Duniaindustri.com (Februari 2020) – Pasar finansial dunia terutama bursa saham dilanda aksi jual massal (sell off) terburuk sejak krisis keuangan global 2008, dengan penurunan mingguan yang didasari ketakutan investor akan meluasnya virus corona di luar China. Dikutip dari sejumlah media asing, tiga indeks utama pasar saham Amerika Serikat (AS) mengakhiri minggu ini turun 10%, meskipun terjadi technical rebound di menit-menit akhir perdagangan Jumat.
Sebelumnya, pasar keuangan utama Eropa turun tajam, dengan indeks FTSE 100 London turun 3,2%. Mayoritas bursa utama dunia juga ikut tenggelam dalam pelemahan sepanjang minggu ini. Investor dan pelaku pasar keuangan khawatir virus corona dapat memicu resesi global, mengingat penyebaran wabah yang meluas ke 50 negara dan isolasi di sejumlah negara utama.
Indeks Dow Jones menetap anjlok 1,4% pada Jumat, pulih sedikit dari posisi terendah sebelumnya. Sementara S&P tenggelam 0,8% dan Nasdaq secara kasar datar.
Seiring dengan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan level risiko global terhadap wabah virus corona menjadi sangat tinggi, level peringatan tertinggi dari organisasi tersebut. Dr Mike Ryan, direktur WHO, menilai bahwa penyebutan pandemi untuk meluasnya wabah virus corona “tidak akan membantu”. Sebab, jika disebut pandemi virus corona, mesti diakui bahwa setiap manusia di planet ini berpotensi terkena virus itu.
Ketakutan investor akan meluasnya wabah COVID-19 yang meningkat di luar China secara pesat, dan dapat berpotensi negatif terhadap rantai ekonomi global, membuat panic selling di pasar keuangan global, terutama bursa saham utama dunia.
Di Indonesia, dalam dua hari terakhir Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dilanda aksi jual sehingga membuat perdagangan saham ditutup merah. Puncaknya, pada sesi 1 Jumat (28/2) IHSG sempat terjerembab anjlok 247 poin ke level 5.288 poin. Beruntung pada akhir perdagangan Jumat, IHSG mampu sedikit bangkit dan ditutup 5.452 poin (-83 poin) atau -1,5%. Selama Kamis dan Jumat, IHSG sudah mengoleksi penurunan -4,1% ke level 5.452 poin.
Tim Riset Samuel Sekuritas dalam risetnya memperkirakan tekanan jual pada bursa domestik juga belum mereda, melihat peningkatan wabah COVID-19 yang meningkat di luar China, dan dapat berpotensi negatif terhadap rantai ekonomi global.
Sementara itu, pergerakan kurs rupiah juga ikut melambung dalam tiga hari terakhir. Kurs Rupiah yang terlihat dari patokan Jisdor terbang ke level Rp 14.234 pada Jumat sore, melemah dibanding posisi Kamis di level Rp 14.018/US$.
Pelaku pasar keuangan global khawatir dengan peningkatan konfirmasi kasus COVID-19 di luar daratan China. Peningkatan tinggi saat ini terjadi di Korea Selatan, Italia, dan Iran. Korea Selatan mengumumkan peningkatan 505 kasus baru menjadi 1.766 pada Kamis (2/27) lalu.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 179 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 179 database, klik di sini
- Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya: