada 24 Februari 2022 lalu, PT. Sharp Electronics Indonesia telah melakukan ground breaking tanda dimulainya pembangunan pabrik AC dengan nilai sebesar Rp582 miliar,” kata Menperin Agus di Jakarta, kemarin.
Investasi tersebut diproyeksikan berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 orang. Sementara itu, kapasitas produksi fasilitas produksi AC tersebut direncanakan mencapai 1,2 juta unit per tahun dengan luas lahan sekitar 3,3 hektare. “Kami mendapat informasi, bahwa per bulan Juli 2022, progres pembangunan pabrik AC Sharp Electronics Indonesia yang merupakan bagian dari Sharp Corporation telah mencapai 43,55%.,” ungkap Agus.
Menperin mengatakan, realisasi investasi PT SEID juga merupakan salah satu upaya dalam rangka terus mendukung pendalaman struktur di sektor industri elektronika. “Sebagai upaya untuk mengurangi impor produk elektronika, pemerintah mendorong dilakukannya substitusi impor dan menjaga iklim usaha industri.,” tegasnya.
Sejalan dengan investasi AC dari Sharp tersebut, Menperin mengemukakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk elektronika, termasuk AC untuk rumah tangga. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus memacu kinerja industri AC di Indonesia. Langkah ini diyakini akan memperkuat struktur industri di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing dan mandiri.
“Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dan lokasi geografis yang strategis, sehingga menjadikan sebuah penawaran dan potensi pasar yang menarik bagi pelaku industri elektronika global. Untuk itu, Indonesia sangat terbuka bagi investor-investor asing untuk datang dan melakukan produksinya di tanah air, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor,” papar Menperin.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier menyatakan, Kemenperin serius menjaga iklim usaha untuk pelaku industri yang ingin investasi, dengan menjaga keseimbangan supply dan demand di dalam negeri, di antaranya melalui penerapan Neraca Komoditas (NK) untuk produk AC di tahun mendatang.
Dalam hal pencapaian realisasi investasi secara global, pada semester I tahun 2022, total nilai investasi nasional tercatat Rp584,6 triliun atau naik 32% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp442,8 triliun. Realisasi investasi nasional selama semester ini telah mencapai 48,7% dari target Rp1.200 triliun pada tahun 2022. Khusus untuk sektor industri elektronika, total nilai investasi pada semester 1 tahun 2022 adalah sebesar Rp1,19 triliun. (*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: