BERSAING DALAM MODAL DAN SUBSIDI BISNIS
Duniaindustri.com (November 2015) – Seluruh konglomerasi bisnis di Indonesia diperkirakan merambah sektor industri perdagangan online (e-commerce) pada 2016, seiring pesatnya pertumbuhan sektor bisnis tersebut di tengah perlambatan ekonomi nasional. Kabar terbaru, Astra Group dan Salim Group positif merambah sektor bisnis e-commerce mulai tahun depan.
Astra Group melalui anak usaha PT Astra Graphia Tbk (ASGR) merencanakan untuk memasuki bisnis e-commerce pada awal 2016. Dalam bisnis ini, Astra membesut Axiqoe.com dengan modal awal Rp 50 miliar.
Chief of Finance & Accounting Astra Graphia Panji Nurfirman mengatakan bisnis berbasis online itu dianggap potensial dalam menopang kinerja perseroan ke depan. “Kami serius untuk masuk ke bisnis itu. Tapi kami tetap berhati-hati dan terus mengkaji pasar. Rencananya perseroan pada awal tahun depan akan mengelola Axiqoe.com,” ujarnya.
Dia mengemukakan pihaknya saat ini sedang melakukan uji coba “Axiqoe.com” seraya memperkuat sistemnya. “Rencananya itu nanti akan jadi ritel channel kami dengan produk beragam,” katanya.
Panji Nurfirman optimistis untuk memasuki bisnis di industri yang relatif baru itu karena proyeksi pasarnya masih akan tumbuh baik ke depannya seiring dengan perkembangan teknologi. “Go online atau go away. Dunia ini berubah begitu cepat,” ucapnya.
Dia menambahkan bahwa basis pelanggan juga sudah terbentuk, sekitar 30.000 pelanggan terutama dari produk yang berkaitan dengan Fuji Xerox dan produk turunan lainnya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya sudah mulai melakukan penjajakan pola belanja secara e-Commerce dengan para pelanggan seraya memerkenalkan “Axiqoe.com. “Sifatnya memang masih business to business dan belum bisa dilakukan secara business to consumer,” katanya.
Panji Nurfirman memaparkan bahwa perseroan menyiapkan dana sekitar Rp50 miliar untuk menata dan memerkuat sistem e-Commerce itu. “Kami yakin pada masa mendatang kontribusi e-commerce akan signifikan terutama untuk profitabilitas Astra Graphia,” katanya.
Salim Group, konglomerat bisnis terbesar di Indonesia dengan berbagai perusahaan raksasa seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT PP London Sumatra Tbk (LSIP), berambisi meneguhkan diri di bisnis e-commerce dengan bermitra dengan sejumlah perusahaan internasional. Salim Group akan belajar dari Rakuten dan Softbank yang lebih dulu merambah bisnis e-commerce global.
Chairman sekaligus CEO Salim Group, Anthoni alim, dalam wawancara dengan Nikkei, seperti dilansir laman Nikkei.com, awal pekan ini, memaparkan ambisi kelompok usahanya dan menekankan bahwa meski terjadi perlambatan, prospek ekonomi Indonesia tetap cerah.
Menurut Anthoni, Salim Group yang merambah berbagai bisnis, saat ini memiliki sejumlah asumsi. Populasi dunia, kata dia, akan meningkat 50% dalam 30 tahun ke depan. Lalu, seluruh dunia akan makin menyatu karena teknologi dan telekomunikasi. “Kita bisa bertukar informasi seketika. Kami memikirkan (bisnis) apa yang pas untuk populasi baru,” tandasnya.
Berdasarkan fakta itu, lanjut Anthoni, pihaknya fokuss pada produksi produk primer, profiling pelanggan, teknologi, dan produk jadi. Hal ini, tegas dia, akan menjadi dasar yang baik bagi bisnis Salim. Setelah itu bagaimana menyatukannya. Salim Group, kata Anthoni, siap berpartisipasi di sektor e-commerce Indonesia, yang baru saja mulai. Hal inilah yang mendasari Salim menggandeng Seino Holdings dari Jepang dengan memiliki banyak ahli IT dan berpengalaman di bisnis IT.
Selain itu, Salim juga sudah bekerja sama dengan perusahaan Jepang lain seperti Digital Advertising Consortium dan NTT Docomo, serta perusahaan Jerman, Rocket Internet. “Saya kira kami juga belajar dari Rakuten dan Softbank,” ujar Anthoni, merujuk pada perusahaan yang lebih dulu merambah bisnis e-commerce global.
Lippo Group, konglomerasi bisnis di Indonesia, juga siap menyuntik modal hingga US$ 500 juta untuk pengembangan MatahariMall.com. Marketplace online ini ditargetkan meraih omzet US$ 1 miliar dalam dua tahun ke depan.
Direktur Grup Lippo John Riady menjelaskan omzet MatahariMall.com ditargetkan sebesar US$1 miliar dalam dua tahun ke depan, sehingga menjadi pelaku e-commerce terbesar di Indonesia.
Dalam mendukung langkah itu, Lippo Group menganggarkan dana investasi sebesar US$500 juta yang akan dijalankan dalam waktu 2-3 tahun ke depan.
MatahariMall dirancang sebagai supermarketplace online dimana konsumen dapat membeli dan menjual apapun, mulai dari perangkat elektronik, produk fesyen, hingga kebutuhan rumah tangga.
Konsep Baru
Di tengah hiruk pikuk persaingan aplikasi berbasis web dan e-commerce yang makin ketat, Desainbagus.com sebagai salah satu creative digital agency terdepan di Indonesia ikut mendukung pertumbuhan bisnis berbasis online di Indonesia. Menyadari pesatnya bisnis e-commerce di Indonesia, Desainbagus.com menawarkan konsep dan pendekatan baru bagi pebisnis di industri ini.
Desainbagus.com mengusung konseptargeting experience bagi pebisnis online dengan memfokuskan perhatian terhadap target (sasaran/goal) dari pebisnis online. Dengan pengalaman dan line-up tool yang lengkap, konsep baru ini memudahkan pebisnis online untuk mencapai target dalam waktu singkat. Secara praktis, pebisnis online tinggal mengutarakan target yang diinginkan, sementara Desainbagus.com akan bekerja dari mulai ide, strategi, sarana dan alat kelengkapan (tools), analisis dan riset persaingan, hingga evaluasi hasil.
“Konsep baru ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pebisnis online ataupun pendatang baru untuk menjawab tantangan yang makin ketat,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah.
Dengan dukungan kompetensi yang mumpuni dari pembuatan desain, web dan aplikasi, programming, scripting, hingga web maintenance, SEO, copywriting, competitor analysis, social media management dan viral apps, campaign, hingga branding strategy, konsep baru ini mampu membawa industri berbasis online ke level baru yang lebih tinggi. Hal itu juga tentu didukung dengan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Sejak 2011, Desainbagus.com telah dipercaya ribuan costumer mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Sebut saja, PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), PT Hexa Eka Life Insurance, PT Megapolitan Development Tbk (EMDE), PT Argo Selaras, PT Synergi Dinamik Jaya, PT Kombat Excelindo, PT Dyas Mitra Selaras, PT Nadiso Ridean Teknologi, hingga brand terkemuka seperti Kusuka dan Catylac.(*/berbagai sumber/tim redaksi 02)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: