Duniaindustri.com (Mei 2017) — PT Semen lndonesia (Persero) Tbk (SMGR), holding BUMN semen, menargetkan dapat menduduki peringkat 15 top produsen semen dunia setelah pabrik baru di Rembang beroperasi. Penegasan itu disampaikan Sutiyoso, Komisaris Utama Semen Indonesia yang baru diangkat menggantikan Mahendra Siregar.
“Saat ini Semen Indonesia menduduki peringkat 20 di top produsen semen terbesar di dunia. Dengan beroperasinya pabrik baru di Rembang, peringkat perseroan akan naik menjadi ranking 15,” kata Sutiyoso, di Jakarta, belum lama ini.
Berdasarkan laporan tahunan Semen Indonesia pada 2016, total kapasitas produksi (kapasitas desain) perseroan mencapai 31,8 juta ton atau stagnan sejak 2014. Tingkat utilisasi pabrik Semen Indonesia mencapai 88,9% pada 2016, turun dibanding 2015 sebesar 89,6%. Sementara volume produksi pada 2016 mencapai 28,3 juta ton, menurun dibanding 2015 sebesar 28,5 juta ton. Sedangkan volume penjualan sepanjang 2016 mencapai 29,1 juta ton, naik dibanding 20015 sebesar 28,7 juta ton.
Sementara pabrik baru di Rembang dibangun dengan kapasitas 3 juta ton dan nilai investasi US$ 403 juta. Selain Rembang, Semen Indonesia juga membangun tiga proyek ekspansi strategis lainnya yakni proyek Indarung VI di Sumatera Barat dengan kapasitas 3 juta ton dan nilai investasi US$ 352 juta, proyek grinding mill di Jawa Barat dengan kapasitas 2 juta ton dan nilai investasi US$ 61,1 juta, dan proyek waste heat recovery power generator dengan kapasitas 30,6 MW dan nilai investasi US$ 49,3 juta.
Mengutip data Global Cement 2013, posisi pertama top produsen semen di dunia ditempati Lafarge dari Perancis dengan kapasitas 225 juta ton per tahun dari 166 pabrik, sebelum merger dengan peringkat kedua yakni Holcim dari Swiss yang memiliki kapasitas produksi 217 juta ton dari 149 pabrik.
Peringkat ketiga, diduduki CNBM asal China dengan kapasitas 200 juta ton dari 69 pabrik, disusul Anhui Conch juga dari China dengan kapasitas 180 juta ton dari 34 pabrik. Di urutan kelima, ada HeidelbergCement dari Germany dengan kapasitas 118 juta ton dari 71 pabrik, disusul Jidong dari China dengan kapasitas produksi 100 juta ton dari 100 pabrik. Raksasa semen asal Meksiko, yakni Cemex, di peringkat tujuh dengan total kapasitas produksi 96 juta ton dari 61 pabrik, disusul China Resources dari China dengan kapasitas 89 juta ton dari 16.
Kemudian, di ranking sembilan ada Sinoma dari China dengan kapasitas produksi 87 juta ton dari 24 pabrik, disusul Shanshui juga dari China dengan kapasitas 84 juta ton dari 13 pabrik. Raksasa semen dari Italia, yakni Italcementi, berada di peringkat 11 dengan kapasitas produksi 74 juta ton dari 55 pabrik. Taiwan Cement asal Taiwan berada di posisi 12 dengan kapasitas 70 juta ton, disusul Votorantim dari Brazil dengan kapasitas produksi 57 juta ton dari 37 pabrik. Selanjutnya, CRH asal Ireland dengan kapasitas produksi 56 juta ton dari 11 pabrik, disusul UltraTech dari India dengan kapasitas produksi 53 juta ton dari 12 pabrik.
Di posisi 16, ada Huaxin dari China dengan kapasitas produksi 52 juta ton dari 51 pabrik, disusul Buzzi dari Italy dengan kapasitas produksi 45 juta ton dari 39 pabrik, kemudian Eurocement asal Russia dengan kapasitas produksi 40 juta ton dari 16 pabrik, Tianrui dari China dengan kapasitas produksi 35 juta ton dari 11 pabrik, dan terakhir Jaypee dari India dengan kapasitas produksi 34 juta ton dari 16 pabrik.(*/tim redaksi 02)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: