Latest News
You are here: Home | World | Seperti Diprediksi JP Morgan, Kurs Rupiah Dekati Rp 14.300/US$
Seperti Diprediksi JP Morgan, Kurs Rupiah Dekati Rp 14.300/US$

Seperti Diprediksi JP Morgan, Kurs Rupiah Dekati Rp 14.300/US$

Duniaindustri.com (September 2015) – Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah pada Senin (7/9) hingga sempat menyentuh Rp 14,284/US$, level terendah sejak krisis ekonomi pada 1997. Menurut data Bloomberg.com, rupiah hari ini diperdagangkan di kisaran Rp 14.214-Rp 14.284 per dolar AS.

Bersamaan dengan itu, bursa saham Indonesia (indeks harga saham gabungan/IHSG) turun tajam 95,5 poin (-2,16%) ke level 4.319 poin pada penutupan sesi I. Investor diperkirakan melepas saham menyusul pelemahan rupiah yang tidak terbendung.

Sebelumnya, raksasa investasi global, JP Morgan, pernah memprediksi kurs rupiah terhadap dolar AS bisa menyentuh Rp 14.300/US$. Langkah Tiongkok melakukan devaluasi atas yuan memperburuk outlook mata uang negara-negara di Asia.

Drajad Wibowo, Direktur Sustainable Development Indonesia, menilai pelemahan rupiah memang tidak bisa dihindarkan. Namun, Drajad mengkritik kebijakan pemerintah dalam mengantisipasinya sehingga rupiah jatuh di titik terendah sejak krisis 1998. “Ringgit ada krisis politik. Kita tidak ada krisis politik. Kenapa rupiah dihukum pasar? Karena pemerintah terlena,” ujar Drajad beberapa waktu lalu.

Menurut pandangan pasar (market insight), lanjut Drajad, pemerintah menganggap seolah-olah tidak ada persoalan ekonomi. Perilaku pemerintah itu membuat pasar meyakini pemerintah tidak melakukan apa-apa. “Jadi, masalahnya adalah kepercayaan,” ujar Drajad.

Drajad pun mencontohkan sikap dan perilaku Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Drajad mengatakan, mantan Menteri Keuangan ini merupakan tipe orang yang tidak mau membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak mungkin bisa dimenangkan.

Dia menyebutkan, Agus sudah memprediksi tidak akan menang melawan penurunan nilai mata uang. “Dari sisi otoritas moneter, perilakunya sudah terbaca pelaku pasar. Market-nya kan bukan di Jakarta, tapi pemain pasar di Singapura, Hongkong, dan Eropa,” kata Drajad.(*)

datapedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top