Duniaindustri (April 2011) – Ternyata konsumsi listrik industri tekstil nasional cukup besar untuk menunjang produksi. Tahukah anda, satu pabrik tekstil skala besar dapat mengkonsumsi listrik senilai Rp 45 miliar per bulan.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menjelaskan, industri tekstil merupakan salah satu pengguna listrik terbesar di sektor industri manufaktur. “Satu perusahaan seperti PT Kahateks membayar listrik Rp 45 miliar sebulan,” ungkapnya.
Dengan konsumsi listrik yang tinggi, perusahaan tekstil membutuhkan jaminan pasokan dan keberlanjutan aliran listrik yang konsisten. “Dengan tagihan yang besar, industri tekstil mestinya menjadi prioritas PLN,” ujarnya.
Menurut dia, penghapusan capping (pembatasan batas maksimal) tarif daya listrik serta pemadaman bergilir yang terjadi pada tahun lalu memberikan efek negatif bagi industri tekstil. Kondisi itu dapat mengganggu produksi industri secara keseluruhan, termasuk tekstil.(tim redaksi/02)