Duniaindustri.com (September 2015) – Saudi Aramco, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) pelat merah asal Arab Saudi, berminat menanamkan investasi hingga US$ 24 miliar atau Rp 345 triliun (kurs Rp 14.400/US$) di Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan rencana investasi Saudi Aramco di Indonesia sebesar US$ 24 miliar telah memiliki peruntukkan yaitu sebesar US$ 10 miliar akan digunakan untuk membangun satu kilang minyak baru di Tuban dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari (bph).
Sementara investasi Saudi Aramco sebesar US$ 14 miliar akan ditanamkan untuk melakukan modernisasi tiga kilang milik Pertamina di Dumai, Balongan, dan Cilacap dengan peningkatan kapasitas olah sebesar 400 ribu bph.
“Jadi total akan ada penambahan produksi BBM sebesar 700.000 bph dalam 10 tahun ke depan. Saya pastikan tidak akan terjadi kelebihan pasokan BBM karena pada 10 tahun mendatang, kebutuhan BBM nasional mencapai 2,5 juta bph,” kata Sudirman.
Dia menuturkan, khusus untuk kilang minyak baru di Tuban tersebut, Saudi Aramco sudah melakukan studi awal beberapa waktu lalu. Sehingga yang harus dilakukan pemerintah adalah mendorong agar pembangunannya bisa terwujud.
Menurut dia, keinginan Saudi Aramco untuk membangun kilang di Indonesia telah dikemukakan sejak beberapa tahun silam. Bahkan telah dilakukan feasibility studi bersama Pertamina. Namun lantaran ada beberapa insentif yang dimintanya tidak mencapai titik temu, rencana tersebut akhirnya batal.
“Kalau pembangunan kilang selesai, dalam waktu 10 tahun lagi impor kita akan berkurang. Makanya menarik, kilang ini tidak pernah diputuskan sejak dulu. Karena begitu kilang diputuskan, impor akan menurun,” ujar Sudirman.(*/berbagai sumber)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: